Kalau benar Hamas menolak bantuan kemanusiaan yang disalurkan Israel, ya kebangetan. Jadi bukan masalah kepentingan rakyatnya yang sedang menderita yang penting tetapi kepentingan prestise pimpinannya. Walah, dalam soal kepentingan prestise ketimbang kepentingan rakyat kok ya sama saja. KM
-------Original Message------- From: Danny Lim Date: 03/06/2010 12:07:09 To: Milis Kintjir Angin Subject: [KintjirAngin] Hamas memblokir barang bantuan Peta serangan komando Israel di kapal Mavi Marmara milik Turki. HAMAS MEMBLOKIR BARANG BANTUAN De Telegraaf, 2 Juni 2010 Kelompok radikal Palestina Hamas memblokir iring-iringan terdiri dari 20 truk milik Israel penuh berisi barang-barang bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Jalur Gaza. Barang-barang bantuan yang terdiri dari obat-obatan pakaian, selimut dan mainan anak-anak itu disita oleh Israel dari konvoi 6 kapal pimpinan Turki. Selesai diperiksa dan OK, sesuai janji, Israel mengerahkan 20 truk-nya untuk mengangkut barang-barang bantuan untuk warga Palestina itu ke Jalur Gaza lewat jalan darat. Namun Hamas yang menguasai wilayah Jalur Gaza memblokir bantuan kemanusiaan itu. Jurubucara Hamas menolak memberi keterangan alasan pemblokiran barang bantuan itu, namun membenarkan bahwa Hamas telah memblokir 20 truk Israel itu. Menurut Hamas, koordinasi bantuan tidak boleh di tangan Israel, tapi harus ditangani oleh Turki sebab barang-barang bantuan itu berasal dari Turki. Hamas juga menuntut pembebasan sekitar 600 penumpang kapal yang ditawan oleh Israel. Dari 600 penumpang kapal yang ditawan Israel, terdapat penulis terkenal Swedia, Henning Mankell dan penerima Hadiah Nobel dari Irlandia Utara, Mairead Corrigan-Maguire. Namun Menteri Sosial Hamas, Ahmad al-Kurd berkata lain, menurutnya Hamas akan membolehkan pengangkutan barang-barang bantuan itu memasuki wilayah Jalur Gaza yang dikuasai oleh Hamas, bila barang-barang pribadi milik 600 penumpang kapal telah diserahkan kembali kepada pemiliknya oleh Israel. Tapi Israel berkata, yang penting barang-barang bantuan kemanusiaan itu diperbolehkan dulu memasuki wilayah Jalur Gaza untuk diserahkan ke warga Palestina yang membutuhkannya, baru urusan lainnya menyusul belakangan. Karena Hamas tetap memblokir barang bantuan itu, maka terjadi jalan buntu. [Non-text portions of this message have been removed]