Terlihat jelas, pernyataan di bawah ini hanyalah ajaran kreasi HMNA dan 
golongannya saja, bukan bagian dari ajaran Islam.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman" 
<mnur.abdurrah...@...> wrote:
>
> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
> 
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> 331. Wahyu Menurut Selo Sumarjan

>Wahyu menurut bahasa Al Quran bersumber dari Allah SWT diturunkan hanya kepada 
>para manusia pilihan dan mulia, yaitu para Nabi dan Rasul. 

Sangat keliru.

Dalam al-Qur'an Majid dinyatakan bahwa Allah Ta'ala menurunkan wahyu TIDAK 
HANYA kepada para nabi dan rasul, tetapi juga kepada laki-laki yang bukan nabi, 
perempuan dan binatang.

> Nabi dan sekali-gus Rasul yang terakhir yang menerima wahyu dari Allah SWT 
> adalah Nabi Muhammad SAW. 

Tidak tepat. Isa yang akan datang setelah Nabi Muhammad SAW, seperti yang 
dinubuatkan sendiri oleh Rasulullah SAW, juga menerima wahyu.

> Dari Firman Allah yang dikutip di atas itu jelaslah bahwa wahyu hanya 
> diturunkan kepada para Nabi dan Rasul, serta Nabi Muhammad SAW adalah Nabi 
> yang terakhir. Allah tidak lagi menurunkan wahyu setelah Nabi Muhammad SAW. 

Kata siapa dan ajaran siapa? Memangnya HMNA bisa mengatur Allah dengan 
mengatakan bahwa Allah tidak lagi menurunkan wahyu setelah Nabi Muhammad SAW?

Faktanya, setelah Nabi Muhammad SAW banyak orang Islam yang menerima wahyu dari 
Allah Ta'ala, misalnya Syekh Muhyiddin ibn Arabi r.h., Syekh Abdul Qadir 
al-Jaelani r.h., Hadhrat Imam Syafi'i r.h dan lain-lain.

Bagaimana dengan lebah, sampai detik ini binatang lebah ada dimana-mana, lalu 
apakah Allah telah BERHENTI menurunkan wahyu kepada lebah?

Jadi, memang luar biasa ajaran buatan tipikal kyai/mullah/ulama, lebih hebat 
dari ajaran Islam, karena bisa mengatur dan menentukan bahwa Allah tidak lagi 
menurunkan wahyu setelah Nabi Muhammad SAW. 

Salaam,
MAS



Kirim email ke