Nampaknya sorga hanya untuk laki-laki saja. Juga laki-laki yang penuh 
nafsu seks sehingga yang ditawarkan adalah bidadari yang perempuan yang 
serba seksi. Daya tarik seks masih digunakan karena nampaknya hal 
itulah yang selalu dicari laki-laki. Seperti halnya poster-poster iklan 
di dunia.
Salam,
KM

----Original Message----
From: mrkom...@yahoo.co.id
Date: 22/03/2010 12:21 
To: <eramus...@yahoogroups.com>, <sab...@yahoogroups.com>, <wanita-
musli...@yahoogroups.com>
Subj: [wanita-muslimah] Cantiknya Bidadari. 


Cantiknya Bidadari. 

Penulis: Ummu Ziyad Fransiska Mustikawati dan Ummu Rumman Siti Fatimah
Muroja'ah: Ust. Aris Munandar 

Terheran-heran. Tapi itulah kenyataan. Seseorang  - yang mungkin 
dengan mudahnya - melepas jilbabnya dan merasa enjoy mempertontonkan 
kecantikannya. Entah dengan alasan apa, kepuasan pribadi, materi dunia, 
popularitas yang semuanya berujung pada satu hal, yaitu hawa nafsu yang 
tak terbelenggu. 

Padahal. nun di surga sana, terdapat makhluk yang begitu cantik yang 
belum pernah seorang pun melihat ada makhluk secantik itu. Dan mereka 
sangat pemalu dan terjaga sehingga kecantikan mereka hanya dinikmati 
oleh suami-suami mereka di surga. 

Berikut ini adalah kumpulan ayat dan hadits yang menceritakan tentang 
para bidadari surga. 

Harumnya Bidadari 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sekiranya salah 
seorang bidadari surga datang ke dunia, pasti ia akan menyinari langit 
dan bumi dan memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang harum 
semerbak. Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih 
baik daripada dunia dan seisinya." (HR. Bukhari dan Muslim) 

Kecantikan Fisik 

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Rombongan yang pertama 
masuk surga adalah dengan wajah bercahaya bak rembulan di malam 
purnama. Rombongan berikutnya adalah dengan wajah bercahaya seperti 
bintang-bintang yang berkemilau di langit. Masing-masing orang di 
antara mereka mempunyai dua istri, dimana sumsum tulang betisnya 
kelihatan dari balik dagingnya. Di dalam surga nanti tidak ada 
bujangan." (HR. Bukhari dan Muslim) 

"Demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari." (Qs. Ad-
Dukhan: 54) 

Abu Shuhaib al-Karami mengatakan, "Yang dimaksud dengan hur adalah 
bentuk jamak dari  haura, yaitu wanita muda yang cantik jelita dengan 
kulit yang putih dan dengan mata yang sangat hitam. Sedangkan arti 'ain 
adalah wanita yang memiliki mata yang indah. 

Al-Hasan berpendapat bahwa haura adalah wanita yang memiliki mata 
dengan putih mata yang sangat putih dan hitam mata yang sangat hitam. 

Sopan dan Pemalu 

Allah Subhanahu wa Ta'ala menyifati bidadari dengan "menundukkan 
pandangan" pada tiga tempat di Al-Qur'an, yaitu: 

"Di dalam surga, terdapat bidadari-bidadari-bidadari yang sopan, yang 
menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum 
mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak 
pula oleh jin. Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan? 
Seakan-akan biadadari itu permata yakut dan marjan." (Qs. Ar-Rahman: 56-
58) 

"Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan 
jelita matanya." (Qs. Ash-Shaffat: 48) 

"Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar 
pandangannya dan sebaya umurnya." 

Seluruh ahli tafsir sepakat bahwa pandangan para bidadari surgawi 
hanya tertuju untuk suami mereka, sehingga mereka tidak pernah melirik 
lelaki lain. 

Putihnya Bidadari 

Allah Ta'ala berfirman, "Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan 
marjan." (Qs. ar-Rahman: 58) 

al-Hasan dan mayoritas ahli tafsir lainnya mengatakan bahwa yang 
dimaksudkan adalah bidadari-bidadari surga itu sebening yaqut dan 
seputih marjan. 

Allah juga menyatakan,"(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih 
dipingit dalam kemah." (Qs. Ar-Rahman: 72) 

Maksudnya mereka itu dipingit hanya diperuntukkan bagi para suami 
mereka, sedangkan orang lain tidak ada yang melihat dan tidak ada yang 
tahu. Mereka berada di dalam kemah. 

Baiklah.ini adalah sedikit gambaran yang Allah berikan tentang 
bidadari di surga. Karena bagaimanapun gambaran itu, maka manusia tidak 
akan bisa membayangkan sesuai rupa aslinya, karena sesuatu yang berada 
di surga adalah sesuatu yang tidak/belum pernah kita lihat di dunia 
ini. 

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, mengatakan bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Allah Azza wa Jalla berfirman, 
"Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang tidak pernah 
dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah 
terlintas oleh pikiran." (HR. Bukhari dan Muslim) 

Setelah mengetahui sifat fisik dan akhlak bidadari, maka bukan berarti 
bidadari lebih baik daripada wanita surga. Sesungguhnya wanita-wanita 
surga memiliki keutamaan yang sedemikian besar, sebagaimana disebutkan 
dalam hadits, 

"Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik 
daripada dunia dan seisinya." (HR. Bukhari dan Muslim) 

Dan lagi, seorang manusia telah Allah ciptakan dengan sebaik-baik 
rupa, 

"Dan manusia telah diciptakan dengan sebaik-baik rupa." (Qs. At-Tiin: 
4) 

Dari Ummu Salamah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Saya bertanya, 
"Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah 
bidadari yang bermata jeli?" 

Beliau shallallahu''alaihi wa sallam menjawab, "Wanita-wanita dunia 
lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti 
kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak." 

Saya bertanya, "Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?" 

Beliau menjawab, "Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada 
Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah 
kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, 
perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat 
dari emas. Mereka berkata, 'Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah 
lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak 
beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama 
sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.'." 
(HR. Ath Thabrani) 

Subhanallah. Betapa indahnya perkataan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wa sallam. Sebuah perkataan yang seharusnya membuat kita, wanita dunia, 
menjadi lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh untuk menjadi wanita 
shalihah. Berusaha untuk menjadi sebaik-baik perhiasan. Berusaha dengan 
lebih keras untuk bisa menjadi wanita penghuni surga.. 

Nah, tinggal lagi, apakah kita mau berusaha menjadi salah satu dari 
wanita penghuni surga? 

Maraji':
Mukhtashor Hadil al-Arwah ila Bilad al-Afrah (Tamasya ke Surga) 
(terj), Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah. 



 


[Non-text portions of this message have been removed]




Kirim email ke