Refleksi : Apakah langkah PKS ini direstui oleh MUI, FPI, MMI etc?

http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/06/20/brk,20100620-256790,id.html

PKS Dekati Partai Komunis Cina 
Minggu, 20 Juni 2010 | 05:43 WIB
Besar Kecil Normal 
  
TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah manuvernya mendekati Amerika Serikat banyak 
disorot, Partai Keadilan Sejahtera menyatakan bahwa mereka juga membuka jalinan 
diplomasi dengan berbagai pihak lain di luar negeri. "Bahkan dengan Partai 
Komunis Cina pun kami berkomunikasi," kata Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan 
Sejahtera Hilmi Aminuddin, yang ditemui di sela Musyawarah Nasional Kedua PKS, 
di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, kemarin.

Langkah-langkah diplomasi yang luas itu, menurut Hilmi, menjadi bukti bahwa PKS 
tidak hanya dekat dengan Amerika. Ia menyebutkan adanya nota kesepahaman antara 
partainya dan Partai Buruh Australia sebagai contoh lain.

Karena itu, katanya, hubungan yang dijalin PKS dengan Amerika Serikat 
seharusnya tidak menjadi polemik. "Berdiplomasi bukan berarti setuju dengan 
Amerika secara keseluruhan," ujar Hilmi.

Ia menegaskan, identitas PKS sudah jelas sebagai partai Islam. Hubungan 
diplomasi dengan Amerika tidaklah menjadikan identitas itu luntur dan kemudian 
berbalik menjadi dukungan. Soal Palestina, Hilmi mencontohkan, PKS tetap akan 
berjuang untuk kemerdekaannya.

Lebih lanjut Hilmi menjelaskan, PKS berdiplomasi dengan Amerika Serikat sebagai 
bangsa, bukan hanya dengan rezim pemerintahannya. "Amerika juga bagian dari 
kemanusiaan," katanya. "PKS tidak akan terpengaruh secara spesifik oleh 
kelakuan Amerika."

Soal kadernya di daerah, Hilmi menyatakan keyakinannya bahwa mereka akan 
mengerti soal diplomasi ini. Menurut dia, kader PKS merupakan kader terbina, 
sehingga tak ada yang perlu dikhawatirkan. "Jika ini keputusan Majelis Syuro, 
kader sudah mengetahuinya mau ke mana."

Sesuai dengan undangan, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Cameron R. 
Hume, kemarin hadir dan berbicara dalam seminar internasional sebagai bagian 
dari Munas Kedua PKS. Dalam forum itu, Hume berbicara tentang perspektif 
Amerika dalam melihat dunia Islam sebagai bagian dari kebijakan luar negeri 
Amerika di bawah pemerintah Barack Obama. 

SANDY INDRA PRATAMA

++++

http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/06/14/brk,20100614-255133,id.html

PKS Daerah Akui Ingin Dekat dengan Amerika 
Senin, 14 Juni 2010 | 15:45 WIB

TEMPO Interaktif, Semarang - Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Keadilian 
Sejahtera Jawa Tengah, Muhammad Haris, mengakui adanya keinginan agar partainya 
bisa dekat dengan dunia internasional, terutama Amerika Serikat yang menjadi 
negara adikuasa beberapa tahun terakhir. 

"PKS sekarang sudah menjadi partai agak besar sehingga wajar jika ingin 
bersuara di tingkat internasional," kata Haris kepada Tempo di Semarang, Senin 
(14/6). Agar aspirasi yang digelorakan partainya bisa didengarkan masyarakat 
internasional, Haris menegaskan, maka harus dilakukan pendekatan dengan dunia 
internasional. "Ke depan harus dekat dengan mereka (Amerika) agar didukung." 

Haris mengungkap hal itu menanggapi polemik soal pelaksanaan Munas PKS yang 
mengundang Duta Besar Amerika Serikat, Cameron R. Hume. Munas juga digelar di 
Hotel Ritz-Carlton, hotel yang berkali-kali menjadi sasaran aksi teroris karena 
dianggap simbol Amerika. Tidak hanya itu, panitia Munas juga akan menggelar 
lomba menulis surat untuk anak-anak dengan tema menulis surat kepada Presiden 
Amerika Serikat Barack Obama. 

Menurut Haris, terlepas hingga kini PKS merasa belum puas atas kinerja Presiden 
Amerika Barack Obama, tapi AS harus tetap didekati. "PKS akan menuntut lebih 
banyak lagi, mulai dari persoalan di jalur Gaza,  kemerdekaan Palestina dan 
lain-lain," ujar Haris. 

Selama ini, Haris melanjutkan, PKS juga sudah beberapa kali menjalin hubungan 
dengan partai-partai lain di tingkat internasional, seperti Partai Komunis 
China, serta beberapa partai yang berhaluan kiri di negara-negara Eropa. "Hal 
itu berjalan begitu saja karena kami ingin memposisikan sebagai partai besar," 
kata dia, "Jika PKS ingin terus membesar maka ke depan harus dekat dengan dunia 
internasional." 

Haris tidak khawatir jika jalinan dengan Amerika tersebut bisa menggerus para 
pemilih PKS yang selama ini sangat militan. Selama ini, Haris mengklaim pemilih 
PKS merupakan pemilih rasional yang memilih PKS karena mengetahui kiprah PKS. 

Selanjutnya, Haris meminta agar partainya tidak diidentikkan dengan partai yang 
mengusung ideologi Islam simbolik, seperti berjenggot, bercelana cingkrang, 
serta berkening hitam. "PKS tidak memanipulasi jargon-jargon simbolik dalam 
berkampanye," kata Haris. 

Ke depan, ia melanjutkan, jika PKS ingin menjadi partai besar dan dipilih oleh 
masyarakat Indonesia maka harus menghargai keanekaragaman. 

ROFIUDDIN


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke