http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/10/19/washliyah-tolak-radikalisme-agama-dalam-pendidikan

Washliyah tolak radikalisme agama dalam pendidikan
Oktober 19, 2009 - 5:45 
Kategori Berita Terkini, Nasional



MENTENG (Pos Kota) - Aljam`iyatul Washliyah (Al Washliyah) sebagai Ormas Islam, 
menolak segala bentuk radikalisme yang merusak tatanan agama, masyarakat dan 
demokrasi bangsa Indonesia. Hal ini terkait dengan isu masuknya pemahaman 
radikal dalam Pendidikan Agama di sekolah.

Secara tegas  tokoh Al-Washliyah, di antaranya Ridwan Ibrahim Lubis, Lc, Dr. 
Abdul Rahman Dahlan, MA, dan Ir. Amran Arifin, MM tidak setuju jika lembaga 
pendidikan Islam seperti pesantren dan madrasah diidentikkan sebagai sarang 
terorisme.

Penolakan terhadap pikiran radikalisme merupakan hasil diskusi tokoh Al 
Washliyah, yang digelar di satu hotel di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 
(18/10). Selama ini sorotan publik pada dunia pendidikan begitu gencar. 
Seolah-olah pendidikan agama merupakan titik masalah lahirnya teroris.

Menurut Ketua Majelis Pendidikan Al Washliyah, Haris Sambas, kurikulum yang 
diberikan di sekolah Al Washliyah tidak ada mengajarkan kekerasan. Al Washliyah 
mendidik siswanya bahwa Agama Islam mengajarkan kasih sayang kepada seluruh 
makhluk yaitu rahmatan lil 'alamin. Perlu diketahui saat ini Al Washliyah 
memiliki sekitar 700 sekolah di Indonesia.

Terkait dengan pemboman yang dilakukan para teroris, Al Washliyah memutuskan 
bahwa bom bunuh diri yang dilakukan teroris beberapa waktu lalu di Indonesia 
merupakan perbuatan sesat dan hukumnya haram. "Bom bunuh diri itu bukan mati 
syahid," tegas Ridwan Ibrahim Lubis dalam pemaparannya.

Hingga saat ini menurut Haris, belum ada satu pun siswa atau lulusan sekolah Al 
Washliyah yang terlibat dalam tindakan kekerasan atas nama agama apalagi 
menjadi teroris.

Selain itu, Haris juga mengajak semua tokoh pendidikan Al-Washliyah untuk 
berjuang mengembalikan citra Islam, sebagai 'agama yang ramah', bukan 'agama 
yang marah'. Islam adalah agama yang damai dan mencintai kedamaian. Untuk itu, 
setiap Muslim harus mampu bersikap ramah kepada umat manusia dan alam 
sekitarnya. (syamsir)

 Print This Post 
Berita Terkait
  a.. Kondisi Ekonomi Membuat Radikal
  b.. Depag Gelar Sidang Itsbat Sore Ini
  c.. Perlu Kreatifitas, Pengajaran Kesadaran Berkonstitusi
  d.. Al Washliyah,`Stop Bantai Umat Islam China`
  e.. Desak SBY Tuntaskan Kasus Bom


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke