Masalahnya ialah karena penguasa negara terdiri dari komplotan bandit, copet, 
garong, koruptor. Jadi tak banyak bisa diharapkan.

http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/read/omzet-wal-mart-empat-kali-apbn-indonesia/

Senin, 07 Desember 2009 14:15 
Omzet Wal-Mart Empat Kali APBN Indonesia
OLEH: MARZUKI USMAN



Pada medio awal Oktober 2009, penulis diundang oleh Social Inovation Park (SIP) 
yang berpusat di Singapura, untuk hadir pada seminar yang berjudul "Global 
Social Inovation Forum (GSIF)," yang dilaksanakan di Kota Singapura juga.

     
Seminar ini intinya membahas temuan-temuan baru yang berdampak sosial dalam 
rangka menyelamatkan Bumi. Para pembicara di seminar itu adalah Rob Walton, 
pemilik dari perusahaan supermarket terbesar di dunia, Wal-Mart. 


Menurut beliau, jumlah pengunjung tokonya setiap tahun mencapai puluhan juta. 
Dia juga bercerita kenapa dia tertarik dan berkepentingan untuk menyelamatkan 
Bumi. Bahkan, dia tidak segan-segan untuk mengeluarkan puluhan juta dolar 
Amerika Serikat (AS) setiap tahun. Dia berkepentingan untuk menyelamatkan Bumi 
dan manusia, karena kalau Bumi dan manusia selamat, maka berarti masa depan 
Wal-Mart akan tetap terjamin.


Penulis menjadi sangat terperangah ketika mengetahui bahwa omzet Wal-Mart 
setiap tahunnya adalah US$ 400 mi-liar, atau sama dengan Rp 4.000 triliun. Ini 
berarti bahwa nilai APBN Indonesia yang cuma Rp. 1.000 triliun per tahun itu 
berarti hanya seperempat saja dari nilai kegiatan bisnis Rob Walton.


Rob Walton ini relatif bekerja dengan sedikit orang, jumlah pegawainya pun 
sedikit, tetapi kegiatan ekonominya mencakup seluruh dunia. Sebaliknya, 
Indonesia yang dengan 230 juta manusia, dan dengan banyak pemimpinnya, kegiatan 
ekonominya belum bisa membuat rakyat Indonesia menjadi kaya, terampil dan 
cerdas. Padahal, bumi Indonesia sangatlah kaya raya dengan sumber daya alam dan 
sumber daya mineral. Alangkah masygulnya nasib rakyat Indonesia.


Lihatlah jaringan jalan misalnya, kita hanya mengandalkan warisan jaringan 
jalan dari pemerintah kolonial Belanda. Hampir-hampir tidak ada jaringan jalan 
baru yang kita bangun. 


Padahal, kita sudah merdeka selama tujuh dasawarsa. Yang ada jalan yang lama 
itu hanya kita perlebar atau kita perbesar. Sementara itu, di China, sebagai 
perbandingan, dalam kurun waktu kurang 20 tahun (1993-2009), China telah 
berhasil membangun jaringan jalan yang terpanjang di dunia dan sudah 
mengalahkan AS. Saya iri pada Rob Walton. Ia bisa berkegiatan ekonomi dengan 
nilai empat kali APBN Indonesia.  Saya berdoa pada Tuhan, semoga saya umur 
panjang, agar bisa menyaksikan kegiat-an ekonomi Indonesia menyamai kegiatan 
ekonomi Rob Walton. Semoga doa saya dikabulkan. Amin!. 










[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke