Salam... Beberapa hari yang lalu ada postingan yang dikirim ke mailing list parapemi...@yahoogroups.com yang isinya kira-kira mempertanyakan dan sekaligus mempersoalkan "kelogisan" sebuah pendapat yang mengatakan bahwa semua fenomena alam itu terjadi karena masih adanya pengaruh faktor "X" sebagaimana yang di sampaikan oleh Bapak Tifakul Sembiring pada ceramah Idul Adha dipadang beberapa waktu yang lalu?
Ter-inspirasi dari pertanyaan tersebut, saya tergerak untuk menulis tentang apa yang disebut dengan hukum sebab akibat secara umum dan apa yang disebut dengan faktor "X" secara khusus. Walaupun tulisan ini sejatinya ter-inspirasi dari persoalan fenomena alam, namun dalam penekanannya nanti mungkin saya akan lebih banyak menelusuri fenomena yang khusus yaitu apa yang disebut sebagai "takdir" dan apa yang disebut sebagai "kehendak bebas" plus juga akan menyinggung apa yang disebut sebagai "Ketentuan yang terdefininsi" dan apa yang disebut sebagai "Ketentuan yang tidak terdefinisi" dari si pemilik ketentuan yang maha Mutlak, yaitu Tuhan semesta alam. Kemerdekaan dan Pengaruhnya Kemerdekaan atau kebebasan adalah merupakan kenikmatan yang termahal yang pernah dimiliki oleh umat manusia. Sepanjang sejarah kehidupan manusia kita telah menyaksikan bersama bagaimana orang-orang diseluruh dunia, lintas ras, bangsa, bahasa bahkan agama yang telah rela mengorbankan seluruh harta, darah bahkan nyawanya sekalipun demi sesuatu yang disebut dengan kemerdekaan atau kebebasan. Rasanya hidup ini akan menjadi sangat terganggu dan bahkan sering sekali menjadi sangat menyakitkan jika seluruh gerak gerik dan aktifitas hidup kita di tentukan dibawah kekuasaan pihak lain. Kita bisa bayangkan betapa menyeramkan dan menakutkannya hidup dibawah cengkraman Harimau yang lapar ditengah hutan belantara atau bagaimana menyakitkannya berada dibawah kendali kekuasaan penjahat yang tidak berperikemanusian yang telah menguasai seluruh aktifitas kehidupan kita, seluruh gerak gerik dan aktifitas kita harus selaras dan sesuai dengan arahan dan kemauan sipenjahat, tidak ada lagi yang tersisa dan tidak ada lagi harapan untuk bisa selamat kecuali semuanya tergantung kepada kemauan si penjahat. Manusia sejak jaman dulu kala sampai abad milinium ini lebih banyak mengetahui bahwa rasa takut sedemikian rupa atas cengkraman pihak lain itu datangnya selalu berasal dari binatang buas dan dari manusia yang super kuat dan berkuasa plus jahat lagi. Namun demikian, walaupun cengkraman itu datangnya hanya dari binatang buas dan penjahat yang tidak berperikemanusian, tetapi sejarah telah mencatat bahwa teror yang telah dihasilkannya juga sangat luar biasa. Itu baru cengkraman dari penguasa yang terlihat. Akan lain halnya lagi jika manusia merasa dikuasai oleh suatu kekuatan yang Maha Dahsyat dan yang Maha Berkuasa plus tak terlihat, yang telah menguasai dan mengendalikan seluruh hidupnya dari alam yang ghoib baik diwaktu siang maupun diwaktu malam, diwaktu tidur maupun diwaktu terjaga, diwaktu sendiri maupun didalam kumpulan orang banyak, pastilah keadaan semakin parah, semakin menakutkan dan semakin menggetarkan jiwa. Dalam situasi seperti ini pastilah sudah tidak adalagi peluang untuk lolos dan selamat. Demikianlah situasi dan jalannya nasib seseorang jika dia berada dibawah kendali penuh dan obsolut oleh suatu kekuatan yang berasal dari luar dirinya. Dan pertanyaan sekarang adalah apakah betul bahwa semua aktifitas hidup manusia tanpa terkecuali dikuasai dan dikendalikan penuh oleh kekuatan yang maha dahysat dan ghoib, yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa? Benarkah segala sesuatu yang ada dialam ini semuanya sudah diatur sedemikian rupa, sudah direncanakan sedemikian ketat dan telah digariskan nasib-nya sesuai kehendak yang Maha Kuasa dan yang Maha Ghoib, yaitu Tuhan semesta alam. Selanjutnya, benarkah akhirnya seluruh perbuatan manusia dan seluruh karakteristiknya juga sudah disetting dan disekenariokan sedemikian rupa sesuai kehendak Tuhan yang Maha Berkuasa? Atau, Apakah yang berlaku adalah sebaliknya? Bahwa seluruh manusia bebas melakukan apa saja dan dimana saja sekehendak hatinya. Apakah manusia memiliki kebebasan yang sempurna sehingga dengannya manusia dikatakan sebagai makluk yang terbaik diantara semua makluk Tuhan yang maha kuasa? Atau apakah ada celah lain dari dua kemungkinan tersebut? Apakah ada kemungkian teori ketiga, Jika iya bagaimana kita harus menjelaskannya? BERSAMBUNG Salam, Iman K. http://www.parapemikir.com/indo/takdir.html [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/