Assalamualaikum
Warohmatullohi Wabarokatuh

Bismillahirrohmaanirrohiim

Sesungguhnya
Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, babi dan binatang yang (ketika 
disembelih) disebut (nama) selain
Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Al-Baqarah (2) : 173.

Penemuan
penggunaan darah babi dalam pembuatan filter rokok ditemukan peneliti Belanda,
Christien Meindertsma, secara tak sengaja. Perempuan ini sebenarnya sedang
meneliti seekor babi berkode "Pig 05049" di sebuah peternakan di
Belanda.

Di
laman pribadinya, Meindertsma menyatakan telah meriset selama tiga tahun semua
produk yang dihasilkan dari seekor babi tersebut. Hasil riset itu kemudian
dibukukan, lengkap dengan grafik dan gambar produk, kemudian dipamerkan dalam
sebuah pameran.

Tujuannya
sederhana, menunjukkan pada orang bagaimana sebuah produk dibuat dan
"dibungkus" dan dari mana dia berasal, sehingga orang bisa tahu.
Untuk menunjukkan itu, Meindertsma mendekati subjek ke skala satu ekor binatang
yang dalam hal ini seekor babi bernama "Pig 05049."

Setelah
kematian babi tersebut, jasadnya dikapalkan dalam beberapa bagian ke penjuru
dunia. Beberapa bagiannya tetap dalam bentuk dan fungsi aslinya (sebagai
daging), sebagian lagi berubah secara dramatis.

Meindertsma
mengikuti produk itu, mulai dari perusahaan yang menangani hewan mati sampai ke
perusahaan kecil yang memproduksi sesuatu menggunakan bagian dari jasad itu.
Perempuan itu mencatat jasad itu menjadi 185 produk berbeda! Mulai dari bubuk
mesiu, sabun, obat, kertas foto, katup jantung, cat mobil, permen karet,
porselen, yogurt, marshmellow, kosmetik, rokok, kondisioner, sampai biodiesel.
Tak lupa Meindertsma menampilkan foto-foto produk itu.

Apa
pelajaran yang diperoleh perempuan asal Rotterdam ini? "Banyak tahapan
antara bahan mentah dan produk akhir di produksi komersil modern. Karena banyak
tahapan, pengetahuan menghilang. Sebagai contoh, peternak babi tak tahu semua
produk akhir yang terbuat dari babi mereka karena mereka tak tahu babi itu
dibawa ke mana," kata perempuan 29 tahun lulusan Akademi Desain Eindhoven
itu.

Meindertsma
pun sekarang memilih produk yang diproduksi secara lokal. Baju hangatnya
sekarang buatan Belanda, bukan lagi Selandia Baru.

Dan
ketekunan Meindertsma membuahkan sebuah penghargaan: Index Award 2009. Dan
risetnya juga menggelinding menjadi soal sensitif: terungkapnya 185 produk
mengandung babi yang diharamkan Islam dan Yahudi.

Mari kita cari daftar ke 185 Produk tersebut, atau mungkin bagi saudara yang 
sudah menyimpan ke 185 Produk tersebut dapat kiranya berbagi info, Terimakasih
Wassalam 

 

http://dunia.vivanews.com/news/read/140571-kisah_seekor_babi_yang_jadi_185_produk


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke