Indosat ikut pemerintah soal pembersihan frekuensi JAKARTA (Bisnis) Manajemen PT Indosat Tbk menyatakan bakal menerima apa pun keputusan pemerintah yang akan melakukan pembersihan pita frekuensi 3G termasuk frekuensi sebesar 5 Megahertz yang digunakan untuk melayani Starone.
"Sikap kami jelas menerima semuanya jika telah diputuskan pemerintah. Apa pun keputusannya kami happy," ungkap Direktur Indosat Wahyu Wijayadi kepada Bisnis di Jakarta kemarin. Namun, dia menegaskan untuk sampai keputusan tersebut pemerintah masih akan melewati beberapa tahap dahulu. "Sebab prosesnya jelas sedang dalam tahap pembahasan. Pemerintah juga meminta masukan dari operator, kami memberikan gambaran yang terjadi," tambahnya. Saat ini Indosat merupakan salah satu dari enam operator yang mendapatkan alokasi frekuensi pita lebar dari pemerintah. Operator telekomunikasi ini menerima alokasi 5 Mhz yang saat ini telah digunakan untuk melayani puluhan ribu pelanggan fixed wireless Starone di Jakarta dan sekitarnya. Sejauh ini selain untuk Indosat, pemerintah sudah mengalokasikan frekuensi 3G kepada beberapa operator telekomunikasi meliputi Telkom, Win, Primasel, Cyber Access Communications, dan Natrindo Telepon Seluler. Di Indonesia tersedia pita frekuensi selebar 60 MHz untuk operator Wideband CDMA pada kisaran 1.900 MHz-2GHz. Namun, alokasi tersebut terancam buyar karena pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan Djalil menyatakan akan membersihkan frekuensi seluler generasi ketiga (3G) untuk teknologi Wideband CDMA kecuali alokasi frekuensi untuk Telkom Flexi. Selanjutnya pemerintah mengisyaratkan bakal memberikan alokasi frekuensi sebesar 5 Megahertz kepada operator seluler bila percobaan layanan generasi ketiga PT Telkomsel dapat berjalan optimal. Alokasi tersebut jauh kebih kecil hasil penelitian konsultan pendamping Ditjen Postel beberapa tahun lalu alokasi yang ideal untuk layanan 3G adalah 15 Mhz. Wahyu menambahkan formulasi tender ulang hingga kini juga belum jelas bagaimana bentuknya. "Sehingga belum tentu juga kami akan kehilangan lisensi untuk Starone. Jadi kita tunggu saja bagaimana hasil pembahasan pemerintah nanti." Starone di Jatim Herry Moelyanto, Vice President Area Jatim Indosat, menyatakan berhasil meraih 100.000 pelanggan Starone di Jawa Timur dari perolehan pelanggan secara nasional sebesar 150.000 nomor. Menurut dia, sampai akhir 2004 jumlah pelanggan Starone di Surabaya, Sidoarjo, Gresik masih 30.000. Namun, sampai pertengahan Mei lalu lalu sudah meningkat menjadi 80.000 pelanggan. Angka tersebut terus berkembang hingga kemarin menjadi 100.000 pelanggan, bahkan ditargetkan sampai akhir 2005 nanti optimis bisa menembus 300.000 pelanggan. Perolehan 100.000 pelanggan itu juga diakui sudah mendominasi perolehan terbanyak secara nasional. Alasannya, pada posisi yang sama jumlah pelanggan secara nasional baru mencapai 150.000. Lebih jauh dia menjelaskan manajemennya pada 13 Mei akhirnya bisa membuka layanan Starone di Malang dan Batu, menyusul dibukanya interkoneksi dengan PT Telkom Tbk. Herry bahkan mengakui waktu penantian yang dinilai cukup panjang itu setidaknya membuat 15 unit base transceiver station (BTS) untuk Starone yang sudah dibangun di Malang mengganggur. --- Anda perlu meeting room atau kantor sementara di Surabaya? Tersedia ruangan dengan biaya ringan harian, lengkap meja dan full ac. Hubungi: Office Center, Jl Pucang Anom Timur I/19, tel. 031 5013570, fax. 031 5048504, Surabaya 60282. Visit our website at http://www.warnet2000.net Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/