Tapi RRT bisa seperti ini juga karena kapitalisme malu-malu mereka..
Bukan karena sosialisme nya



On Jan 10, 2010, at 5:15 PM, heri latief wrote:

> membaca esai kritis dari mira tentang keadaan ekonomi eropa, yg menganalisa 
> situasi krisis ekonomi global ini, memang menarik untuk diperdebatkan. 
> 
> eropa sekarang sedang mengalami musim dingin yg paling menggigit dinginnya, 
> dan apakah ekonomi dunia masih tergantung pada ekonomi perangnya amerika?
> 
> tahun lalu pemerintah rrt mengeluarkan uang sebanyak kurang lebih 400 milyar 
> euro utk membangun infrastrukturnya, sedangkan usa mengeluarkan uang hampir 
> sebanyak itu hanya utk membiayai perang di irak dan afganistan, lalu terjadi 
> krisis hipotik rumah di usa, yg ujungnya jutaan orang harus keluar dari rumah 
> kreditan yg tak bisa dicicilnya lagi. kegagalan sudah terbukti, tapi 
> pemerintah indonesia masih percaya pada jalan neo liberal, yg sebenarnya 
> kerna indonesia tak punya suara, sebagai penghutang indonesia harus tunduk 
> pada maunya mafia bank dunia dan konco2nya.
> 
> indonesia harus memilih jalan yg memihak pada kepentingan rakyat banyak. jika 
> praktek kapitalisme-pinggiran tetap dipraktekkan bakalan menuai tragedi 
> kemanusiaan jilid 2.
> 
> salam, heri latief
> 
> ________________________________
> From: Mira Wijaya Kusuma <la_l...@yahoo.com>
> To: sastra pembebasan <sastra-pembeba...@yahoogroups.com>; 
> forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com
> Sent: Sun, January 10, 2010 1:08:26 PM
> Subject: #sastra-pembebasan# Nasib Gelandangan Menggelandang di Belanda
> 
> Nasib Gelandangan Menggelandang di Belanda
> 
> Mengalami musim dingin 2009 di Belanda kuanggap dinginnya tak berbeda dengan 
> rasa dingin di 25 tahun yang lalu. Rasa dingin meyengit sampe ke tulang 
> sum-sum.
> 
> Dari sisi nilai estetika hujan salju di musim dingin, memang memberi suasana 
> di luar rumah kelihatan indah dan cantik untuk dinikmati. Di waktu malam hari 
> pun di taman-taman masih memancarkan cermin keelokannya, pohon-pohon bagaikan 
> terhias indah gemerlapan di sepanjang bentangan gaun sutra putih bertabur 
> butiran mutiara.
> Hampr semua warga penduduk di Belanda menyempatkan waktu bersama keluarga 
> untuk jalan-jalan ke taman sembari bermain-main dengan salju.
> 
> Pesta natal dan malam tahun baru 2010 pun buat sebagian besar penduduknya 
> menganggap lebih lengkap rasanya untuk bisa dirayakan bersama anggota 
> keluarganya, karena suasananya pun menjadi lebih menyenangkan untuk bisa 
> mengalaminya.
> 
> Lalu bagaimana nasib sebagian orang-orang yang bertahun-tahun hidup 
> menggelandang karena tidak punya rumah atau tidak punya tempat tinggal tetap, 
> bahkan tanpa punya hubungan kekeluargaan? Udara dingin dan bekunya musim 
> dingin dengan suhu udaranya sampai 15 derajat di bawah nul selsius buat kaum 
> gelandangan dimana saja memang benar-benar sengsara dan merana.
> 
> ***
> 
> Untuk mengetahui jumlah kaum gelandangan di Belanda secara hitungan eksak 
> memang tak pernah diketahui. Tapi kalau kita pergi keluar rumah untuk belanja 
> ke supermarket terdekat, maka di depan pintu masuk supermarket sudah ada satu 
> orang yang menawarkan majalah gelandangan "Z- Magazine".
> 
> Sang penjual majalah itulah salah satunya dari sekitar 50 ribu orang 
> gelandangan yang sering kita ketemui di hampir setiap supermarket di 
> kota-kota besar di Belanda, seperti misalnya di Amsterdam, Den Haag, 
> Rotterdam dan Utrecht.
> 
> Menurut sumber informasi tentang berita kemiskinan dari hasil laporan 
> penelitian tahun 2007, dinyatakan bahwa tahun 2005 ada 660.000 dari 6,7 juta 
> rumah tangga yang berpendapatan sebulannya dibawah standart gaji rata-rata.
> 
> Dengan kondisi rumah tangganya yang hidup dibawah garis kemiskinan itu, 
> dianggap tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari selama sebulan. 
> Dirasakan tekanan hidupnya semakin terjepit dengan setiap bulannya berhutang 
> 100 euro pada banknya.
> 
> Akibatnya kategori dari 660 ribu keluarga ini tak mampu lagi membayar sewa 
> rumah, air, pemakaian listrik dan gas, juga setiap hari tidak bisa makan 
> sehat yang bergizi, biarpun ada inisiatip penyediaan sembako gratis di 110 
> tempat buat kaum miskin itu. Dan nyatanya penyediaan sembako gratis tersebut 
> hanya mampu menolong 15 ribu keluarga.
> 
> Banyak anggota keluarga yang mengalami persoalan krisis perkembangan 
> sosial-emosional maupun kesehatan fisik dan psykhisnya yang semakin memburuk. 
> Dengan mengalami persoalan psykhis berat, akhirnya mereka tak mampu mengatur 
> cara hidup teraturnya.
> 
> Terutama untuk golongan berkategori miskin, antara lain karena berpendidikan 
> rendah, menjadi pecandu alkohol, heroin dan sejenisnya. Juga faktor 
> diskriminasi terhadap golongan penduduk asing berperan dominan dalam 
> masyarakat Belanda.
> 
> Dengan begitu sekitar 200.000 rumah tangga, yang terutama berasal dari 
> berpendapatan terendah itu hidupnya di himpit hutang yang semakin membengkak 
> karena bunga hutangnya. Maka pada tahun 2006 korbannya pun meningkat sampai 
> 377.000 rumah tangga.
> 
> ***
> Persoalan kemiskinan di perkotaan banyak di kecam oleh masyarakat umum, 
> lantaran dianggap menganggu keamanan dan kenyamanan hidup bermasyarakat.
> 
> Pemandangan gelandangan yang menggelandang di jalan-jalan telah mengiasi 
> kehidupan di perkotaan negara maju ini, katanya tidak lagi menghalalkan 
> tradisi sistim masyarakat "welfare state" untuk peningkatan "kesejahteraan 
> dan kemakmuran rakyat" dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan 
> keadilan sosial.
> 
> Kalau kita membaca berita di beberapa surat kabar di Belanda sejak tahun 
> 1996, pada umumnya isinya selalu mengabarkan tentang ribuan orang di paksa 
> keluar dari rumah tempat tinggalnya.
> 
> Dan sampai antara tahun 2007 dan 2008 diberitakan kaum miskin kota di paksa 
> keluar dari rumah sewanya berjumlah antara 7.500 sampai 8.100 orang. Akan 
> tetapi jumlah data tersebut masih dianggap sebagai berita hisapan jempol 
> belaka karena tak pernah ada data yang jelas mengenai penghitungan total 
> jumlah keluarga yang kehilangan rumah sewa atau rumah hypotik.
> 
> Juga menurut berita koran lokal dari kota Rotterdam, pernah diberitakan bahwa 
> pada tahun 2006 ada 15 orang gelandangan yang menggelandang tanpa tempat 
> penginapan, namun pihak Lembaga sosial mengeluh dan memprotes karena masih 
> ada 346 orang yang tidak tertampung di tempat penampungan gelandangan.
> 
> Belum lagi di hitung dengan jumlah angka peningkatan kemiskinan akibat krisis 
> kapital yang telah menggelobal di tahun 2009. Banyak pula mengorbankan kaum 
> golongan menengah karena kehilangan perkerjaannya.
> 
> Hal ini mengakibatkan proses peningkatan perceraian dalam hubungan 
> suami-istri. Sehingga golongan keluarga menengah ini kehilangan rumah huninya 
> karena tidak mampu membayar hypotik pada banknya. Dan terpaksalah mereka 
> mencari rumah sewa atau menggelandang lalu malamnya tidur di tempat-tempat 
> penampungan.
> 
> Dengan adanya peningkatan pengangguran golongan menengah ini tentunya akan 
> menambah jumlah gelandangan di perkotaan maupun di pedesaan. Padahal 
> persoalan penampungan ribuan keluarga pertahunnya yang terus mengalir deras 
> tak pernah tertangani secara tuntas. 
> 
> Dan pemerintahnya dalam menangani proses pengentasan kemiskinan, kebijakannya 
> seakan-akan seperti "menambal-sulam" tumpukan kain lusuh. Misalnya pihak 
> Lembaga sosial "Het Leger des Heils" memprotes keras dengan adanya penurunan 
> 30% pada penyediaan fasilitas tempat tinggal buat gelandangan, yaitu dari 21 
> ribu sampai 14 ribu tempat penampungan di Belanda.
> 
> Kalau pun mereka bisa tertampung, maka hanya di ijinkan masuk ke rumah 
> penampungan dari jam 16.00 sampai keesokan harinya sampai jam 10.00 pagi, 
> dengan biaya menginap permalam 5 euro sampai 10 euro.
> 
> Ironisnya, sejak tahun 1996 tunjangan sosial khusus buat gelandangan oleh 
> pemerintah di turunkan sampai 200 Euro per bulan, lantaran mereka ini 
> dianggap tak lagi membayar sewa rumah dan biaya air, listrik dan gas per 
> bulannya.
> 
> Dan hanya dengan uang tunjangan sosial sejumlah 400 euro per bulan itu, 
> dianggap tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup selama sebulan sebagai 
> gelandangan yang menggelandang di pusat kota-kota besar. Dengan cara hidupnya 
> menjadi pecandu alkolol, heroin dan sejenisnya, tentunya buat membeli 
> kebutuhan makan sehari-harinya telah menghabisi biaya sekitar 50 euro 
> perharinya.
> 
> ***
> 
> Peningkatan kaum miskin di perkotaan tak hanya menjerat nasib golongan dewasa 
> atau orang tua, tapi juga banyak mengorbankan golongan remaja berusia antara 
> 14 - 25 tahun.
> 
> Tak pernah pula ada kejelasan tentang jumlah total gelandangan berkategori 
> golongan remaja ini. Pernah di beritakan di surat kabar bahwa ada 8000 remaja 
> yang tidak tertampung di tempat-tempat penampungan penginapan.
> 
> Belum lagi kalau kita menghitung total jumlah golongan remaja ini yang 
> mendapat penampungan tetap maupun yang hanya mendapat penginapan per malam di 
> berbagai tempat penampungan.
> 
> Dan pada akhirnya golongan remaja yang menggelandang di 4 kota besar ini 
> terbawa arus dalam kehidupan non-formal atau "Onder wereld", yang dikuasai 
> oleh jaringan sindikat kejahatan kriminal dan perampokan atau jaringan 
> sindikat penjualan heroin atau sabu-sabu.
> 
> Sehingga peningkatan kejahatan kriminal dan pembunuhan semakin merambah 
> kehidupan di masyarakat perkotaan maupun di pedesaan. Misalnya kasus korban 
> pencopetan atau pemerasan dengan ancaman pistol atau senjata tajam 
> mengakibatkan luka berat atau meninggal dunia. Juga kasus korban penjarahan 
> di rumah-rumah tinggal, kantor-kantor bank dan pertokoan sampai tahun 2009 
> menunjukan peningkatan jumlah korban kematian. 
> 
> ***
> Banyak macam cara yang dilakukan oleh pemerintahan Belanda untuk 
> menanggulangi soal krisis hidup rakyatnya yang dibawah garis kemiskinan. 
> Terutama kebijakan penanggulangannya di prioritaskan pada golongan remaja 
> berkategori usia 14 sampai 25 tahun yang sudah terbiasa hidup sebagai 
> gelandangan dengan profesi kerjanya sebagai kriminal dan merampok.
> 
> Dengan biaya uang negara sejumlah 170 juta euro, pihak Pemerintah lokal 
> bekerjasama dengan berbagai Lembaga Sosial terkait supaya melakukan 
> penanganan pendampingan secara individual. Dan tahun 2013 persoalan 
> gelandangan golongan remaja harus dikembalikan sampai ke titik nul. Lalu 
> apakah ambisi harapan pihak pemerintah Belanda yang bekerjasama dengan 
> pemerintah lokal dan lembaga-lembaga sosial bisa direalisasi sampai target 
> waktu 2013?
> 
> Biasanya anak-anak remaja yang telah tertangani sampai mendapat tempat 
> tinggal sendiri, lengkap dengan penyediaan kebutuhan hidup minimal dan 
> mendpat tunjangan sosial.
> 
> Akan tetapi mereka ini harus pula dihadapi beban persoalan hutang-hutang dari 
> masa lalunya, yang jumlah hutangnya tidak sedikit nilai uangnya, misalnya 
> denda-denda vonis delik kejahatan yang pernah dilakukan ketika masih jadi 
> gelandangan. Biasanya tagihannya langsung sudah memenuhi kotak pos alamat 
> rumah tinggalnya.
> 
> Juga pada kenyataan sehari-hari persoalan anak-anak remaja yang menjadi anak 
> jalanan ini pada awalnya terutama disebabkan adanya penyakit trauma berat dan 
> menjadi agresip lantaran kasus kekerasan dalam rumah tangganya. Dan golongan 
> anak-anak jalanan ini, tanpa diketahui oleh orang tuanya telah menjadi 
> pecandu alkohol, heroin dan sejenisnya maupun terlibat kegiatan akltivitas 
> kejahatan kriminal, misalnya menggarong tempat-tempat pom bensin yang 
> tersebar di seluruh Belanda.
> 
> Sampai pada akhirnya, bila anak-anak jalanan yang termotivasi untuk menjadi 
> orang baik tapi sebenarnya telah terbiasa dengan cara hidup menggelandang 
> sampai menjadi kriminal atau penjahat lainnya. Maka setelah melalui proses 
> waktu tertentu, banyak anak-anak remaja yang sudah membaik itu kembali ke 
> alam dunia gelandangan yang menggelandang.
> 
> Dan orang tuanya pun tak mampu lagi mengontrol kehidupan anak-anaknya karena 
> menganggap sudah mandiri dan tinggal di luar rumah. Banyak orang tuanya 
> kemudian menyibukan diri hanya dengan bekerja dan mencari uang demi memenuhi 
> kebutuhan hidupnya dengan membeli mobil, rumah dan minimal 2 kali pertahun 
> berlibur keluar negeri.
> 
> Dan banyak pula orang tua yang akhirnya semakin stres berat karena mendapat 
> tekanan psykhis dan phisiknya karena situasi dalam pekerjaannya. Kemudian 
> terjerumus pada persoalan pecandu alkohol dan perceraian. Disisi lain para 
> orang tua tersebut secara sadar pula mengakumulasi hutang-hutangnya melalui 
> bank karena kebutuhan "kemewahan" nya itu berasal dari pinjaman uang kredit.
> 
> Sementara itu anak-anaknya yang sudah merasa mandiri dan nyaman di kehidupan 
> ekonominya dari pendapatan menggarong dan melakukan tindakan kriminal 
> lainnya, maka akhirnya mereka kembali menjadi pecandu alkohol, heroin dan 
> sejenisnya. Dan bekas anak-anak jalanan ini kemudian meninggalkan tempat 
> tinggalnya sendiri untuk merealisasi kehidupan bebasnya yang berpindah-pindah 
> tempat tinggalnya. Tentunya maksudnya supaya identitas mereka-mereka ini 
> tidak dilacak oleh pihak kepolisian.
> 
> Tentunya cara hidup yang telah dibangunnya sebagai penjahat kriminal maupun 
> perampokan tak bisa berlangsung lama lantaran cara hidupnya yang tidak 
> teratur dan tidak aman buat menyelamatkan dirinya, pada akhirnya terlacak 
> juga oleh badan keamanan negara.
> 
> Dengan cara kehidupannya yang keluar-masuk penjara, makan yang tidak teratur 
> dan juga dengan kondisi candu alkohol, heroin dan sejenisnya yang semakin 
> parah. Maka biaya uang negara yang berjumlah 170 juta euro itu digunakan buat 
> proses penyembuhan dan pemulihan golongan remaja untuk supaya bisa hidup 
> normal dan kembali ke dalam masyarakat umum, dihadapi pada proses vicius 
> circle bagaikan menyemai bibit-bibit unggul moral kejahatan di taman labirin.
> 
> Nyatanya sampai awal tahun 2010 jumlah kejahatan kriminal dan perampokan di 
> Belanda semakin meningkat dengan jumlah korban kejahatan terhitung sejak 
> tahun 2003 adalah 3 orang per 100.000 penduduk menjadi 10 orang per 100.000 
> penduduk.
> 
> Kemiskinan dianggap menjadi persoalan struktural, ini terbukti adanya 
> kegagalan sistim kapitalisme dengan mengandalkan pada kebijakan 
> politik-ekonomi neo liberalisme di Europa Barat. Belanda merupakan contoh 
> yang dikenal sebagai negara kecil, berpenduduk padat dengan jumlah 
> pengangguran relatip lebih rendah bila dibanding dengan Jerman dan Perancis.
> 
> MiRa - Amsterdam, 10 Januari 2010
> 
> Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind. net/ 
> http://sastrapembeb asan.wordpress. com/
> 
> ._,___ 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
    wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke