*Kolom IBRAHIM ISA (**)*

*Kemis, 05 November 2009*

*----------------------------------*


*Buku Prof. Dr WERTHEIM, Indonesianis Kenamaan *

*< – Edisi Indonesia – ELITE Vs MASSA – >*


Bulan Agustus tahun 2009 ini, Stichting Wertheim, Amsterdam, menerima 
berita gembira dari Ahmad Nashih LUTFHI, Lingkar Belajar Reformasi 
Agraria <LIBRA>. TELAH terbit edisi Indonesia, buku Prof Dr W.F. 
Wertheim – ELITE Vs MASSA. Terjemahan dalam bahasa Indonesia buku ELITE 
Vs MASSA karya Wertheim, merupakan sumbangan yang tak ternilai terhadap 
khazanah literatur ilmiah progresif Indonesia.


LIBRA mengungkapkan bahwa W.F. Wertheim dikenal sebagai seorang ilmuwan 
yang telah lama bergelut dengan pedesaan, perubahan sosial dan revolusi 
Indonesia. Ia juga dikenal sebagai orang yang mencurahkan tenaga dan 
fikiran untuk mengekspos rezim Suharto sebagai suatu rezim penindas yang 
tak berperikemanusiaan.


Lewat buku ini, Wertheim menguak proses bagaimaan elit baik yang datang 
dari kalangan ilmuwan, pejabat, peneliti maupun pemimpin informal di 
Indonesia dengan sadar atau tak sadar mengabaikan dan menyingkirkan 
keberadaan massa rakyat. Oleh kaum elit ini, rakyat biasa dan kaum yang 
paling miskin dianggap sebagai 'orang biasa yang tak perlu dianggap 
penting' dan ' massa rakyat yang bodoh dan tak tahu apa-apa'. Proses ini 
oleh Wertheim dianggap sebagai sosiologi ketidaktahuan (sociology of 
ignorance). Karena melupakan dan meremehkan massa rakyat, maka 
konsekwensinya para ilmuwan, pejabat dan peneliti ini cenderung 
mengabaikan, membiarkan, meminggirkan atau bahkan menindas rakyat sendiri.


'Dengan sangat sistimatis, Wertheim mengingatkan pentingnya untuk 
mengkaji dan memahami massa rakyat dengan cara yang empatik, 
partisipasitoris, dan berpihak. Dengan mengingatkan para ilmuwan sosial 
di Indonesia untuk mengkaji 'kelompok yang paling miskin dan yang 
miskin, Wertheim sebenarnya mengingatkan kita akan pentingnya analisa 
kelas dan teori-teori sosial Marxis!!. Demikian LIBRA. Suatu resensi 
yang obyektif dan baik mengenai buku Wertheim MASSA Vs ELITE.


Ketika meyambut terbitnya buku Wertheim tsb, Stichting Wertheim, menulis 
bahwa 'Sudah sepantasnya Penerbit LIBRA dan Resist Book mendapat 
penghargaan atas usahanya itu.' Selanjutnya dijelaskan bahwa, WERTHEIM 
STICHTING adalah sebuah Yayasan Belanda yang didirikan pada 04 Oktober 
1988 melalui suatu akte notaris dan sejak itu menjadikan emansipasi 
bangsa Indonesia sebagai usahanya dengan memberikan *Wertheim Award* 
bagi karya emansipatoris teladan bagi orang-orang Indonesia yang masih 
hidup.


'Orang-orang Indonesia yang sudah menerima Wertheim Award adalah penyair 
Rendra dan Widji Thukul, penulis Pramudya Ananta Toer, penerbit Joesoef 
Isak, jurnalis Goenawan Mohammad dan penulis Benny G. Setiono.' Dengan 
emansipasi yang kami maksudkan ialah proses sejarah kemerdekaan 
negeri-negeri oleh warganegara mereka, dan ketidaksetaraan, 
keterbelakangan pendidikan dan penindasan dari partisipasi yang tak 
mencukupi di bidang pengadaan hukum dan dalam pengambilan keputusan. '


* * *


Ahmad Nashih LUTFHI dari LIBRA mengemukakan bahwa, buku Prof Wertheim 
telah didiskusikan di Eltira FM secara on air pada tanggal 12 Oktober 
yang lalu. Banyak yang merespon dengan macam-macam pertanyaannya. Antara 
lain ada yang menukik menyoroti teori sosiologi, ada yang bertanya 
bagaimana caramya agar elit dengan massa tidak berkonflik. Ada yang 
bertanya berapa harga buku itu (Rp.25.000).


LIBRA selanjutnya menjelaskan a.l. bahwa 'buku Wertheim memberikan 
sajian tentang sofistikasi teori yang berpijak pada suatu perspektif 
yang emansipatoris. Juga ditekankan tentang pentingnya 'analisa kelas' 
dalam melihat sejarah masyarakat
(pedesaan) kita, suatu masyarakat yang terdiferensiasi berdasarkan 
kepemilikan tanah
dan penguasaan akan sumber-sumber agraria.

Tepat sekali perhatian LIBRA bahwa Peristiwa 1965 tidak hanya 
mengakibatkan 'terbantainya' mamusia-manusia tanpa dosa yang dikorbankan 
demi melegitimasi naiknya sebuah rezim baru yang otoriter, namun yang 
telah 'membunuh' satu perspektif dalam ilmu sosial yang pernah hidup dan 
menjadi pisau analisa yang cukup tajam. Dilupakannya satu perspektif itu 
menjadikan perkembangan ilmu sosial di Indonesia berjalan secara 
'timpang', lebih fokus pada persoalan 'mental' daripada  'struktural'. 
Terlebih keterkaitan antara persoalan kultural dengan kecocokannya 
(compatibility) pada 'pembangunan'.

Selanjutnya benar sekali penekanan LIBRA, bahwa dalam karyanya itu  
Wertheim  menunjuk pada 'orang-orang yang dilupakan di Jawa', baik sejak 
masa kolonial oleh elit-elitnya, oleh pemerintah Indonesia saat ini, dan 
bahkan oleh beberapa ilmuwan sosiolog dan sejarawan di Indonesia, 
mengingatkan pada tuduhan serupa, 'history without people' atau 'people 
wihout history'. Mengapa pelupaan dan ignoransi itu bisa terjadi, Prof. 
Wertheim menunjukkan dengan cerdas dalam buku ini.


* * *


Juga adalah penting sekali yang dikemukakan Prof. Dr Sediono M.P. 
Tjondronegoro, bahwa: Penerbitan buku W.F. Wertheim dalam bahasa 
Indonesia di tahun pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat R.I. dan 
Presiden R.I.  2009 ini dapat dikatakan tepat saat karena karena boleh 
dikatakan bangsa Indonesia memilih elite politiknya menjelang dasawarsa 
kedua abad ke-21.

Dengan alasan dan analisa Prof. Wertheim sebagai ahli/pakar sosiologi 
yang selama hidup
beliau <18 November 1907 - 03 November 1998> mempunyai ikatan batin erat 
dengan penduduk Indonesia, mudah-mudahan banyak cendekiawan Indonesia 
dapat juga menghayati pemikiran kaum elit tentang massa rakyat setelah 
merdeka 64 tahun dan berusaha mengembangkan tatanan demokrasi yang 
sesuai dengan budaya bangsa.

Namun, sebelum pembaca menekuni analisa cerdik dalam buku ini ada 
baiknya mengetahui
siapa sebenarnya Prof.Wertheim itu dan perhatian khusus beliau mengenai 
Indonesia
beserta penduduknya juga sejak zaman pebnjajahan Belanda sampai menjadi 
negara berdaulat R.I. melalui suatu Revolusi Nasional.

Pada akhirnya Prof Sediono Tjondronegoro menekankan bahwa dalam 
perkembangan sejarah di abad ke-20 juga di benua Asia terjadi revolusi 
yang kecuali menggusur kolonialisme juga menumbuhkan pelapisan sosial baru.

Pesan jelas Prof. Wertheim melalui buku ini agar bukan saja para 
sosiolog tetapi juga
cendekiawan yang berperan di ranah politik praktis memerangi 'Sosiologi 
Ketidaktahuan'.
Elite, kecuali membuka mata untuk kebutuhan massa, penuhilah hak hidup 
dan perkembangan mereka.

Demikianlah akhir kata Prof Tjondronegoro dalam buku Prof. Wertheim, 
'Elite vs Massa'.
(Bogor, 20 Mei 2009) yang amat berharga itu.


* * *

Sebagai tambahan informasi mengenai penulis buku ELITE Vs MASSA, Prof Dr 
Wertheim, baik dikemukakan di sini, bahwa di antara murid dan atau yang 
pernah dapat bimbingan, dan/atau bekerjasama dengan beliau, a.l. adalah 
Prof, Dr Sayogo, Prof. Dr. Sediono M.P. Tjndronegoro, Prof. Dr Sartono 
Kartodirdjo, Prof. Dr Djokosutono, Prof Dr Bachtiar Rifai, dan Prof. Dr. 
Harsja W. Bachtiar, Drs. Sukmono Martokusumo, Drs The Siauw Giap, Drs 
Basuki Goenawan dan lain-lain.


Prof. Dr Wertheim adalah ilmuwan yang disegani tidak hanya di Indonesia 
dan Belanda, namun juga di kalangan ilmuwan dunia.


Beberapa karyanya yang telah dikenal oleh publik Indonesia diantaranya 
adalah buku klasiknya -- 'INDONESIAN SOCIETY IN TRANSITION, A Study of 
Social Change (1957) -- ', 'Evolution and Revolution. The RisingWaves of 
Emancipa' (1974), dan 'Third World Whence and Whither? Perspective State 
versus Aggressive Market' (1997).


Ketiga buku tsb telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, menyusul 
buku ELITE Vs MASSA. (A.N.Lutfhi)


* * *


**) – Ibrahim Isa, – Sekretaris Wertheim Stichting, Amsterdam.

– Publisis






[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke