Boleh jadi du-dul jabrut melihat pada ayat [2:62]: Sesungguhnya orang-orang 
beriman, orang-orang Yahudi (ha-du-), orang-orang Nashrani (nasha-ra-), dan 
orang-orang Sha-bii-n, barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhirat serta 
beramal shalih, maka untuk mereka pahala di sisi Rabbnya, tidak ada 
kekhawatiran atas mereka dan tiada mereka berduka cita 

Ini jawabannya:
*********************************************************
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
570. Surah Al Baqarah, Ayat 62(#)

-- AN ALDZYN AMNWA WLDZYN HADWA WALNSHRY WALSHABaYN MN AMN BALLH WALYWM ALAKHR 
W'AML SHALhA FLHM AJRAN 'AND RBHM WLA KHWF 'LYHM WLAHM YhZNWN (S. ALBQRt, 62), 
dibaca: Innal ladzi-na a-manuw wal ladzi-na ha-du-  wan nasha-ra- wash 
sha-bii-na man a-mana biLla-hi  wal yawmil a-khiri wa 'amila sha-lihan falahum 
ajruhum 'inda Rabbihim wa la- khawfun 'alayhim wa la-hum yahzanu-n (s. al 
baqarah), artinya: Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi 
(ha-du-), orang-orang Nashrani (nasha-ra-), dan orang-orang Sha-bii-n, barang 
siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhirat serta beramal shalih, maka untuk 
mereka pahala di sisi Rabbnya, tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tiada 
mereka berduka cita (2:62).

Siapa-siapa itu:
1. a-manu-
2. ha-du-
3. nasha-ra-
4. sha-bii-n.

1. A-manu-, orang-orang beriman, ini menunjuk kepada ummat Nabi Muhammad SAW, 
yaitu iman yang dita'rifkan (didefinisikan) menurut Hadits (Shahih Bukhari), 
Rukun Iman: 1. Allah; 2. Malaikat- malaikatNya; 3. Kitab-KitabNya; 4. 
Rasul-RasulNya, 5. Hari Kemudian; 6. Qadha dan Qadar. 

2. Ha-du- dibentuk oleh akar kata fi'il madhi [Ha, Alif, Dal] atau mashdar [Ha, 
Waw, Dal] artinya berpaling menuju kepada kebenaran, menuju kepada Allah, dapat 
pula berarti kembali perlahan-lahan kepada sesuatu. Kata Ha-du- menunjuk kepada 
ummat Nabi Musa AS.

3. Nasha-ra- dibentuk oleh akar kata [Nun, Shad, Ra] artinya menolong. 
Nasha-ra- berarti penolong-penolong agama Allah. 
-- QAL MN ANSHARY ALA ALLH QAL ALhWARYWN NhN ANSHAR ALLH (S.AL 'AMRAN, 52), 
dibaca: qa-la man ansha-ri- ilaLla-hi qa-lal hawa-riyyu-na nahnu ansha-ruLla-hi 
(s. ali 'imra-n), artinya: Berkata ('Isa) siapa yang menolongku kepada Allah?, 
(sahabat-sahabat) hawariyyun berkata kami penolong (-mu kepada) Allah (3:52). 
Dapat pula kata itu terkait dengan kata Na-sharah (Nazaret), suatu perkampungan 
tempat 'Isa bnu Maryam menempuh masa kecil beliau. Nasha-ra- menunjuk kepada 
ummat Nabi 'Isa AS.

4. Sha-bii-n, Shabiah (Sabean) berasal dari bahasa Aramik (Al-'Ibriyyah 
Al-Jadiydah), shaba'a. Padanan katanya dalam bahasa Arab adalah ta`ammada yang 
berarti pembabtisan dan penyucian diri dengan air. Sha-bii-n adalah agama yang 
dianut oleh Salman al Farisi RA sebelum masuk Islam. Salman al Farisi RA 
bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang nasib teman-temannya penganut 
Sha-bii-n.(##) Maka turunlah ayat (2:62). Sha-bii-n, dibentuk oleh akar kata 
[Shad, Ba, Alif], artinya meninggalkan. Sha-bii-n berarti orang-orang yang 
meninggalkan agama mereka untuk memeluk agama lain. Sha-bii-n menunjuk kepada 
sejenis sekte yang bermukim di semenanjung Arabia dan di negeri-negeri yang 
berbatasan dengannya. Maka Sha-bii-n adalah (1) kaum monotheist di Mesopotamia 
dengan menjadikan bintang-bintang sebagai perantara, (2) sebuah keyakinan yang 
berupa potongan-potongan dari agama Yahudi, Nashrani dan Zarathustra, (3) 
orang-orang yang bermukim dekat Mosul di Iraq yang monotheist, namun tidak 
mempunyai kitab dan syari'at, mereka berkeyakinan mengikuti agama yang 
dibawakan Nabi Nuh AS, (4) orang-orang yang sekarang bermukin sekitar Iraq 
Selatan yang beriman kepada semua Nabi-Nabi dan mempunyai cara bersembahyang 
dan puasa tersendiri,(###) (5) ada yang berpendapat mereka tergolong dalam Ahli 
Kitab. 

Kalau kita perhatikan sejarah, bahwa Raja Parsi Cyrus yang taat beragama 
Zarathustra, yang mengembalikan ke Palestina komunitas Bani Israil yang ditawan 
di Babilonia, maka saya lebih cenderung berpendapat bahwa Sha-bii-n adalah para 
penganut agama Zarathustra. Boleh jadi (mungkin ya atau tidak) Zarathustra ini 
seorang Nabi, hanya saja sulit untuk melacaknya, oleh karena Kitab Suci mereka, 
yaitu Gatha telah ikut terbakar semua tatkala Iskandar Raja Macedonia membakar 
habis ibu kota Kerajaan Parsi, yaitu Percepolis, sehingga Kitab Suci agama 
Zarathustra hanya berupa rekaman ingatan dari para pendetanya. Ada aliran agama 
Zarathustra di Amerika yang bersemboyan: "Kembali ke Gatha", mereka ini 
berkeyakinan Zatahustra tidak mengajarkan dua tuhan: Tuhan Terang Ahura Mazda 
(ormuzd) dan Tuhan Gelap, Angra Manyu (Ahriman). Zarathustra mengajarkan Satu 
Tuhan, yaitu Ahura Mazda menciptakan Angra Manyu, seperti Allah menciptakan 
iblis dalam agama Yahudi, Nashrani dan Islam. 

Maka makna potongan ayat: "barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhirat 
serta beramal shalih, untuk mereka pahala di sisi Rabbnya, tidak ada 
kekhawatiran atas mereka dan tiada mereka berduka cita", adalah dalam konteks 
para penganut agama-agama Yahudi, Nashrani dan Sha-bii-n pada zamannya Nabi 
mereka itu masing-masing, yaitu penganut agama Yahudi pada zaman rentang waktu 
dari Nabi Musa AS hingga Nabi 'Isa AS, penganut Nashrani pada rentang waktu 
dari Nabi 'Isa AS hingga Nabi Muhammad SAW dan penganut Sha-bii-n pada rentang 
waktu dari Nabi(?) Zarathustra hingga Nabi Muhammad SAW. Tegasnya ayat (2:63) 
tidak kena mengena dengan para penganut agama Yahudi, Kristen dan penganut 
Zaratshustra yang hidup setelah Nabi Muhammad SAW membawa Risalah.

Ayat (2:62) menekankan beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, oleh karena 
kenyataan sejarah mencatat bahwa ada sekelompok penganut agama Yahudi yang 
tidak percaya kepada hari akhirat, penganut agama Trinitarian Christian yang 
menyembah Jesus Kristus, dan umumnya penganut Zarathustra yang menyembah dua 
tuhan. WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 13 April 2003
    [H.Muh.Nur Abdurrahman]

http://waii-hmna.blogspot.com/2003/04/570-surah-al-baqarah-ayat-62.html
-------------------------------------
(#)
Ayat yang sama dengan ini S. Al-Maaidah, 5:69

(##)
Hadits ttg Salman al Farisi, asbabun nuzul S Albaqarah-62

Diriwayatkan Ibnu Jarir dari Mujahid bahwa Salman al-Farisi bertanya kepada 
Nabi saw tentang orang-orang Nasrani dan pandapat beliau tentang amal mereka. 
Beliau menjawab, "Mereka tidak mati dalam keadaan Islam." Salman berkata, "Bumi 
terasa gelap bagiku dan aku pun mengingat kesungguhan mereka." Lalu turunlah 
ayat ini. Setelah itu Rasulullah saw memanggil Salman seraya bersabda, "Ayat 
ini turun utuk para sahabatmu." Beliau kemudian bersabda, "Barangsiapa yang 
mati dalam agama Isa sebelum mendengar aku, maka dia mati dalam kebaikan. 
Barangsiapa telah mendengar aku dan mengimaniku, kemudian LAM YUKMIN 
BIYYA=TIDAK BERIMAN KEPADAKU, maka dia celaka.


----- Original Message ----- 
From: "Dwi Soegardi" <soega...@gmail.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Sunday, August 01, 2010 09:59
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perbedaan beribadah antara Islam Muhammad 
dan Islam Kristen.


2010/7/31 abdul <latifabdul...@yahoo.com>

2010/7/31 abdul <latifabdul...@yahoo.com>
>
>
>
> Bung Dwi Soegardi----------------Bismilahirrahmanirrahiim
>
> Setiap tulisan saya akan saya pertanggung jawabkan kpd ALLAH yang memberikan 
> saya otak, ilmu, dan hidup ini.
>
> Dan saya yakin sekali bahwa kata "kamu" itu ditujukan kpd umat
> Yahudi,nasrani dan mukmin, agama tauhid....selain dari agam tauhid tidaklah 
> termasuk.

Apakah setiap "kamu" dalam al-Quran ditujukan kepada ketiga kaum? Anda yakin?
Apa agama tauhid itu? Kenapa Shabiin Madaiyun tidak dimasukkan?
Bagaimana dengan umat-umat lainnya?

itu aja dulu ....

> salam dari saya untuk anda dari USA

salam juga.
Bagaimana kabar Arkansas sore ini?


>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, <soega...@...> wrote:
> >
> > Lihat tanggapan di sela-sela tulisan Anda di bawah ini.
> >
> > 2010/7/31 abdul <latifabdul...@...>
> > >
> > > Bung Dwi Soegardi---------------Bismilahirrahmanirrahiim.
> > >
> > > Saya juga yakin mereka yang beragama Kristen,
> > > tidak memerlukan stempel "Islam" bagi keyakinan mereka.
> > > Mengapa Anda perlu mengatakan mereka "Islam"?
> > > Ini namanya "bertepuk sebelah tangan"
> > > ===================================
> > >
> > > Yang mengatakan itu bukan saya lhooo, tapi ALLAH menjelaskan kpd Nabi
> > > muhammad saw bahwa orang2 Yahudi, Nasrani, dan Mukmin itu adalah ISLAM
> > >
> > > Agar Muhammad mengetahuinya, agar jangan memperlakukan mereka
> > > orang2 beragama banyak tuhan.
> > >
> > > Tidakah anda membaca ayat ini:
> > >
> > > Sesungguhnya (agama tauhid=islam) ini adalah agama kamu semua(Yahudi,
> > > Nasrani dan muslim); agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka 
> > > sembahlah Aku.QS 21:92.QS.23:52.
> >
> > Ini terjemahan dari mana? Terutama yang dalam kurung itu dari mana?
> >
> > Bandingkan dengan terjemahan2 21:92 berikut:
> > Yusuf Ali: Verily, this Brotherhood of yours is a single Brotherhood
> > and I am your Lord and Cherisher: therefore serve Me (and no other).
> > (92)
> > Muhsin Khan: Truly! This, your Ummah [Sharian or religion (Islâmic
> > Monotheism)] is one religion, and I am your Lord, therefore worship Me
> > (Alone). [Tafsîr Ibn Kathîr]. (92)
> > DEPAG: Sesungguhnya [agama tauhid] ini adalah agama kamu semua; agama
> > yang satu [1] dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku. (92)
> > Malaysia: Sesungguhnya agama Islam inilah agama kamu, agama yang satu
> > asas pokoknya dan Akulah Tuhan kamu; maka sembahlah kamu akan Daku.
> > (92)
> >
> > Bertanggungjawablah Anda dengan membubuhkan tambahan dalam kurung tersebut.
> > Di mana dalam teks Arabnya ada kata-kata dalam kurung itu?
> > Transliterasinya: "Inna haadzihi ummatukum ummataw waahidah, wa ana
> > rabbukum fa'buduun"
> > Atau ada konteksnya yang bisa dievaluasi?
> > Berani-beraninya Anda mengatakan itu adalah "penjelasan Allah"?
> >
> > Kenapa ngga sekalian ditambahi selain Yahudi, Nasrani, Muslim, dengan
> > Shabiin Madaiyun, Zoroastrian, Confucian, Hindi, Buddhis, Kejawen,
> > .... dll?

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke