Dukungan terhadap kasus ini adalah dukungan terhadap kebebasan Pers di Indonesia

Silahkan click: http://www.facebook.com/group.php?v=info&ref=mf&gid=189094657049

Basic Info:

Name:
    dukung penuntasan kasus pembunuhan jurnalis Bali A.A. Narendra Prabangsa

Description:
    Seorang Jurnali Bali bernama A.A. Narendra Prabangsa (redaktur Harian Radar 
Bali) tewas. Mayatnya ditemukan di pantai kawasan timur Bali.

    Alm. diduga dibunuh karena pemberitaan yang dibuat terkait dengan dugaan 
korupsi di Kabupaten Bangli. benang kusut kasus ini terkuak dengan 
tertangkapnya 9 orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut.

    saat ini kasus tersebut sedang diadili di pengadilan Negeri Denpasar. 
Persidangan memasuki saat-saat kritis, dimana agenda persidangan telah memasuki 
tahap pembuktian.

    berbagai kelanggalan dalam persidangan terlihat. hampir seluruh terdakwa 
mencabut BAP yang dibuat di Kepolisian.

    sekalipun pencabutan BAP adalah hak setiap orang, namun diluar itu kasus 
ini patut disikapi secara serius. catur wangsa penegak hukum patut mendorong 
peradilan yang fair.

    karena peradilan yang fair akan membuka mata kita bahwa hukum masih bisa 
ditegakan dengan hati nurani. tidak perlu ada rekayasa. yang salah harus 
dipunishment dan yang benar harus dibebaskan, tentu saja tanpa rekaya untuk 
mebalik kenyataan yang sebenarnya.

    Berikan dukungan anda, karena kasus ini seungguhnya ujian bagi negara ini. 
apakah beradab atau tidak

    karena negara yang beradab adalah negara yang menghargai kebebasan pers, 
sebagai salah satu pilar demokrasi.

Office:Jalan Pandu no 34 denpasar
Location:jalan pandu 34
Denpasar, Indonesia***

Info lainnya ttg kasus pembunuhan jurnalis Bali A.A. Narendra Prabangsa: 

Radar Bali
[ Senin, 04 Januari 2010 ]

Gendo; Inisiator Facebooke Dukung Penuntasan Kasus Pembunuhan Prabangsa 

 Gendo; Inisiator Facebooke Dukung Penuntasan Kasus Pembunuhan Prabangsa Dewi 
Jaksa Lelah Dikhianati, Warga Bangli "Bersyukur" Kasusnya Terungkap

Sebulan persis Wayan "Gendo" Suardana membuat rubrik dukung penuntasan kasus AA 
Prabangsa. Awalnya, dia hanya menargetkan 2.000-an orang yang bergabung. Namun 
di luar dugaan, dukungan terhadap kasus Asa, kini mengalir hingga mencapai 
3000-an. Apa saja komentar mereka?

DIDIK D. PRAPTONO, Denpasar

---

DI TENGAH penantian proses panjang persidangan kasus pembunuhan wartawan Radar 
Bali AA Gde Bagus Narendra Prabangsa, dukungan untuk segera menuntaskan kasus 
ini ternyata terus saja mengalir. Menurut Wayan "Gendo" Suardana, sampai saat 
ini dukungan untuk penuntasan kasus Asa -sapaan Prabangsa, sudah mencapai 2.932 
orang.

Dukungan via facebooke itu mengalir dari berbagai kalangan. Bukan saja 
masyarakat umum dari Bangli, atau Bali, atau bahkan daerah lain di Indonesia. 
Melainkan para aktivis lokal, nasional, LSM, politikus, akademisi (dosen), 
advokat, musisi, seniman dan lainnya yang ikut gabung untuk mendukung 
penuntasan kasus Prabangsa.

Menurut mantan aktivis kampus era-98 ini, mengutip dari ribuan 
komentar-komentar dari para facebooker itu yang menarik di antaranya muncul 
dari pentolan sekaligus politikus dari DPP PDI-Perjuangan asal Bali, Dewi 
Jaksa. "Lelah aku dikhianati dijadikan orang terhormat dari gembel hingga kaya 
raya, senang makan uang haram, coba khianati aku, karma tidak akan lama. Lihat 
saja sekeluarga mereka akan masuk penjara biar minta ampun kepada Sang Hyang 
Widhi," tulis Dewi Jaksa di jejaring tersebut.

Bahkan bukan dari PDI-P saja yang ikut gabung. Politikus asal Bali dari Partai 
Golkar, Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer juga ikut gabung dalam 
facebook penuntasan kasus pembunuhan Asa ini. Tak kalah menariknya, dukungan 
untuk penuntasan itu juga muncul dari masyarakat Bangli.

Seperti di antarannya Gede Bayu Sunu Jana Pria. Dalam komentarnya, banyak 
masyarakat Bangli yang justru "bersyukur" atas terungkapnya kasus pembunuhan 
ini. "Saya melihat ada ketidakpuasan dari masyarakat Bangli sendiri terhadap 
sosok terdakwa Susrama yang notabene sebagai adik kandung dari penguasa di 
Bangli terhadap kasus ini," terang Gendo.

Ada juga tokoh dan aktivis nasional dari Kontras, Elsam. Termasuk dari kalangan 
LSM. Seperti Foker, LSM Papua yang merupakan jaringan terbesar LSM di Papua, 
para pegiat pers di Bandung, dan Padang, Sumatera Barat. "Rata-rata mereka siap 
mengawal dan mendukung hingga kasus ini tuntas," papar Gendo.

Bagi Gendo sendiri, saat ditanya Radar Bali terkait munculnya inisiatif untuk 
membuat sebuah blog dukung penuntasan kasus pembunuhan Jurnalis Radar Bali, AA 
Prabangsa yakni berawal dari kesadarannya dengan keberadaan facebook sebagai 
salah satu media baru yang memiliki power dan jejaring yang tak terbatas. Atas 
kesadarannya itulah, Gendo berpendapat bahwa facebooke juga mampu dipakai untuk 
media kampanye yang cukup populer.

Baik terkait kasus pembunuhan Prabangsa, atau yang lainnya. Bahkan, dengan 
menjaring dukungan dari para facebooker, Gendo ingin mengampayekan bahwa di 
zaman demokrasi ini, ternyata masih ada kekerasan terhadap jurnalis. "Ini 
terjadi di Bali," tegas mantan sekjen Posko perjuangan rakyat Pospera 1998 itu.

Selain itu tujuan lainnya, masih kata mantan ketua Senat mahasiswa Fakultas 
Teknik Unud 1999, dan mantan ketua BEM Unud 2001 ingin melihat respons terhadap 
komunitas jurnalis dan para kativis di luar secara gamblang. "Saya 
berkesimpulan bahwa dengan media facebooke ini sebagai bagian dari representasi 
suara publik yang bisa dijadikan sebagai satu ukuran untuk menyikapi sebuah 
masalah dengan jernih," terangnya. (bersambung)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=135563

***

Ribuan Facebooker Dukung Asa
Senin, 30 November 2009 23:52:00 - oleh : admin

*) Beri Dukungan agar Pelaku Dihukum Berat

DENPASAR – Di tengah makin santernya upaya dari kubu para terdakwa untuk terus 
menghindar dari dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) atas keterlibatannya dalam 
kasus pembunuhan berencana terhadap wartawan Radar Bali Asa—sapaan AA Gde Bagus 
Narendra Prabangsa—justru memunculkan semangat baru dari komunitas facebooker.

Anggota Tim Pembela Kebebasan (TPK) Pers I Wayan ’’Gendo” Suardana yang 
dikonfirmasi Senin (30/11) kemarin mengatakan, tujuan dari dukungan para 
facebooker itu sebagai ajang kampanye untuk mendukung penuntasan kasus 
pembunuhan jurnalis Asa. Selain itu juga melihat respons dari masyarakat.

Dengan hanya meng-upload, grup facebooker ini bisa memberikan komentarnya. 
’’Tujuan kami untuk menggalang para grup facebooker ini bukan semata untuk 
kasus pembunuhan Prabangsa saja. Lebih dari itu bahwa kami menginginkan adanya 
pemahaman dari kasus ini bukan sekadar kasus pembunuhan biasa. Di sini sudah 
menyangkut terancamnya kebebasan pers dan hilangnya hak masyarakat atas 
informasi publik,” terang Gendo.

Menurut Gendo, dengan menggalang dukungan dari facebooker, ternyata hanya dalam 
hitungan tidak lebih dari satu jam, sudah seratusan lebih yang bergabung. 
“Rata-rata mereka mendorong agar kasus ini (pembunuhan Prabangsa) segera 
diselesaikan, termasuk ada juga yang terus memberikan support kepada para 
jurnalis untuk terus bersemangat,” papar Gendo.

Pria yang pernah mendekam di penjara karena tudingan menghina Presiden SBY ini 
merasa optimistis target 2000 dukungan akan tercapai. ’’Kami yakin dukungan itu 
mampu kita penuhi meski tidak sampai sejuta seperti kasus KPK,” imbuhnya.

Bahwa dengan berbicara kasus Prabangsa, lanjut dia, secara otomatis berbicara 
tentang demokrasi. Menurutnya, dengan berbelitnya saksi mahkota yang juga 
terdakwa dalam berkas terpisah untuk mencoba menghindar, tawarannya hanya satu; 
keberanian jaksa dan kejelian majelis hakim.

’’Dua institusi ini harus tetap memiliki visi sama. Bahwa kematian Prabangsa 
saat menjalankan profesinya, sekali lagi bukan hanya sekadar pembunuhan biasa. 
Jurnalis sudah diakui bagian dari pilar demokrasi,” tegasnya.

Termasuk dengan mencoba menganalisa dari kesaksian Gus Oblong dengan eksplorasi 
majelis hakim untuk mengorek keterangan saksi mahkota lainnya, dengan tanpa 
mengurangi asas praduga tak bersalah, pihaknya tetap yakin para terdakwa tak 
akan bisa lolos dari hukum.

Selain menggalang dukungan melalui para facebooker, Gendo bersama rekannya 
sesama aktivis Agung Eka Darmika pada Kamis (3/12) mendatang juga berencana 
menggelar sebuah diskusi dengan tema memaknai kematian Prabangsa.

Dalam bahasan itu menghadirkan tokoh pers, wartawan, LSM, pengacara, pakar 
hukum, dan TPK Pers. Juga melibatkan masyarakat dan mahasiwa untuk hadir dalam 
menyatukan visi perjuangan.

AA Gde Bagus Narendra Prabangsa, 40 adalah wartawan Radar Bali. Korban dibunuh 
11 Februari 2008 dan ditemukan mengapung di perairan Teluk Bungsil, Padangbai, 
Karangasem, Bali, Senin, 16 Februari 2009. TKP di Rumah Ir Nyoman Susrama MM, 
Banjar Petak, Bebalang, Bangli, Bali. (pra)

Sumber: 
http://radar-pekalongan.com/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=1136

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 




      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke