Refleksi : Terbaik dalam hal kwalitas kerja ataukah karena menurut apa yang 
ditugaskan sekalipun ada masalah upah dan syarat-yarat kerja serta perlindungan 
hukum? Bukankah banyaknya dan makin banyak TKI dikirim ke luarnegeri disebabkan 
oleh kemiskinan yang diakibatkan karena rezim berkuasa tidak mampu membuka 
lapangan kerja sesuai tuntutan pertumbuhan demografi?

http://www.sinarharapan.co.id/berita/content/read/tenaga-kerja-indonesia-di-taiwan-terbaik-dari-asia/

Selasa 30. of Maret 2010 09:55 
TENAGA KERJA INDONESIA DI TAIWAN TERBAIK DARI ASIA


     

Taipei,  TKI yang bekerja di berbagai sektor di Taiwan mendapat pujian sebagai 
tenaga kerja berkinerja lebih bagus dibanding pekerja dari negara-negara Asia 
lainnya yakni dari Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Mongolia. 

"Mereka berkinerja bagus dan sampai sejauh ini relatif tidak ada masalah yang 
cukup berarti," kata Direktur Jenderal Biro Tenaga Kerja dari Dewan Urusan 
Pekerja (CLA) Taiwan, Lin San-Quei dalam perbincangan mengenai TKI dengan Dirut 
ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf di Taipei, Selasa. 

Dirut ANTARA yang didampingi Koordinator Staf Ahli ANTARA Aat Surya Safaat 
berada di Taipei dalam rangka melihat perkembangan informasi teknologi serta 
keberadaan TKI di Taiwan sambil berkomitmen untuk turut mendorong adanya 
peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan serta sosial budaya 
Indonesia-Taiwan. 

Lin lebih lanjut menjelaskan, jumlah TKI di Taiwan adalah yang terbanyak 
dibanding pekerja yang berasal dari negara-negara Asia lainnya. 

Urutan selanjutnya adalah pekerja dari Vietnam, Filipina, Thailand, Malaysia, 
dan Mongolia. Mereka bekerja di sektor manufaktur, konstruksi, anak buah kapal 
(ABK) di kapal perikanan, pengasuh orang-orang lanjut usia, dan pembantu rumah 
tangga. 

"Jumlah mereka setiap tahun selalu meningkat," ujarnya, sambil menambahkan dari 
355.136 pekerja asing di Taiwan yang tercatat per Februari 2010, maka TKI 
mencapai 40,26 persen atau 142.983 orang, sedangkan bulan sebelumnya (Januari) 
mencapai 128,584 orang atau 36,15 persen. Lin menyebutkan keberadaan TKI jelas 
turut memberi andil bagi kemajuan ekonomi Taiwan. Mereka terbanyak bekerja 
sebagai pengasuh orang lanjut usia. Urutan selanjutnya adalah berkerja di 
sektor manufaktur, ABK, pembantu rumah tangga, dan konstruksi. Mereka juga pada 
umumnya memahami dan menghargai budaya orang-orang Taiwan. sehingga 
keberadaannya disambut baik oleh masyarakat Taiwan. Sebaliknya pihak Taiwan 
juga sangat menghargai TKI serta para pekerja asing lainnya. Lin menambahkan, 
Taiwan sebelumnya mengalami kekurangan tenaga kerja, sehingga CLA sejak Oktober 
1989 "membuka pintu" bagi para pekerja asing, termasuk dari Indonesia. 
Sementara itu Dirut ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf memuji perhatian serta bantuan 
yang diberikan CLA yang mengedepankan sisi kemanusiaan, martabat, persamaan, 
dan keamanan bagi para pekerja asing, termasuk para TKI. Ia juga juga memuji 
CLA yang memberikan panduan tertulis secara lengkap kepada para pekerja asing, 
termasuk TKI yang baru datang di Taiwan, sehingga kebijakan tu memberikan 
ketenangan dan kejelasan hukum bagi para pekerja tersebut. 

Mukhlis menyatakan optimis bahwa ke depan hubungan antar kalangan dunia usaha 
(business to business) serta kalangan masyarakat (people to people) Indonesia 
dan Taiwan akan dapat ditingkatkan lagi. 

"Kami juga akan banyak belajar dari kemajuan Taiwan, termasuk ibidang 
pengembangan IT," tuturnya menambahkan. (ant)


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke