Salam dari Kami, Pelajar Indonesia yang Menuntut Ilmu di Malaysia
OPINI 
 
Wening Gemi Nastiti
|  1 September 2010  |  10:50
 
Sebelumnya perkenalkan, saya adalah salah satu dari belasan ribu anak bangsa
yang sedang menuntut ilmu di negeri sebrang yaitu Malaysia. Sudah hampir
3tahun saya belajar di Malaysia, tahun depan adalah tahun terakhir saya
menuntut ilmu disini. Saya hanya sekedar ingin berbagi cerita kepada
rekan-rekan sekalian tentang bagaimana kami disini.
Sejak pertama saya datang ke Malaysia, saya tidak pernah mendapatkan
perlakuan yang tidak baik dari teman-teman disini, baik itu oleh sesama
warga Negara Indonesia, warga Negara Malaysia ataupun oleh warga Negara
Asing lainnya. Atas kejadian yang sedang terjadi saat ini terhadap Indonesia
dan Malaysia, saya merasa prihatin. Mengapa? Karena banyak orang yang
berkomentar di media dengan mempertanyakan kami para pelajar Indonesia di
sini. Bukan mempertanyakan keselamatan kami melainkan mereka mempertanyakan
dimana rasa Nasionalis kami dan rasa peduli kami terhadap Bangsa Indonesia.
Mereka bertanya "Mengapa kami memilih Malaysia untuk tempat kami belajar
disaat masih banyak Universitas berkualitas di Indonesia yang dapat
memberikan banyak ilmu kepada kami?"
Jawaban dari saya pribadi adalah, memang benar masih banyak Universitas
terkemuka di Indonesia yg menjanjikan untuk kita. Tapi sekarang, apalah arti
dari sebuah nama Universitas terkemuka itu. Mungkin dulu, kalau kita bisa
diterima menjadi salah seorang mahasiswa disana, perasaan bangga akan muncul
karena kita dapat dikategorikan kedalam jajaran mahasiswa-mahasiswa dengan
prestasi yang tinggi. Tapi sekarang? Dengan semakin banyaknya Ujian Saringan
Masuk yang mengharuskan kita untuk memberikan Dana Sumbangan Pembangunan
sebesar mungkin agar menjamin kita untuk dapat diterima di universitas
tersebut, apalah arti dari prestasi kita? Banyak pelajar berprestasi tapi
dia tidak bisa diterima oleh Universitas terkemuka hanya karena dia tidak
dapat memenuhi standar Dana Sumbangan Pembangunan. Sungguh disayangkan
sekali. Karena itu saya memutuskan untuk mengambil pendidikan diluar
Indonesia.
Tapi mengapa harus Malaysia? Karena letak geografis Malaysia masih dekat
dengan Indonesia, dan dengan budaya yang hampir sama akan memudahkan saya
untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Ada salah satu komentar di
salah satu artikel yang mengatakan bahwa kami pelajar-pelajar Indonesia di
Malaysia itu adalah pelajar-pelajar yang hanya sok ingin menuntut ilmu di
luar negeri tapi dengan modal nanggung tidak seperti mereka-mereka yang
belajar sampai ke Eropa. YA! Memang benar biaya juga menjadi salah satu
alasan saya dan keluarga saya memilih Malaysia. Dengan biaya yang hampir
sama dengan "Dana Sumbangan Pembangunan" Universitas terkemuka di Indonesia,
saya bisa sekolah disini dengan mendapatkan poin plus yaitu belajar lebih
mandiri dan mendapat banyak teman baru dari mancanegara. Dan saya pun bisa
mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan Indonesia lebih jauh lagi.
Sungguh disayangkan mengapa mereka-mereka yang mengaku sedang menuntut Ilmu
di
Eropa malah mempunyai pikiran sedangkal itu. Apalah gunanya anda berbangga
hati dengan apa yg sedang anda lakukan skrg di Eropa tapi tidak dibarengi
dengan pola pikir yang baik?
Ada lagi yang mengatakan, bahwa kami tidak mempunyai rasa Nasionalis karena
kami hanya berdiam diri tidak memberikan pembelaan terhadap petugas Dinas
Kelautan dan Perikanan Indonesia yang ditangkap oleh Polisi Diraja Malaysia.
Mereka menanyakan, mengapa kami diam saja? Mengapa kami tidak berdemo ke
Polisi Diraja Malaysia untuk segera membebaskan 3 petugas DKP yg ditahan?
Saya menjadi bingung. Itukah yang orang-orang Indonesia harapkan dari kami
yg sedang berada disini? Apakah berdemo akan menyelesaikan masalah? Masalah
perbatasan laut Indonesia dan Malaysia itu sudah cukup lama terjadi dan
sampai sekarang belum juga menemui penyelesaian yg jelas. Biarlah para
petinggi-petinggi dari kedua negara yang meyelesaikan masalah itu. Janganlah
kita mudah terprovokasi oleh keadaan tanpa mengetahui seluk beluk
permasalahan secara jelas. Berpikir pintar dan bertindak bijak akan sangat
membantu kita semua untuk keluar dari semua permasalahan ini dibandingkan
dengan
hanya adu otot.
Belum sampai disitu, hujatan masih terus menghampiri kami pelajar Indonesia
yang ada di Malaysia. Di salah satu artikel ada yang mengatakan "Kalian gak
usah pulang aja! Kita-kita di Indonesia nggak butuh kalian yang tidak
mempunyai rasa bangga terhadap Negara sendiri" begitulah kira-kira
kalimatnya. Itu semua salah besar! Dari mana mereka bisa berpendapat seperti
itu tanpa mengetahui apa yg telah kami lakukan disini? Sekedar informasi,
saya dan teman-teman saya yg berada di Malaysia baru saja melaksanakan
peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke 65 di kampus saya. Kami diberikan
izin untuk mengibarkan sang saka Merah Putih diiringi lagu kebangsaan
Indonesia Raya. Tidak hanya warga Indonesia yg kami undang untuk merayakan
kemerdekaan kita, kami juga mengundang teman-teman kami yg berasal dari
berbagai macam Negara,termasuk rekan-rekan kami dari Malaysia. Sekarang saya
berani bertanya kepada anda pelajar Indonesia yang sedang berada di Tanah
Air.
Dimana kalian pada saat tanggal 17 Agustus kemarin? Apa yang anda lakukan
untuk mengisi peringatan kemerdekaan kita kemarin? Menikmati "tanggal merah"
dengan jalan-jalan ke Mall? Atau menikmati "tanggal merah" dengan bersantai
dirumah? Sekarang masih maukah anda mengatakan bahwa kami tidak mempunyai
rasa bangga terhadap negeri kami sendiri?
Jika saya harus menjelaskan satu-satu disini apa saja yang telah saya dan
teman-teman saya lakukan di Malaysia untuk mengharumkan nama bangsa
Indonesia, mungkin tidak akan cukup berpuluh-puluh ribu karakter lagi untuk
saya agar dapat menjelaskan semuanya. Jadi saya mohon kepada teman-teman
semua yang berada di Indonesia, tolong janganlah anda semua dengan mudahnya
menuding kami dengan pernyataan yang anda pun belum tentu tahu akan
kebenarannya. Juga terhadap media yang ada di Indonesia agar lebih selektif
lagi dalam menyaring berita yang akan dikonsumsi oleh publik. Janganlah
kalian membuat berita yang hanya dapat menyulut amarah dan menjadikan
provokasi diantara kita semua. Kami disini akan terus berusaha semampu kami
untuk tetap mengarumkan nama bangsa Indonesia agar kami bisa dengan bangga
mengatakan "I am Indonesian!".
 
Sumber:
http://birokrasi.kompasiana.com/2010/09/01/salam-dari-kami-pelajar-indonesia
-yang-sedang-menuntut-ilmu-di-malaysia/
 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke