http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2010/08/10/5764.html
Selasa, 10 Agustus 2010, 15:42:19 WIB
SBY: Jangan Kaitkan Terorisme Dengan Politik Ataupun Agama
Presiden SBY berdiskusi dengan Menko Polhukam Djoko Suyanto usai Sidang Kabinet
Paripurna di Gedung Utama Setneg lantai 3, Selasa (10/8) siang. (foto:
cahyo/presidensby.info)
Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan agar penanganan
ancaman terorisme dilaksanakan dengan tepat, secara profesional dan akuntabel.
Instruksi tersebut diungkapkan SBY di bagian lain pengantarnya pada Sidang
Kabinet Paripurna di Gedung Utama Sekretariat Negara lantai 3, Selasa (10/8)
siang.
Presiden SBY meminta untuk tidak membawa dan mengaitkan masalah terorisme ke
dalam politik dan agama karena bukan wilayah itu. "Terorisme jangan dibawa ke
arena politik ataupun agama. Betul-betul terpisah, berbeda sama sekali,"
Presiden menegaskan.
Menurut Presiden, terorisme adalah tindak kejahatan dan masuk dalam wilayah
hukum. "Dengan demikian, serahkan sepenuhnya upaya untuk mencegah dan menindak
terorisme ini kepada penegak hukum," ujar SBY. "Tidak boleh negara ini kalah
dengan kejahatan apapun," tambahnya.
Sementara itu, terkait dengan konflik yang terjadi antar umat beragama yang
baru-baru ini terjadi, Kepala Negara mengatakan kalau kita peka, sebenarnya
benih kesalahpahaman ataupun konflik sudah bisa diketahui. "Kalau dibiarkan
saja dan tidak diatasi secara sungguh-sungguh maka akan benar-benar terjadi,"
kata SBY.
Presiden menginstruksikan kepada para menteri terkait dan pemerintah daerah
untuk memberikan perhatian khusus akan kasus seperti ini. "Kalau ada perbedaan
pendapat, carikan solusinya, lakukan persuasi, komunikasi yang baik," ujar
Presiden.
SBY mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima terkait insiden yang
baru-baru ini terjadi, bahwa ada pihak yang memancing terjadinya peristiwa ini.
"Kalau memang terjadi, itu luar biasa jahatnya. Tapi, ada atau tidak ada,
saudara-saudara harus tetap responsif terhadap kemungkinan terjadinya benturan
misalnya dalam menjalankan ibadahnya," Presiden menjelaskan.
Kepada jajaran Polri, Presiden SBY meminta untuk bisa mencegahnya secara
efektif manakala terlihat ada tanda-tanda terjadinya aksi kekerasan.
Sehubungan dengan keamanan dan ketertiban masyarakat di bulan Ramadhan,
Presiden meminta untuk memastikan tindakan untuk mencegah dan mengatasi
tindakan kejahatan dapat berjalan dengan baik. "Cegah terjadinya bentrok fisik
atau tindakan kekerasan yang sifatnya main hakim sendiri," tegas SBY. Untuk
itu, Pemda dan Polda harus bersinergi untuk memastikan keamanan dan ketertiban
berlangsung dengan baik. (yun)
[Non-text portions of this message have been removed]