Warnet dapat dongkrak adopsi open source JAKARTA (Bisnis): Warnet dapat mendongkrak tingkat adopsi peranti lunak open source di masyarakat, sekaligus menjadi kelompok penekan bagi keberhasilan program IGOS (Indonesia Goes Open Source).
"Jika adopsi oleh warnet berjalan baik, besar pengaruhnya juga akan mempercepat tingkat penerimaan peranti lunak open source oleh masyarakat," kata Deputi Ristek Pendayagunan dan Pemasyarakatan Iptek Wendy Aritenang kemarin Mempromosikan pemanfaatan open source sebagai peranti lunak alternatif yang terjangkau dan legal adalah salah satu tujuan IGOS, di tengah tingginya tingkat pembajakan peranti lunak di Tanah Air. Ketika dicanangkan tahun lalu, pelaksanaan IGOS relatif terbatas hanya pada lima kementerian, kegiatannya juga sebatas perumusan berbagai macam panduan sehingga gaungnya dirasakan kurang menjangkau masyarakat luas. Untuk itu, Kementrian Riset dan Teknologi menggandeng komunitas dalam Asosiasi Warnet Indonesia (Awari) untuk aktif terlibat dalam program IGOS, di antaranya melalui penyediaan berbagai paket peranti lunak open source bagi bisnis tersebut. Paket peranti lunak tersebut -disebut juga distro- tidak disediakan Ristek, melainkan oleh komunitas open source, kalangan perguruan tinggi dan perusahaan. distro itu lalu dipromosikan Ristek melalui berbagai kegiatan. Faktor yang dianggap dapat mendorong meningkatnya penggunaan peranti lunak open source 1. Mahalnya peranti lunak closed source 2. Sanksi berat atas pembajakan software 3. Antarmuka open source yang makin baik 4. Dukungan pengembang 5. Dukungan pemerintah 6. Dukungan komunitas 7. Perbaikan layanan purnajual open source Diolah dari berbagai sumber IGOS dan open source Peranti lunak open source * Peranti lunak yang dikembangkan secara bersama-sama, menggunakan kode program (source program) yang tersedia secara bebas, serta dapat didistribusikan. * Dengan demikian, peranti lunak ini dapat didistribusikan bebas disertai kode program, dapat dimodifikasi dan dikembangkan lebih lanjut secara bebas, tidak ada perbedaan lisensi perorangan dan kelompok, serta dapat berupa peranti lunak pada operating system (Linux) atau OS pada aplikasi Program IGOS * GOS diklaim sebagai suatu upaya nasional dalam rangka memperkuat sistem teknologi informasi nasional serta untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi global, melalui pengembangan dan pemanfaatan peranti lunak open source. * Inisiatif ini diharapkan mampu menjadikan peranti lunak open source sebagai alternatif bagi pengguna maupun pengembang, serta meningkatkan daya saing pengembang, lembaga litbang maupun industri di percaturan global sehingga memberikan peluang kesempatan kerja bidang teknologi informasi. Sumber : Kementerian Ristek Open house IGOS Salah satu kegiatan yang dijadwalkan pada 12 Juli adalah open house program IGOS yang akan diikuti antara lain pengembang aplikasi open source personal dan korporat, serta kalangan bisnis termasuk usaha kecil dan menengah (UKM). "Ternyata banyak pengembang lokal yang membuat solusi open source untuk warnet, kami menilai ini perlu dilanjutkan dengan publisitas yang cukup," ujar Wendy. Menurut Ketua Presidium Awari Judith MS Lubis, salah satu faktor yang mendorong para pengembang menciptakan distro itu adalah maraknya sweeping warnet di sejumlah wilayah. Bahkan, warnet yang mengantongi lisensi legal pun masih terkena dampaknya seperti yang terjadi di Semarang. "Hanya warnet yang memakai open source saja yang tidak terkena sweeping, jadi berlisensi sekalipun tidak menjamin," tandasnya. Berdasarkan pemantauannya, sejak maraknya razia Judith memperkirakan 400 warnet sudah bermigrasi ke peranti lunak open source memanfaatkan berbagai distro yang disediakan komunitas dan perguruan tinggi. Lebih lanjut, Wendy mengatakan warnet yang berbasis komunitas menjadi pressure group kepada pemerintah -terutama pimpinan puncak-untuk meningkatkan dukungan pada peranti lunak open source seperti tujuan IGOS. "Untuk membuat gerakan yang sifatnya nasional seperti IGOS, butuh pressure dari masyarakat. Kalau hanya di lingkungan pemerintah saja, kecil cakupannya," ujarnya. Saat ini komunitas Awari yang memiliki sekitar 2.000 anggota di seluruh Indonesia sudah berbadan hukum dan membentuk Koordinator Wilayah (Korwil) di daerah-daerah. Salah satu program asosiasi itu adalah mengkampanyekan penggunaan peranti lunak legal, baik itu open source maupun proprietary, serta mendirikan supporting group untuk mendukung implementasinya. --- If you need an office in Surabaya you don't have to invest on furnitures, ac etc. Use our 'virtual' office offerings, visit http://www.datacom.co.id/profile/office.htm or email [EMAIL PROTECTED] for enquiry that suit your needs. Visit our website at http://www.warnet2000.net Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/