http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=News&id=13484

2010-03-01 
Demo Jelang Paripurna Century Polisi Hadang Massa Masuk Jakarta


Dok sp
Kombes Pol Boy Rafli

[JAKARTA] Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, Polda Jawa Barat, dan Polda 
Banten, siap menghadang massa yang ingin berunjuk rasa di depan Gedung 
MPR/DPR/DPD di Jakarta, Selasa (2/3) dan Rabu (3/3), terkait Sidang Paripurna 
DPR tentang kasus Bank Century.


Kepala Bidang Humas Polda Metro Kombes Pol Boy Rafli kepada SP, di Jakarta, 
Senin (1/3), mengatakan, polisi siap mengamankan jalannya aksi demo, terutama 
mengantisipasi membeludaknya massa dari luar kota. Namun, ia mengakui, aksi 
demo adalah hal setiap orang. Polisi mengharapkan, aksi berjalan damai dan 
terkendala. "Kami tidak segan menindak, jika terbukti ada tindakan anarkis," 
katanya 


Sumber SP di Polda Metro menyebutkan, sebanyak 20 kantong konsentrasi massa 
pendukung penuntasan kasus Bank Century, yang akan menyerbu Gedung DPR Senayan, 
Selasa (2/3), tersebar di beberapa lokasi, di antaranya, di Menteng, Cikini, 
Mampang, Lenteng Agung, Sahardjo, Tanjungpriok, Kelapa Gading, Tamansari, 
Tambora, Slipi, dan Cawang. Sedangkan, titik masa dari luar Ibukota di 
antaranya di Cikupa, Tangerang Banten, dan Cikampek, Jawa Barat. 


Sementara itu, Ketua Umum Serikat Pekerja Nasional (SPN), Bambang Wirayoso, di 
Jakarta, Minggu (28/2), mengatakan, pihaknya sudah mengetahui surat edaran dari 
beberapa Polda yang ditindaklanjuti oleh Polres, yang meminta pemilik 
perusahaan bus dan angkutan tidak membawa para demonstran ke Jakarta. "Karena 
larangan tersebut, maka massa dari luar Jakarta datang berjalan kaki (long 
march), menggunakan kendaraan bermotor dan juga truk," kata Ferry Juliantono. 


Massa itu nantinya akan bergabung dengan massa dari kumpulan tani, mahasiswa, 
dan umum, sehingga jumlahnya akan mencapai 40.000 orang. Unjuk rasa akan 
terpusat di depan Gedung MPR/- DPR/DPR, mulai pukul 11.00 WIB.

Pamer Kekuatan
Sementara itu, sekitar 15.000 orang pendukung pasangan Presiden SBY-Boediono, 
Minggu, unjuk kekuatan di GOR Senayan. Ketua Umum Komite Nasional Masyarakat 
Indonesia (KNMI), Mayjen TNI(Purn) HM Djali Yusuf, mengatakan, selama ini 
pihaknya sudah bersabar melihat tingkah laku dan perilaku politik segelintir 
elite politik dan eksponen masyarakat, yang selalu mendiskreditkan Presiden 
SBY-Boediono melalui isu-isu negatif. 


"Tetapi ingat, kesabaran itu ada batasnya. Kita akan mengadakan perlawanan 
kepada semua kelompok masyarakat yang bermaksud memakzulkan SBY atau Boediono," 
tegas Djali Yusuf, yang disambut yel-yel hidup SBY, hidup Boediono. 
Dia menegaskan, pihaknya akan membela mantan Gubernur Bank Indonesia(BI) 
Boediono dan mantan Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati tetap menjabat sebagai 
wakil presiden dan menteri keuangan, meski mayoritas fraksi di DPR menyalahkan 
keduanya, karena menyelamatkan Bank Century dari krisis. 


KNMI merupakan gabungkan organisasi pendukung SBY sejak Pilpres 2004 dan 
Pilpres 2009, seperti Barisan Indonesia (Barindo), Forum Komunikasi Kader 
Demokrat, Presidium Pemuda Partai Demokrat, Angkatan Muda Demokrat Indonesia, 
Barisan Masa Demokrat, Forum Komunikasi Anak Betawi, dan Generasi Muda Demokrat.
Ketua Umum Barindo, Ir Muchayat menambahkan, meski pemerintahan sedang 
diguncang badai skandal Bank Century, Barindo terus konsisten mengawal dan 
mengkritisi jalannya pemerintahan. Ia menyesalkan adanya aksi massa akhir-akhir 
ini yang keluar dari koridor hukum, melanggar etika, dan sopan santun. 


Terkait adanya unjuk rasa tandingan, Koordinator Lapangan Gerakan Indonesia 
Bersih (GIB), Masinton Pasaribu menyatakan, hal itu adalah cara-cara lama yang 
merupakan warisan dari Orde Baru. [NOV/G-5]



[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to