Terimakasih pal HMNA atas komentarnya

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman" 
<mnur.abdurrah...@...> wrote:
>
> Saya tidak akan jawab ttg agama Ahmadiyah, melainkan agama Bahai
> Agama Bahai, mengakui Allah, mengakui Muhammad SAW sebagai Nabi, tetapi bukan 
> nabi terakhir, bahkan mengambil angka 19 dari S. Al-Muddatstsir, 30:
> 'alayhaa tis'ata 'asyara, padanya 19, namun mereka sakralkan angka itu. 
> Walaupun mereka mengakui Allah dan Nabi Muhammad SAW, tokh mereka menamakan 
> agama mereka dengan agama Bahai, bukan agama Islam Bahai.
> 
> Wassalam
> HMNA 
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: "Abbas" <abas_ami...@...>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Friday, January 08, 2010 07:30
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Ahmadiyah pro : pak HMNA dan pak ALEX mohon 
> komentar
> 
> 
> Assalamu'alaikum Pak Suryawan...........
> Saya baru mengerti, setelah anda jelaskan; singkat tapi padat.
> Kalau begitu saya minta maaf yang sebesar besarnya. 
> Ternyata Ahmadiyah sama saja dengan Islam lainnya. Saya gak tahu
> apa persisnya beda antara Ahmadiyah dengan Islam mainstreams ?
> Pasti ada perbedaan; gak mungkin tidak.
> KS - Qur_an; Kiblat shalat = Ka_bah; Shalat Wajib = 5 Waktu.
> Rukun Islam = sama juga 5; Rukun Iman = 6 juga !
> Jadi apa bedanya ?
> Mohon lebih dijelaskan. Dan bagaimana pandangan pak HMNA;
> dengan penjelasan pak suryawan ini ? Juga pak Alex.
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" <ma_suryawan@> wrote:
> >
> > Assalamu'alaikum Bung Abbas,
> > 
> > Mari kita diskusi dengan baik. Saya komentari tulisan Anda di bawah ini 
> > sekaligus saya luruskan apa yang Anda tulis.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abbas Amin <abas_amin08@> wrote:
> > >
> > > Saya secara pribadi tak mengharapkan "ahnadiyyah" di pojokkan di Indonesia
> > > ini; tapi mengharap atau tidak; ternyata hal tersebut sudah terjadi ?
> > > Dan itu adalah pukulan berat buat yang memegang prinsip pluralisme.
> > > 
> > > Apa masalah sebenarnya dari Agama Ahmadiyah ini ?
> > 
> > Ahmadiyah bukan agama. Anda keliru. Ahmadiyah adalah nama golongan yang 
> > namanya diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yaitu Ahmad. 
> > 
> > Agama yang dianut Mirza Ghulam Ahmad dan Jemaat Ahmadiyah adalah Islam. 
> > Mirza Ghulam Ahmad menyatakan:
> > 
> > "Tidak ada kitab kami selain Qur'an Syarif. Dan tidak ada rasul kami 
> > kecuali Muhammad Musthafa shallallaahu `alaihi wasallam. Dan tidak ada 
> > agama kami kecuali Islam. Dan kita mengimani bahwa nabi kita s.a.w. adalah 
> > Khaatamul Anbiya', dan Qur'an Syarif adalah Khaatamul Kutub. Jadi, 
> > janganlah menjadikan agama sebagai permainan anak-anak. Dan hendaknya 
> > diingat, kami tidak mempunyai pendakwaan lain kecuali sebagai khadim Islam. 
> > Dan siapa saja yang mempertautkan hal [yang bertentangan dengan] itu pada 
> > kami, dia melakukan dusta atas kami. Kami mendapatkan karunia berupa 
> > berkat-berkat melalui Nabi Karim s.a.w. Dan kami memperoleh karunia berupa 
> > makrifat-makrifat melalui Qur'an Karim. Jadi, adalah tepat agar setiap 
> > orang tidak menyimpan di dalam kalbunya apa pun yang bertentangan dengan 
> > petunjuk ini. Jika tidak, dia akan mempertanggungjawabkannya di hadapan 
> > Allah Ta'ala. Jika kami bukan khadim Islam, maka segala upaya kami akan 
> > sia-sia dan ditolak, serta akan diperkarakan." (Maktubaat-e-Ahmadiyyah, 
> > jld. 5, no. 4) 
> > 
> > > Supaya JELAS kita sebutkan dulu klaim Ahmadiyah; ahmadiyah mengaku
> > > agama mereka Islam; dan kitabnya Al Qur_an juga ?! Jadi lengkapnya Islam 
> > > Ahmadiyah.
> > 
> > Lihat penjelasan di atas.
> > 
> > > Tapi seperti kita ketahui, pada Umumnya Umat Islam yakin bahwa tak ada 
> > > Nabi lagi
> > > setelah Muhammad SAW. 
> > 
> > Al-Qur'an sudah memberi pelajaran indah bahwa pada umumnya umat manusia 
> > sejak dahulu kala juga tidak yakin ada nabi lagi setelah diutusnya nabi 
> > bagi mereka. Lihat: 40:34, 72:7. 
> > 
> > > Tiba2 muncul Mirza Ghulam Akhmad yang mengaku
> > > Nabi lagi setelah Nabi Muhammad; dan claim tersebut mendapat pengakuan 
> > > yang
> > > jumlahnya cukup besar; terbukti Umat Ahmadiyah banyak sekali; dan akhirnya
> > > malah mendunia !
> > 
> > Faktanya memang demikian.
> > 
> > > Syahadat mereka mestinya adalah Tiada Tuhan selain Allah dan Mirza Ghulam
> > > Akhmad adalah Utusan Allah. Itulah yang terjadi.
> > 
> > Salah.
> > 
> > Syahadat Jemaat Ahmadiyah adalah Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad 
> > adalah utusan Allah. Itulah yang terjadi.
> > 
> > > Sebenarnya bisa saja kita harap nafsi2; tapi ternyata kalau di Indonesia 
> > > nafsi2 itu tidak
> > > bisa bgitu saja; karena apa ? Karena Claim khatamal Nabiyyin buat Nabi 
> > > adalah suatu
> > > PRINSIP yang tak bisa ditawar ;
> > 
> > Ya benar, prinsip bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai Khaataman Nabiyyiin 
> > adalah prinsip yang tidak bisa ditawar. Lihat penjelasan saya sebelumnya 
> > mengenai kajian Khaataman Nabiyyiin. 
> > 
> > > bagi beberapa kelompok Islam. Dan entah kenapa;
> > > kali ini Pemerintah Indonesia ikut campur mendorong memojokkan Ahmadiyyah.
> > > 
> > > Dengan demikian jelas Akhmadiyyahpun akan berusaha untuk melawan hal 
> > > tersebut;
> > > paling tidak secara kata kata ! Mereka punya dalih2 untuk mengatakan 
> > > bahwa turunnya Wahyu belum tertutup dlsb.
> > 
> > Turun atau tidak turunnya wahyu adalah mutlak urusan Allah yang Maha 
> > Berkata-kata (Mutakallim), bukan urusan manusia, sehingga manusia, 
> > kyai/mullah/ulama tidak bisa dan tidak berhak mengatakan "wahyu tidak turun 
> > lagi."
> > 
> > > Apa keberatannya golongan Islam di Indonesia terhadap Ahmadiyah ? 
> > > Keberatannya adalah menyebut diri ISLAM, padahal Nabinya sudah bukan Nabi 
> > > Muhammad lagi !
> > 
> > Nabi yang diimani dan dipercaya oleh Jemaat Ahmadiyah ada banyak, dan Nabi 
> > Muhammad SAW adalah Khaataman Nabiyyiin, beliau SAW adalah nabi yang paling 
> > mulia, paling sempurna. Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang menjadi 
> > junjungan Mirza Ghulam Ahmad dan semua anggota Jemaat Ahmadiyah.
> > 
> > Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad menyatakan:
> > 
> > "Cahaya agung yang dianugerahkan kepada manusia yang paripurna tidak 
> > terdapat pada wujud malaikat, tidak pula pada bintang-kemintang, tidak pula 
> > pada sang rembulan, tidak pula pada sang surya. Cahaya itu tidak terdapat 
> > pula di samudra-samudra dan sungai-sungai di dunia. Cahaya itu pula tidak 
> > terdapat di dalam batu-batu mirah delima atau yaqut atau zamrud atau 
> > permata nilam atau mutiara. Pendek kata, tidak terdapat di semua benda 
> > duniawi atau samawi. Hanyalah dalam diri sang manusia, yakni, di dalam diri 
> > manusia paripurna yang perwujudannya yang penuh, sempurna, tinggi lagi 
> > luhur adalah terdapat pada Majikan serta Junjungan kita, Penghulu segala 
> > nabi, Penghulu segala makhluk hidup, Muhammad Musthafa shallallahu `alaihi 
> > wasallam. Jadi, cahaya itu dilimpahkan kepada manusia itu dan menurut 
> > urutan martabatnya, kepada seluruh pribadi yang sewarna dengannya, yakni, 
> > kepada orang-orang yang sampai pada kadar tertentu mengandung warna itu 
> > pula.Kemegahan setinggi-tingginya, sesempurna-sempurnanya, dan 
> > selengkap-lengkapnya ada pada Majikan kita, Junjungan kita, pemandu jalan 
> > kita, Nabi Ummi, Shadiq, Mashduq [wujud yang kebenarannya diakui] Muhammad 
> > Musthafa shallallahu `alaihi wassallam." (Ruhani Khazain, jld. 5, Aina 
> > Kamalati Islam, hlm. 120-121) 
> > 
> > Apakah Anda sampai di sini sudah paham, bung Abbas?
> > 
> > > Coba saja menyebut diri Agama Akhmadiyah; tak usah pake embel2 ISLAM !
> > > Itulah yang diminta golongan yang memojokkan Akhmadiyyah.
> > 
> > Tidak ada seorangpun yang berhak dan bisa melarang orang lain menggunakan 
> > nama dan label Islam, sebab nama "Islam" bukan milik golongan tertentu.
> > 
> > > Tapi kita tak tahu persisnya kenapa Pemerintah yang biasanya pluralis, 
> > > bisa tiba2
> > > ikut memojokikan Ahmadiyah. ??? Disinilah dalam point inilah saya benar2 
> > > buta.
> > > Apakah ada konflik politik antara orang2 ahmadiyah dengan "oknum" 
> > > pemerintah ?
> > > Inilah saya tidak tahu persisnya.
> > 
> > Ahmadiyah sebagai organisasi keagamaan tidak berpolitik.
> > 
> > > Apa yang diajukan sebagai BAHAN diskusi oleh Suryawan; yang DIDUKUNG 
> > > dengan SANGAT FANATIK oleh Alatif yang sering nyeleneh, adalah mengenai 
> > > Penutup para
> > > NABI ! Inilah bahan diskusi atau TOPIKNYA !
> > > Padahal itu sudah JELAS sudah PRINSIP keyakinan yang tak bisa diganggu 
> > > gugat !
> > 
> > Saya hanya menjelaskan pemahaman dan tafsir dari Ahmadiyah mengenai 
> > "Khaataman Nabiyyiin" - silakan saja jika mau setuju atau menolak pemahaman 
> > itu, bukanlah urusan saya.
> > 
> > Saya hanya menanggapi tulisan HMNA. "Elu jual, gue beli."
> > 
> > Salaam,
> > MAS
> > 
> > 
> > 
> > 
> > > Artinya tak usah didiskudikan lagi; karena sudah FINAL !
> > > Hanya akan buang2 tempo saja !
> > 
> > > 
> > > Dua pihak akan bersikukugh pada pendirian masing2 !
> > > Jadi buat apa didiskusikan ? Ini sudah pada keyakinan masing2 !?
> > > 
> > > Jadi cobalah BIKIN topik yang agak greget !
> > > 
> > > Jadi Alatif jangan asal TUDUH bahwa kami golongan MUSLIM tak mau BERDEBAT 
> > > !
> > > Buat apa kalau soal keimanan ? coba cari topik lain !
> > > Dan katanya yang tak mau berdebat adalah fundamentalis !!!!!
> > > TUDUHAN PALING GOBLOKKKK yang saya tahu sampai saat ini.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke