http://beta.ambonekspres.com/index.php?option=read&cat=43&id=30153
HMI Tolak Kedatangan SBY Ambon, AE.- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon, menggelar aksi demonstrasi di halaman kantor Gubernur Maluku, Selasa (15/6). Mereka menolak rencana kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan peserta asal Amerika pada event Sail Banda, yang berlangsung Juli mendatang di Kota Ambon. Dalam orasinya, salah satu koordinator aksi, Karim Namkatu menilai, kedatangan SBY, tidak memberikan manfaat apa-apa untuk perubahan Maluku. Belajar dari momentum-momentum sebelumnya yang dihadiri oleh SBY, Maluku tetap dalam tarap kemiskinan. Dan ini tak bisa dielakan oleh Pemerintah Provinsi (pemprov) Maluku. Namkatu juga mengatakan, jika Pemprov Maluku tetap bersikukuh untuk mendatangkan orang nomor satu di negari ini, maka mereka akan melakukan konsolidasi dengan semua komponen mahasiswa dan LSM untuk memboikot aktivitas panitia Sail Banda. Dalam aksinya, demonstran menilai agenda Sail Banda hanya menjadi lahan penggarapan dan eksploitasi Sumberdaya Alam (SDA) di Maluku. Pemerintah dinilai hanya berpatokan pada alokasi Anggaran Pembelanjaan Negara (APBN) ke Anggaran Belanja Daerah (APBD), untuk pemberdayaan pendidikan dan kesehatan. Namun sampai hari ini belum ada perubahan. "Biaya kesehatan masih mahal begitu juga biaya pendidikan,"kecamnya. Olehnya itu, Sail Banda hanya euforia yang dilakukan oleh pemprov untuk mempromosikan ketangguhan jabatan mereka Bukan kwalitas sumberdaya yang ada. Sayangnya, kedatangan puluhan mahasiswa itu, tidak disambut Wakil Gubernur Maluku yang juga Ketua Panitia Sail Banda, Said Assagaf. "Pak wagub sedang rapat penting. Tapi beliau titip pesan agar ada Lima orang perwakilan demonstran saja yang melakukan negosiasi usai rapat,"ujar M Sangadji, salah satu pegawai pemprov yang dipercayakan menyampaikan pesan tersebut. Hanya saja, para demonstran menolak permintaan itu. Mereka inginkan, negosiasi tidak menggunakan utusan. Saiful Wakano yang juga koordinator aksi menilai, wagub telah menunjukan arogansinya sebagai putra daerah. Sebelum menuju ke kantor gubernur Maluku, para demonstran sempat melakukan orasi di Jalan Sultan Babullah dan Gong Perdamaian. [Non-text portions of this message have been removed]