Assalamu'alaikum, Pernahkah sedikit saja Anda renungkan yang tiap hari Anda lakukan, yaitu shalat. Paling sedikit 17 kali Anda membaca surah al-Fatihah. Jika sedikit saja Anda renungkan, dengan mudah Anda akan mendapatkan kenyataan serta kesadaran sepenuhnya, bahwa sebagai manusia, Anda wajib meminta-minta kepada Allah.
Anda diminta menjadi pengemis dihadapan Allah Ta'ala - sepanjang hidup Anda, agar ditunjuki oleh-Nya jalan yang lurus (tidak sesat). Adanya perintah Allah Ta'ala bagi manusia agar selalu meminta-minta memohon kepada-Nya "Tunjukilah kami jalan yang lurus" (1:6) merupakan bukti nyata bahwa manusia tidak berhak menetapkan dan menunjuk hidung suatu kelompok atau golongan sebagai sesat-menyesatkan. Lalu, bagaimana mungkin orang atau tipikal para kyai/ulama/mullah (MUI, misalnya) yang sepanjang hidupnya diperintahkan oleh Allah Ta'ala agar selalu meminta ditunjukkan jalan yang lurus, kemudian berbuat sebaliknya dengan menetapkan suatu kelompok atau golongan sebagai yang tidak lurus alias sesat? Apakah orang-orang itu telah mendapat pengesahan dari Allah bahwa mereka benar-benar telah berada di jalan yang lurus dan kemudian mendapatkan mandat dari Allah untuk menyatakan kelompok atau golongan lain sebagai sesat? Jika memang Anda telah yakin berada di jalan yang lurus, dan kemudian merasa berhak menetapkan kaum lain sebagai sesat, maka Anda layak untuk meninggalkan shalat dan tidak perlu lagi jadi pengemis dihadapan Allah Ta'ala. Salam, MAS http://www.alislam.org