Mbak Lina, Hadits yang disebutkan abah HMNA itu secara tersirat menyebutkan secara tegas perempuan diciptakan dari tulang rusuk, berikut terjemahannya :
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW. bersabda, "Nasihatilah perempuan, karena mereka diciptakan dari tulang rusuk. Dan tulang rusuk paling bengkok adalah bagian paling atas. Jika kau luruskan dengan paksa, ia akan patah. Dan jika kau biarkan, ia akan tetap bengkok. Karenanya, nasihatilah perempuan." (Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah). 1) Kalau merujuk pada Riffat Hassan seorang feminis dari Pakistan, ia berpendapat : Dari segi sanad lemah alias dha'if karena ada 4 (empat) periwayat yang tidak dapat dipercaya yaitu : Maisarah al-Asyja’i, Haramalah Ibn Yahya, Zaidah, dan Abu Zinad. Dari segi matan Hadits ini tidak shahih karena bertentangan dengan ayat Al-Qur’an mengenai penciptaan manusia dalam bentuk terbaik (fi ahsani taqwim). Tetapi Riffat tidak menjelaskan secara detail tentang penafsiran fi ahsani taqwin 2) Kalau merujuk pada az-Zamakhsyari, al-Alusi, dan Sa’id Hawa sepakat menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan nafs wahidah dalam surat an-Nisa ayat 1 adalah Adam, dan zaujaha adalah istrinya (Hawa). Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam yang sebelah kiri. Argumen yang mereka kemukakan berdasarkan; pertama, lafadz min yang terdapat pada kalimat wakhalaqominha zaujaha adalah min tab’idhiyah, yang dengan demikian berarti Hawa diciptakan dari sebagian Adam. Kedua, berdasarkan Hadits Rasulullah SAW riwayat Bukhari Muslim yang menyebutkan secara eksplisit penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam. Para imam Hadits dan ahlinya dari dulu sampai sekarang juga sepakat akan keshahihan dan kedudukannya sebagai hujjah. 3) Kalau merujuk pada Prof. Dr. Yunahar Ilyas dalam tesis masternya yang meneliti tentang isu-isu feminisme dalam tinjauan tafsir Al-Qur’an, yang mana di dalamnya beliau meneliti secara detail tentang pernyataan Riffat Hasan terhadap Hadits tulang rusuk tersebut. Beliau menyatakan bahwa Riffat tidak teliti dalam merujuk kitab tersebut. Apabila ada nama perawi yang sama, seorang peneliti harus meneliti perawi mana yang dimaksud. Bisa dengan meneliti nama orang tuanya, nama keluarga, atau melihat siapa murid dan guru-gurunya. Sangat gegabah kalau hanya melihat nama yang sama lalu diputuskan dialah orang yang dimaksud. Sama, keempat perawi Bukhari dan Muslim tersebut tidak pernah didhaifkan oleh adz-Dzahabi, bahkan sebaliknya. Maisarah yang didhaifkan oleh adz-Dzahabi adalah Maisaroh ibn Abd Rabbih al-Farisi, seorang pemalsu Hadits. Sedangkan Maisarohnya Bukhari dan Muslim adalah Maisarah ibn ‘Imarah al-Asyja’i al-Kufi, bukan yang didhaifkan oleh adz-Dzahabi. Begitu juga tentang Haramalah ibn Yahya oleh adz-Dzahabi sendiri sebelum namanya diberi kode مح yang menurut muhaqqiq-nya kode itu menunjukkan bahwa nama yang berada di depan kode ini termasuk perawi yang tsiqqah. adz-Dzahabi sendiri menilainya sebagai salah seorang imam yang dipercaya. Zaidah yang didhaifkan oleh Dzahabi adalah: 1. Zaidah ibn Salim yang meriwayatkan dari Imran ibn Umair, 2. Zaidah ibn ar-Riqad yang meriwayatkan dari Ziyad an-Numairi, dan 3. Zaidah lain yang meriwayatkan dari Sa’ad. Zaidah yang terakhir ini didhaifkan oleh Bukhari sendiri. Kalau Bukhari sudah mendhaifkan, mustahil dia akan tetap memakainya. Zaidahnya Bukhari dan Muslim adalah Zaidah ibn Qudamah ats-Tsaqafi, yang tidak didhaifkan oleh adz-Dzahabi. Sedangkan Abu Zinad perawi Bukhari dan Muslim adalah Abdullah ibn Zakwan yang oleh adz-Dzahabi sendiri dinilai Tsiqah Syahir. Padahal dalam al-jarh wa ta’dil ungkapan Tsiqah Syahir ini termasuk kepercayaan yang tinggi. Dengan demikian dari segi sanad, Hadits tentang penciptaan perempuan dari tulang rusuk itu bernilai shahih. 4) Kalau merujuk pada Dr. Daud Rasyid dalam buku Sunnah di Bawah Ancaman, masalah ini juga telah dibahas panjang lebar. Bahkan disebutkan di situ bahwa selain mengkritik sanad dan matan, Riffat juga menganggap Hadits kisah penciptaan perempuan dari tulang rusuk adalah dongeng. Tuduhan Riffat bahwa Hadits ini adalah dongeng, bukan saja tidak benar, melainkan juga telah menodai kesucian Hadits Nabi SAW. Selain itu Riffat juga melontarkan tuduhan terhadap Sahabat yang meriwayatkan Hadits ini dengan menyatakan bahwa Abu Hurairah dianggap sebagai Sahabat Nabi yang kontroversial oleh banyak ilmuwan Islam pada masanya, termasuk oleh Imam Abu Hanifah. Ini adalah kebohongan dan penghinaan terhadap Sahabat Nabi dan sangat mirip dengan apa yang dilakukan tokoh inkarussunnah asal Mesir, yaitu Abu Rayyah dalam bukunya Al-Adhwa 'ala as-Sunnah al-Muhammadiyah. Dari sinilah tampak bahwa kritik yang dilakukan Riffat berlatarbelakang atas kebencian yang mendalam dan emosi yang meluap-luap hingga mengatakan pernyataan sesuka hati tanpa didasari argumen yang dapat dipertanggungjawabkan. Dr. Daud Rasyid mengatakan juga dalam bukunya bahwa kritik Hadits yang dilakukan oleh Riffat ini lebih keras dari pada serangan yang dilancarkan oleh kaum orientalis. Dilatarbelakangi oleh kritik terhadap Hadits ini, sebuah lembaga sekuler Indonesia mengundangnya sebagai pembicara sebuah seminar dengan dukungan publikasi media yang gencar. Dari sinilah tampak ada sebuah konspirasi trans-nasional dalam menyebarkan virus-virus pemikiran di tubuh umat Islam. Hal ini tampak jelas ketika Riffat menutup makalahnya dengan menuliskan sebagai berikut: “Melihat betapa pentingnya masalah ini, maka sangat perlu bagi setiap aktivis hak asasi perempuan Islam untuk mengetahui keterangan dalam Al-Qur’an bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan sama, telah diubah oleh Hadits. Dengan demikian, satu-satunya cara agar anak cucu perempuan (Hawa) dapat mengakhiri sejarah penindasan yang dilakukan oleh anak cucu Adam ini adalah dengan cara kembali ke titik mula dan mempertanyakan keshahihan Hadits yang menjadikan perempuan hanya makhluk kedua dalam ciptaan, tetapi pertama dalam kesalahan, dosa, cacat moral dan mental. Mereka harus mempertanyakan sumber-sumber yang menganggap mereka bukan sebagai dirinya sebagaimana seharusnya mereka ada, tetapi hanya alat untuk kepentingan dan kesenangan laki-laki...” (Ulumul Qur'an, no. 4, tahun 1990, hlm. 55) Nah mau mengikuti pendapat yang mana ?? Sebenarnya pesan utama Hadits tentang tulang rusuk adalah bagaimana seharusnya dan sebaiknya para suami memperlakukan istrinya, terutama metode memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan oleh istri. Apabila ingin meluruskan kesalahan-kesalahan, luruskanlah dengan bijaksana, jangan dengan kasar dan keras sehingga mengakibatkan perceraian, atau jangan pula dibiarkan saja isteri bersalah. Kemudian Rasulullah memanfaatkan penciptaan perempuan (Hawa) dari tulang rusuk yang bengkok untuk menjelaskan bahwa betapa laki-laki (suami) harus hati-hati dan bijaksana meluruskan kesalahan-kesalahan perempuan. Karena meluruskan kesalahan perempuan ibarat meluruskan tulang yang bengkok, kalau tidak hati-hati dan bijaksana bisa menyebabkan tulang itu patah. Menurut Ibnu Hajar, mulut perempuan ibarat bagian atas tulang rusuk yang paling bengkok. Kalau suami tidak pandai-pandai menghadapi mulut isteri, tentu bisa menyebabkan perceraian. Dalam Fathul Bari juga ada riwayat lain yang secara eksplisit menyatakan bahwa yang dimaksud dengan patahnya tulang itu adalah perceraian. Jadi Hadits tentang perempuan diciptakan dari tulang rusuk sama sekali tidak mengandung unsur misoginik, sekalipun diciptakan secara berbeda, tetapi esensi kemanusiaan masing-masing tidak berbeda. Wassalam Abdul Mu'iz --- Pada Rab, 7/7/10, Lina <linadah...@yahoo.com> menulis: Dari: Lina <linadah...@yahoo.com> Judul: Mia tahunya ngeuel saja <= Re: mesttinya ranggas <= Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 7 Juli, 2010, 8:31 AM --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman" <mnur.abdurrah...@...> wrote: > > > ----- Original Message ----- > From: "Lina" <linadah...@...> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> > Sent: Tuesday, July 06, 2010 10:21 > Subject: Mia tahunya ngeuel saja <= Re: mesttinya ranggas <= Re: > [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota > > Disini ajre yaaak, numpang nimbrungnyaaa...:-)) > > > Sastra, pribahasa (?) ini wat wanita (ibu kek, anak pere kek, istri kek) > cerewet ajre, om dan tante. Ini juga diucapin ama bapak, kakak laki, suami > yang lagi kesel ajre...he he... > > Kalo ibu, anak, istri gak cerewet ya gak dibilang punya dua mulut. Malahan > yang gak pernah marah/cerewet dibilang "dasar gak punya mulut ape?"...hue he > he... > > "Wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok". Gak tau asalnya dari mana > neh dan gak tau juga ini sastra ato dirty joke?? > ################################################################################## > HMNA: > Itu berasal dari Hadits Shaih: > -- QAL RSWL ALLH SHLY ALLH 'ALYH W SLM ASTWSHWA BALNSAa KHYRA .- > FaaN ALMRAt KHLQT MN DHL'A - WAN A'AWJ MA FY ALDHL'A A'ALAH - FAN DZHBT > TQYMH KFRTH - WAN TRKTH LM YZL A'AWJ - FASHTWSHWA BALNSAa ( RWAH MTFQ > 'ALYH ), dibaca: > -- Qa-la rasu-luLlahi shallLa-hu 'alayhi wasallam Ishtawshu- bin nisa-i > khayran , fainnal mar.ata khuliqat min dhal'in , wain a'waju ma- fil dhil'i > a'la-hu , fain dzhabat taqiymuhu kasratuhu , wain taraktuhu lam yazil > a'waju , fashtawshu- bin nisa-i (mutafaqqun 'alayhi), artinya: > -- Berwasiatlah/nasihatilah kepada perempuan-perempuan kalian dengan > kebaikan, sebab mereka diciptakan bersifat seperti tulang rusuk. Sesungguhnya > tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Jika kalian > memaksa/berkeras untuk meluruskannya, niscaya ia akan patah. Namun jika > kalian biarkan, mereka akan senantiasa bengkok, maka berwasiatlah/nasihatilah > dengan kebaikan kepada perempuan-perempuan." (H.R. Bukhari&Muslim) > Kalau berminat, silakan simak di bawah: > > ********************************************************************** Makasih abah. Kalu baca hadist inipun, gak dibilang perempuan dari tulang rusuk, cuma "bersifat spt tulang rusuk". Naaah kalu artinya 'harus nasehati dengan kebaikan kepada perempuan'...he he ane demen dah ama ini hadist. Mari nasehati perempuan dengan kebaikan. I love Rasulullah SAW... Jadi ane mo hapus image "perempuan tercipta dari tulang rusuk pria" bukan karena israeliyat tapi emang gak ada di AlQur'an dan Hadist...:-)) (sama gak tuh yaaa???) wassalam, [Non-text portions of this message have been removed]