Hati Yang Gundah

By: agussyafii

Siang ini secara tidak sengaja saya bertemu dengan teman lama, dulu kami 
sama-sama aktifis remaja masjid. Kemudian kami mampir makan siang di Warung 
Padang. Rendang menjadi menu pilihan kami berdua. Wajahnya tersenyum disaat 
saya bertanya apa aktifitasnya sekarang.

Raut wajahnya seperti memendam hati yang gundah. Dia bercerita banyak hal.  
Tentang  3 putra yang harus dihidupinya dan juga usahanya dengan kesungguhan 
ibadah dan keimanannya tetap tidak mendapatkan apa yang diharapkannya. 
Terlontar betapa kecewa dirinya kepada Sang Khaliq.

'Sudah hampir sepuluh tahun kaki ini tidak pernah menginjak di masjid,' ucapnya 
dengan wajah yang serius. beberapa kali nampak dia menarik napas. Mendengar 
yang diucapkan nasi dan rendang terasa menyangkut ditenggorokan. Buru-buru saya 
membasahinya dengan segelas es tawar. 

Saya bisa merasakan kegundahan hatinya, keputusasaannya, pertanyaan yang 
terlontar wujud gambaran orang yang beriman namun dirinya tidak kunjung 
mendapatkan seperti yang dibayangkan.  Ada sesuatu yang penting namun telah 
dilupakan oleh setiap orang bahwa salah satu tindakan yang dapat membuat 
terjadinya keajaiban adalah kesabaran. Sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa 
Ta'ala.

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama 
orang-orang yang sabar. (QS. al-Baqarah: 153).

Wassalam, 
agussyafii 
-- 
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Salam Amalia'  
(SALMA) Hari Ahad, Tanggal 9 Mei 2010 Di Rumah Amalia. Silahkan kirimkan 
dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii2, atau 
http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 
087 8777 12 431.





      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke