BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]

934 Sekali lagi angka 19

Dikatakan sekali lagi, berhubung angka 19 sudah beberapa kali dibicarakan dalam 
Serial Wahyu dan Akal - Iman dan Ilmu. Sekali lagi, karena memenuhi janji 
menjawab teperinci pertanyaan melalui Japri (jalur pribadi) dari akhi Husni 
dalam Seri 932 . Tidak saya sertakan e-mailnya, dan tidak menulis nama 
lengkapnya, karena Japri itu sifatnya tidak terbuka, tidak melalui milis 
(mailing list) yang sifatnya terbuka, jadi yang penting isi pertanyaannya saja 
sbb:


Salaamun 'alaikum
Terima kasih Ustadz telah menunjukkan bukti eksternal tentang Mi'raaj kepada 
para Muslim sekuler yang belum mantap imannya dan non-Muslim membutuhkan bukti 
eksternal. Hanya saja ada satu kekurangannya, yaitu Ustadz tidak menunjukkan 
dari mana asal angka 19, padahal dari mana angka 5, 7 dan 17 Ustadz telah 
menjelaskannya. Syukran.
Salaamun 'alaikum
Husni

Jawaban:
Wa'alaykumussalaam

Al Walid ibn Al Mughirah pernah berkata: Al-Quran itu tidak lain hanya 
perkataan manusia. Ucapan Al Mughirah itu terpateri dalam Al Quran:
-- AN HDzA ALA QWL ALBSyR (S. ALMDTsR, 74:25), dibaca: in ha-dza- illa- qaulul 
basyari, artinya: 
-- Ini tidak lain hanya perkataan basyar.

Mari kita teruskan hingga ayat 30, yang artinya saja:
26. Aku akan masukkan dia (Al Mughirah) ke dalam (neraka) Saqar.
27. dan apa jalannya engkau dapat mengetahui kedahsyatan Saqar itu?
28. Tidak meninggalkan sisa, dan tidak membiarkannya.
29. Sengatan bagi basyar
30 'ALYHA TS'At 'ASyR, dibaca: 'alaiha- tis'ata 'asyara, artinya:
Padanya sembilan belas

Kata basyar tidak diterjemahkan. Akan dipakai Al-Quran sebagai kamus, yaitu 
prinsip ayat menjelaskan ayat, untuk memahami arti basyar. Ayat-ayat yang 
mengandung kata basyar, yaitu (3:47, 3:79, 5:18, 6:91,  11:27, 12:31, 14:10, 
14:11, 15:28, 15:33,  16:103,  17:93, 17:94,  18:110, 19:17, 19:20, 19:26, 
21:3, 21:34,  23:24,  23:33, 23:34,  23:47, 25:54, 26:154, 26:186, 30:20, 
36:15, 38:71,  41:6, 42:51, 54:24, 64:6, 74:25, 74:29, 74:31, 74:36).
Tidaklah semua dari ke-37 ayat itu yang akan dikutip di sini, hanya artinya 
saja dan hanya beberapa di antaranya saja.
     
-- (Maryam) berkata: Ya Maha Pengatur, betapa mungkin aku mempunyai anak, 
padahal aku belum pernah disentuh basyar (3:47). 
-- Masing-masing mereka diberinya sebilah pisau (untuk memotong makanan),  lalu 
(Zulaikha) berkata (kepada Yusuf): keluarlah engkau menemui  
perempuan-perempuan itu, maka tatkala mereka melihatnya mereka  membesarkannya 
(tercengang) sehingga (tanpa sadar) mereka mengiris tangan mereka dan berkata: 
mahasuci Allah ini bukan basyar, ini tidak lain kecuali  malaikat yang mulia 
(12:31).
-- Tidaklah ini melainkan basyar seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu 
makan, dan minum dari apa yang kamu minum (23:33). 
-- Dan Dialah Yang menciptakan basyar dari air dan dijadikanNya keturunan dan 
keluarga besar dan adalah Maha Pengaturmu Maha Kuasa (25:54). 
-- Dan diantara ayat-ayatNya, yaitu diciptakanNya kamu dari tanah, kemudian 
tiba-tiba kamu (menjadi) basyar yang berkembang biak (30:20).
 
Dari hasil observasi ayat-ayat Al-Quran jelaslah bahwa menurut pengertian  yang 
diberikan oleh Al Quran sendiri sebagai kamus, bahwa: basyar tidaklah seperti 
malaikat yang bertubuh "halus", melainkan kasat mata, yang zat-zat pada 
jasmaninya berasal dari tanah, kemudian dari air (sperma + sel telur  dalam 
cairan), berdarah daging, yang makan dan minum, berkembang biak, mempunyai 
keturunan dan berkeluarga, yang hidup menghuni permukaan bumi ini. Sehingga 
basyar tidaklah disengat oleh neraka Saqar, karena neraka hanya menyiksa orang 
yang telah mati saja,  Orang yang masih hidup di bumi ini belumlah disentuh 
neraka Saqar. Oleh sebab itu ayat 29:
-- Sengatan bagi basyar, tidaklah terkait dengan ketiga ayat sebelumnya:
26. Aku akan masukkan dia (Al Mughirah) ke dalam (neraka) Saqar.
27. dan apa jalannya engkau dapat mengetahui kedahsyatan Saqar itu?
28. Tidak meninggalkan sisa, dan tidak membiarkannya

Dengan demikian kedua ayat:
29. Sengatan bagi basyar
30 Padanya sembilan belas, 
tidaklah terkait dengan ketiga ayat: 26, 27 dan 28.

Kesimpulan: ayat 29 dan 30 terkait pada ayat 25: Ini tidak lain hanya perkataan 
basyar.

Ayat 30, Padanya sembilan belas adalah satu-satunya ayat dalam Al Quran yang 
menyebutkan bilangan tanpa substansi. Sehingga jumlah 19 bisa mengenai apa saja 
dalam Al Quran, pokoknya yang bergender perempuan, sebab ha- (nya) adalah 
dhamir ghaybah (kata ganti ketiga gender perempuan tunggal). Sehingga dhamir 
ha- dalam kata 'alaiha- menunjuk pada bagian-bagian Al-Quran: Surah, paket 
ayat, ayat, kata dan huruf dalam Al-Quran.

Demikianlah asal-usulnya angka 19 yang dipakai sebagai tool (alat) untuk 
mengistinbath (menggali) sub-sistem shalat 24434. Angka 19 ini menjadi alat 
kontrol keotentikan Al-Quran sampai kepada ejaannya.
Contoh: Bismi dalam Basmalah (Surah Al-Fatihah 1:1) terdiri dari B (bi) + ASM 
(ismi), jadi seharusnya ditulis BASM. Kalau ada tangan gatal yang mencoba 
mengganti BSM menjadi BASM dalam Basmalah maka akan terdiri dari 20 huruf. Maka 
dalam hal ini angka 19 mengontrol: Tidak boleh BSM diganti dengan BASM, harus 
BSM supaya jumlah huruf jadi 19: (1)Ba, (2)Sin, (3)Mim, (4)Alif, (5)Lam, 
(6)Lam, (7)Ha, (8)Alif, (9)Lam, (10)Ra, (11)ha, (12)Mim, (13)Nun, (14)Alif, 
(15)Lam, (16)Ra, (17)ha, (18)Ya, (19)Mim. Demikianlah dengan mengganti BSM 
menjadi BASM dalam Basmalah, segera ketahuan bahwa itu sudah ada tangan gatal 
yang mengubahnya. WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 2 Agustus 2010
    [H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2010/08/934-sekali-lagi-angka-19.html



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke