Invasi Afghanistan, Sebuah Kolonialisme Terselubung
Oleh M. Fachry pada Ahad 02 Mei 2010, 08:32 AM

Print Recommend (15) Comment (7)   
Pada 7 Oktober 2009 yang lalu, genap 8 tahun invasi Amerika atas bumi 
Afghanistan. Invasi yang dilancarkan terhadap rakyat Afghan yang terdzolimi dan 
pemerintahannya yang sah, demi merealisasikan misi kolonialisme (penjajahan) 
yang terselubung.

Setelah kejadian 9-11 (peledakan gedung WTC), para petinggi Imarah Islam 
Afghanistan dan duta besarnya di Islamabad telah mengumumkan, bahwa mereka siap 
bekerjasama untuk melakukan penyelidikan yang adil atas peristiwa tersebut. 
Akan tetapi para petinggi gedung putih dibantu para jenderal di Pentagon dan 
lobi yahudi sejak awal telah melemparkan tuduhannya kepada Imarah Islam 
Afghanistan.

Sejak saat itu sampai sekarang telah berlalu 8 tahun invasi atas Afghanistan, 
dan berbagai kedzoliman yang mengiringinya ; pembunuhan, pengeboman, dan 
pengusiran terhadap ratusan ribu rakyat Afghanistan yang tidak berdosa ; 
anak-anak, wanita dan orang-orang yang lanjut usia. Jumlah tersebut masih terus 
bertambah. Padahal rakyat yang tidak berdosa tersebut tidak mempunyai kaitan 
sama sekali dengan kejadian 9-11. Pasukan Amerika melakukan tindak kejahatan 
yang sangat keji yang tidak ada bandingannya dalam sejarah terhadap rakyat dan 
kaum Muslimin lainnya yang ditangkap dan dipenjarakan di Guantanamo, Baghram, 
dan Abu Ghraib Irak.

Pada awalnya pasukan Amerika berjanji akan meninggalkan Afghanistan setelah 
menumpas 'para teroris' sebagaimana ungkapan mereka, selama 3 bulan. Akan 
tetapi kenyataannya setelah 8 tahun berjalan, mereka justru membangun puluhan 
pangkalan militer di Afghanistan dan Irak. Mereka mengungkapkan dengan jelas 
bahwa akan memperbanyak jumlah pasukannya sehingga mencapai 110.000 pasukan di 
Afghanistan.

Kita sejak awal yakin bahwa invasi ini bukanlah perang terhadap terorisme 
sebagaimana ucapan mereka, tetapi tidak lain adalah perang antara pasukan 
kolonial (penjajah) Barat melawan kekuatan Islam dan rakyat yang mencintai 
kemerdekaan buat negaranya.

Dalam perang yang tidak seimbang ini, satu pihak (kolonial/penjajah) menegaskan 
target kolonialismenya yang akan direalisasikan dengan dukungan amunusi dan 
persenjataan juga pasukan militer yang super banyak, menggunakan cara-cara yang 
keji dan barbar. Sebaliknya di pihak lain (rakyat Afghan), masyarakat yang 
mencintai agamanya, tanah air, dan kemerdekaan bagi bangsanya menghadapi 
penjajah untuk tujuan kemerdekaan, keadilan masyarakat Muslim, martabat 
kemanusiaan, berusahan untuk meraih itu semua dengan berbagai macam 
pengorbanan. Mereka yakin perang antara haq dan batil ini akan dimenangkan 
pihak yang haq.

Kalau kita cermati misi perang ini sesungguhnya bukan memerangi terorisme, 
melainkan untuk tujuan menyelamatkan perekonomian AS yang lagi terkena krisis, 
menyelamatkan kepentingan bank-bank yahudi dan mengeruk sumber daya alam di 
Timur Tengah dan Asia Tengah. Inilah sebenarnya misi terselubung dari invasi 
ini.

Hal ini Nampak jelas dari peryataan seorang politisi Rusia yang sangat terkenal 
"Bahwa NATO dan AS membuat heroin di Afghanistan dan menjualnya kepada 
negara-negara Eropa termasuk Rusia". Untuk sekedar diketahui bahwa Amerika di 
tiap awal musim panas setiap tahunya mendapatkan hasil opium lebih kurang 
90.000 ton, dimana setelah dicampur dengan bahan 'herkel' yang hanya ada di AS, 
akan menghasilkan heroin yang dijual di negara-negara Eropa perkilonya 
rata-rata mencapai 70.000 US $ Tinggal dikalikan penghasilannya dengan 90.000 
ton, sebuah nilai yang sangat fantastik.

Untuk diketahui, Herkel adalah bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi 
heroin ketika dicampur dengan opium. Bahan ini (herkel) hanya ada di AS saja. 
Selama berkuasanya Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (Taliban) semenjak tahun 
1996-2001, pemerintahan Taliban melarang masyarakat secara menyeluruh untuk 
menanam opium dan agar diganti dengan gandum. Sebenarnya opium itu bunganya 
menghasilkan air dan biji-bijian yang layak dikonsumsi layaknya gandum, dan 
untuk bahan keperluan medis, namun bila ia dicampur dengan 'herkel' maka ia 
menjadi heroin.

Selain itu, AS juga mematuhi permintaan para konglomerat zionis yang menguasai 
lobi yahudi di pemerintahannya untuk menginvasi Afghanistan karena ingin 
menguasai tambang logam mulia dan migas di Asia Tengah, terutama Afghanistan 
dan sekitarnya. Sebagaimana kita ketahui tidak ada tambang di seluruh dunia 
kecuali kepentingan yahudi mesti ada di tempat tersebut.

Oleh karena itu sejak awal harga darah seorang tentara AS lebih murah dari pada 
tambang, emas, logam mulia dan minyak serta gas bumi lebih murah dibanding 
menyelamatkan bank-bank yahudi. Dari sudut pandang ini sebenarnya AS telah 
mengeksploitasi secara dzolim warga negaranya yang jadi tentara untuk dijadikan 
tumbal bagi kepentingan zionisme.

Selain hal-hal di atas, ada misi terselubung lain yang mereka ingin capai 
dengan menginvasi Afghanistan, meskipun mereka tahu dan yakin bahwa Afghanistan 
adalah kuburan bagi setiap imperium. Dimana sebelumnya Inggris dan Uni Soviet 
telah lebih dahulu terkubur di bumi para mullah tersebut.

Misi tersebut adalah mereka menghendaki di akhir episode untuk menimpakan 
bencana dahsyat kepada umat Islam berupa pemecahan wilayah Afghanistan menjadi 
negara-negara kecil yang saling bersengketa yang tidak mampu untuk melindungi 
negaranya masing-masing.

 Di wilayah selatan akan didirikan negara-negara kecil yang diperuntukkan bagi 
suku-suku Pushtun dan di wilayah utara untuk suku Tajik, Hazaroh, dan Uzbek.

Selain itu Pakistan juga akan dipecah menjadi 4 negara yang juga saling 
bersengketa yaitu : Najaab, Sinab, Sirhad, dan Baluchistan yang akan 
diperuntukkan bagi beragam suku yang ada. Hal ini telah ditegaskan oleh ahli 
strategi Tol'at Mas'ud ketika memberikan komentar kepada Al Jazeera.net, "Bahwa 
Washington sangat menginginkan untuk memecah wilayah Pakistan menjadi 4 bagian 
yang selalu bergolak stabilitas politik dan keamanannya."

Dinukil dari berbagai artikel dalam majalah As-Sumuud (Majalah Bulanan Imarah 
Islam Afghanistan)


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke