Masalahnya di Indonesia adalah penafsiran Qur an lebih didominasi laki- laki dan sesuai dengan persepsi dan preferensi mereka. Jadi seolah-olah agama telah membelenggu perempuan, padahal yang membelenggu adalah laki- laki yang menjadi penafsir ajaran agama. KM
----Original Message---- From: aishayasmina2...@yahoo.com.sg Date: 15/12/2009 6:01 To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> Subj: [wanita-muslimah] Re: Keracunan kehamilan? Sulit jika rokok diharamkan karena banyak juga agamawan yang pecandu rokok. Fatwa buat para suami memperhatikan istri juga sulit jika digalakkan poligami, untuk satu istri saja pendapatan suami tidak cukup sehingga istrinya tidak sehat fisiknya, nambah istri makin tidak sehat karena si istri ditambah tidak sehat mentalnya, suami juga makin tidak sehat mentalnya karena dia jadi korupsi untuk memenuhi kebutuhan para istri- istrinya. Jika seorang laki2 kaya melakukan poligami karena bisa mencukupi kebutuhan istri2nya sehingga terjamin kesehatannya tapi hidup tidak pasti, siapa tahu dia bangkrut, maka istri2nya juga akan terlantar, tidak sehat. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina" <linadah...@...> wrote: > > Sekarang gimana peran agamawan untuk membantu tingkat AKI di Indonesia menurun?..:-) > > 1. Buat fatwa Rokok itu haram... > 2. Fatwa wajib buat para suami memperhatikan kesehatan istri... > etc... > > wassalam, > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "kmjp47@" <kmjp47@> wrote: > > *delete* > > >> Tingkat angka kematian ibu yang berkaitan dengan kegamilan di > > Indonesia masih tertinggi di Asia, keracunan kehamilan adalah salah > satu dari tiga penyebab utama. Perbaikan gizi sewaktu hamil, pengobatan > anemia sejak sebelum menikah, dan pengawasan kehamilan secara tertib, > merupakan cara menurunkan angka kematian ibu. Selain itu diimbau para > suami agar tidak merokok di dekat isteri atau anaknya, terutama jika > isteri sedang hamil. > > KM