Wah ya mungkin juga ya. Gak terpikir oleh saya itu. Nanti saya tanyakan ke
temen-temen dekat saya mas. 
 
 
 
 
-------Original Message-------
 
From: kasturi_suki...@yahoo.co.id
Date: 26/08/2010 13:20:41
To: milis koran Digital
Subject: Re: [Koran-Digital] Muslim, Yahudi, Kristen Bersatu Dukung Muslim
Center
 
Yg ngajari Orang Jawa jadi "Bringas dan tidak toleran ( kelangan Roso
Rumongso lan Tepo Selira-ne) kalau nggak salah kan "temen2 dekat" Mas KM!?
Maaf kalau keliru. Salam keprihatinan Tjuk KS
Powered by Telkomsel BlackBerry®



From: "Kartono Mohamad" <kmj...@indosat.net.id> 
Sender: koran-digi...@googlegroups.com 
Date: Thu, 26 Aug 2010 12:27:53 +0700
To: <koran-digi...@googlegroups.com>
ReplyTo: koran-digi...@googlegroups.com 
Cc: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>; <ppiin...@yahoogroups.com>
Subject: Re: [Koran-Digital] Muslim, Yahudi, Kristen Bersatu Dukung Muslim
Center


Haiyaaa, ini kan di negara sekuler kafir dan pro Yahudi. Kalau di negara
Islam seperti Indonesia, orang mau bikin gereja justru dikroyok dan diusir.
Beberapa hari yang lalu saya melihat tayangan TV One tentang Suriname. Di
sana ada sinagog yang berseblahan dengan masjid. Bahkan masjid umat Islam
ada dua macam. yang satu berkiblat ke barat, nampaknya kebiasaan ini dibawa
oleh orang Jawa yang migrasi ke sana dulu sebagai kuli yang di tanah airnya
masjid mesti menghadap ke barat tanpa tahu alasannya. Yang satu lagi
menghadap ke Makkah secara geografis, jadi menghadap ke timur. Antara mereka
semua tetap saling rukun, tidak yang satu mengkafirkan yang lain. Mereka
juga tidak merusak sinagog. Orang jawa dulu salinya memang toleran, tapi
sekarang banyak yang mulai tidak toleran. Siapa yang mengajari?
KM 
 
 
 
 
-------Original Message-------
 
From: Koran Digital
Date: 26/08/2010 9:57:13
To: koran-digi...@googlegroups.com
Subject: [Koran-Digital] Muslim, Yahudi, Kristen Bersatu Dukung Muslim
Center
 
Muslim, Yahudi, Kristen Bersatu Dukung Muslim Center
Kamis, 26 Agustus 2010 09:40 WIB | Mancanegara | Amerika | Dibaca 61 kali
New York (ANTARA/Reuters) - Kelompok Muslim, Yahudi, Kristen dan masyarakat
umum pada hari Rabu  membentuk koalisi untuk mendukung rencana pembangunan
sebuah pusat Muslim di dekat gedung World Trade Center, New York. Rencana
pembangunan tersebut telah memicu perdebatan nasional yang memanas.

Pusat kebudayaan dan masjid itu telah menghadapi penentangan sengit dari
para politisi konservatif dan orang-orang yang menganggap lokasinya tidak
sensitif dengan keluarga hampir 3.000 orang yang tewas dalam serangan 11
September oleh gerilyawan Al Qaida pada 2001.

Tapi organisasi "Lingkungan New York untuk Nilai-nilai Amerika", yang baru
dibentuk yang terdiri atas lebih dari 40 kelompok agama dan umum itu,
mengatakan perdebatan itu telah menciptakan ketakutan dan pemisahan dan
bahwa mereka akan berjuang untuk kebebasan konstitusi AS supaya lebih tegak.

"Kami tidak diserang oleh dunia Muslim," kata Donna O`Connor, jurubicara
Keluarga 11 September untuk Perdamaian Besok, yang puterinya tewas saat 
hamil akibat serangan gedung WTC. "Kami 100 persen mendukung sepenuhnya
pusat kebudayaan Islam di New York City."

Perdebatan itu mengarah ke tingkat nasional menjelang pemilihan November --
ketika orang-orang Republik berusaha untuk merebut kekuasaan di Kongres dari
partai Demokrat -- dan banyak supir taksi Muslim di kota New York mengaitkan
kontroversi itu dengan serangan terhadap seorang rekan mereka.

Supir Ahmed Sharif, imigran Bangladesh berusia 43 tahun, mengatakan ia telah
dilukai di leher, wajah dan bahunya pada Selasa oleh seorang penumpang yang
bertanya kepadanya apakah ia Muslim dan menjalankan (puasa) Ramadhan. 

Polisi mengatakan serangan itu sedang diselidiki sebagai kejahatan kebencian
dan bahwa seorang pria berusia 21 tahun telah ditangkap dan menghadapi
beberapa tuduhan termasuk pembunuhan yang diupayakan dan serangan.

Bhairavi Desai, direktur eksekutif Aliansi Pekerja Taksi New York,
mengatakan kontroversi mengenai pusat kebudayaan Muslim dan masjid itu telah
membuat umat Islam New York rentan. Aliansi itu memperkirakan separuh dari
supir taksi kota itu Muslim.

"Lingkungan bahwa semua rasa ketakutan dan pembodohan diciptakan, kami yakin
secara tidak langsung bertanggungjawab atas kekerasan semacam itu," kata
Desai.

Walikota New York Michael Bloomberg akan bertemu dengan Sharif di Balai Kota
 Kamis. "Serangan ini berlawanan dengan segala yang warga New York yakini,
tidak masalah apa Tuhan yang kita sembah," kata Bloomberg dalam satu
pernyataan.

Jajak pendapat menemukan sedikitnya 60 persen orang Amerika menentang
pembangunan pusat itu di dekat tempat gedung World Trade Center.

"Kami menolak pengekangan kebebasan beragama tapi tidak di halaman belakang
saya," kata Donna Lieberman, direktur eksekutif Uni Kebebasan Sipil New York
 pada konferensi pers untuk mengumumkan pembentukan organisasi baru tersebut


Rencana itu adalah untuk membangun sebuah bangunan 13 lantai guna menampung
auditorium, kolam renang, ruang-ruang pertemuan dan tempat shalat. Bangunan
itu dari segi arsitektur sederhana datar dan tidak mencakup sebuah menara,
kubah atau motif lainnya yang sering dihubungkan dengan masjid.

Bangunan di tempat itu sekarang ini telah digunakan sebagai tempat shalat.
New York menampung sekitar 800.000 Muslim, sekitar 10 persen dari penduduk
kota itu. Ada sekitar 100 masjid di seluruh lima sektor kota itu.

Beberapa penentang proyek itu telah mengambil tindakan hukum, berupaya
menghindari keputusan yang akan membolehkan pembangunan itu berlangsung,
sementara sejumlah pekerja bangunan telah melancarkan "Hard Hat Pledge",
janji untuk tidak bekerja pada proyek itu.
(S008/C003)
COPYRIGHT © 2010

http://www.antaranews
com/berita/1282790426/muslim-yahudi-kristen-bersatu-dukung-muslim-center

 

 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke