Nenek yang cerdas J.... Cucunya cerdas juga ngga ?
Yang saya amati, harga barang dalam dinar itu memang relatively stable, tetap atau turun, mas.. Kecuali barang itu benar2 sulit atau hilang di pasaran, baru mungkin dalam dinar akan naik.. (apalagi dalam rupiah atau dollar). Harga 1 ekor domba pada jaman Rasulullah itu sekitar 1 dinar, sekarang harga 1 ekor domba yang besar juga sekitar 1 dinar.. padahal sudah berapa abad yang lalu itu ? Kalau harga handphone, apalagi nokia.. wah malah dalam rupiah turun terus tuh.. dalam dinar.. ya turun bangettt... GImana ngga, model barunya keluar terus.. -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of X1123 Sent: Tuesday, July 27, 2010 4:07 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Ning - DINAR DAN DIRHAM Dear Ning menabung dalam bentuk emas, bukan hanya sekarang, Nenek saya yang tidak paham bank menyimpan 'kekayaan' dalam bentuk emas. Tapi emas tidak steril dari 'inflasi' atau penurunan nilai. Misal gini tuju gram emas pada Juni 2010, bisa ditukar dengan 1 henpon merk Nokia Type S6600 misalnya, pada desember 2010 belum tentu penjual Nokia S6600 mau menerima 7 gram emas (karena emas dia sudah banyak misalnya), bisa jadi dia minta 7.8 gram emas :D semakin kompleks bila sudah menyangkut jasa, pertukaran barang dan jasa bisa dijembatani dengan uang (dari emas maupun kertas). Jadi tidak ada bedanya dalam hal inflasi. Juli 2010 biaya cukur di salon Ridy Hadisuwarno 3 gram emas, belum tentu bulan januari 2011 Rudy Hadisuwarno mau menerima 3 gram emas untuk jasa cukurnya. Makanya dengan gondrong saya ngirit biaya cukur, hemat adalah satu satu sikap islami , artinya gondrong adalah Islami :D pada jaman modern ini nilai barang ditentukan oleh faktor kompleks, kalo emas tertimbun di masyarakat dalam jumlah banyak, tetap saja akan turun nilainya. Nilai platina beberapa tahun terakhir naik karena banyak yang pasang kawat gigi. Nilai kupiah naik saat menjelang ramdhlan dan lebaran. Nilai barang salah satunya ditentukan oleh demand and supply, bukan oleh barang itu sendiri wassalam ./sts eMail : x1...@gmx.com <mailto:x1123%40gmx.com> http://opotumon.blogspot.com/ Regenerated by Virus Immune system GNU/Linux On 07/27/2010 02:49 PM, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) wrote: > > > Kalau pake uang yang dipatok ke emas, atau pake emasnya lansgung > (seperti dinar ini), insya Allah hyper inflasi yang disebut mas di bawah > kan ngga terjadi. Justru ini melindungi nilai "uang" yang dimiliki > masyarakat. Pake uang kertas seperti sekarang ini, menabung tidak > menjadikan orang semakin kaya.. malahan semakin miskin. Jadi masyarakat > cenderung konsumtif, lha nyimpen duit kertas itu kan nilai dan daya > belinya turun terus.. mending dibelikan barang 'gitu.. ntar kalau pas > butuh, baru dijual lagi. > > Pake dinar dirham ini memang yang paling adil. Harga barang dalam dinar > relatively stabil. > > Sekarang ramai orang menabung untuk naik haji atau untuk sekolah anak > dalam dinar. Lebih terlindung nilainya. Jadi bukan 'sekedar' ingin > merasa islami. > > Wallahua'lam. > > Wassalaam, > > -Ning > > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>] On Behalf Of X1123 > Sent: Tuesday, July 27, 2010 3:33 PM > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: DINAR DAN DIRHAM > > sebenarnya sejak jaman baheula uang emas sudah ada, tapi kemudian turun > popularitasnya karena bila membawa dalam jumlah besar agak repot. Semua > uang kertas yang diterbitkan menurut aturan harus dijamin dengan emas. > Tapi karena satu dan lain hal banyak negara tidak taat, akibatnya muncul > > inflasi sampai hyper-inflasi. > > tahun 1945 indonesia menerbitkan uang emas, hanya saja tidak dipakai > sehari-hari dan beberapa tahun lalu ada versi uang emas untuk Rupiah. > > secara umum lebih mudah menentukan nilai dengan emas, hanya saja sistem > ini bukan bebas sama sekali dari masalah. banyak para spekulan emas bisa > > bermain-main hal ini sehingga nilai uang pun tetap bisa gonjang ganjing. > > Misal mendadak sontak harga emas turun, maka nilai yang ditulis dalam > mata uang tsb bisa tidak setara lagi, kalo seorang penjual menolak > kejadiannya berabe, banyak penjual dan pembeli berantem karena perbedaan > > nilai nominal dan nilai barang tsb (apa ya namanya). > > tapi kalo merasa lebih "Islami" karena menggunakan uang tsb jelas salah > kaprah ... > > :D > > wassalam > ./sts > > eMail : x1...@gmx.com <mailto:x1123%40gmx.com> <mailto:x1123%40gmx.com> > <mailto:x1123%40gmx.com> > > http://opotumon.blogspot.com/ > Regenerated by Virus Immune system GNU/Linux > [Non-text portions of this message have been removed]