JAKARTA, KOMPAS.com - Ketiga perempuan peneliti itu
adalah Dr. rer. nat Kartika Senjarini (dosen dan peneliti Universitas
Jember) dan Sidrotun Naim, S.Si, M.Mar. St (asisten akademik SITH ITB
Bandung). Keduanya menjadi pemenang untuk kategori life science. Sementara Dr 
Eng Hendri Widiyandari, M.Si, dosen Fakultas MIPA Universitas Diponegoro 
Semarang, menjadi pemenang di kategori material science.Dewan juri untuk 
kategori life science Dr
Herawati Sudoyo, Direktur Eksekutif Lembaga Biologi Molekuler Eijkman,
mengatakan, konsistensi kegiatan ini cukup mendukung kemajuan sains di
Indonesia. Dia mengatakan, para pemenang terdahulu pun senantiasa
dipantau dan masih berkontribusi bagi kegiatan "for Woman in Science"
tersebut."Cukup sulit bagi dewan juri menentukan para pemenang
tahun ini, karena memang semua hasil penelitian yang kami terima sangat
bagus tetapi harus relevan untuk diaplikasikan," ujar Herawati.Karya
penelitian Kartika, misalnya. Dosen dan peneliti Universitas Jember ini
melakukan penelitian berjudul Karakterisasi Molekuler Faktor
Imunomodulator Kelenjar Saliva Vektor Malaria Anopheles Aconitus
Sebagai Target Potensial dalam Pembuatan Transmission Blocking Vaccine
(TBV) Melawan Malaria. Sementara itu, Sidrotun Naim, asisten
akademik STIH ITB, membuat penelitian tentang Potensi Polikultur Udang
Windu dan Ikan Mujaer dalam Meminimalisasi Risiko Virus Bintik Putih
dan Vibriosis. Sedangkan pemenang di kategori material science,
Widiyandari, membuat judul penelitian tentang Pemanfaatan Teknologi
Film Nanofiber pada Pembuatan Gelas Transparan Konduktif untuk Aplikasi
Sel Surya.Menurut Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk
UNESCO Arief Rachman, para perempuan muda peneliti di ajang "for Woman
in Science" ini berasal dari berbagai perguruan tinggi dan instansi
penelitian di seluruh Indonesia. Dia mengatakan, sosialisasi kegiatan
yang dimulai sejak Juli 2009 itu telah menyaring 21 kandidat dari Jawa
dan Sumatera dan berhasil menyeleksi 8 finalis.Adapun penganugerahan L'Oreal 
Indonesia Fellowships for Woman in Science merupakan
program hasil kerjasama antara L'Oreal Group dan UNESCO yang telah
memasuki tahun ketiga. Tahun ini, tiga pemenang penghargaan tersebut
berhak atas hadiah uang yang masing-masing senilai Rp 60 juta.


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke