Menjadi Yang Paling Dicintai Oleh: Muhammad Nuh 


  


dakwatuna.com - ”Bukan daging-daging unta dan darahnya itu yang dapat mencapai 
(keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya…” 
(Al-Hajj: 37) 
Maha Agung Allah yang Menciptakan kehidupan dengan segala kelengkapannya. Ada 
kelengkapan pokok, ada juga yang cuma hiasan. Sayangnya, tak sedikit manusia 
yang terkungkung pada jeratan kelengkapan aksesoris. 
Berkurbanlah, Anda akan menjadi yang paling kaya 
Logika sederhana manusia kerap mengatakan kalau memberi berarti terkurangi. 
Seseorang yang sebelumnya punya lima mangga misalnya, akan berkurang jika ia 
memberikan dua mangga ke orang lain. Logika inilah yang akhirnya menghalangi 
orang untuk berkurban. 
Jika bukan karena iman yang dalam, logika ini akan terus bercokol dalam hati. 
Ia akan terus menenggelamkan manusia dalam kehidupan yang sempit, hingga ajal 
menjemput. Sulit menerjemahkan sebuah pemberian sebagai keuntungan. Sebaliknya, 
pemberian dan pengorbanan adalah sama dengan pengurangan. 
Rasulullah saw. mengajarkan logika yang berbeda. Beliau saw. mengikis 
sifat-sifat kemanusiaan yang cinta kebendaan menjadi sifat mulia yang cinta 
pahala. Semakin banyak memberi, orang akan semakin kaya. Karena kaya bukan pada 
jumlah harta, tapi pada ketinggian mutu jiwa. 
Rasulullah saw. mengatakan, “Yang dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta 
benda. Tetapi, kekayaan yang sebenarnya ialah kekayaan jiwa (hati).” (HR. Abu 
Ya’la) 
Berkurbanlah, Anda akan menjadi orang sukses 
Sukses dalam hidup adalah impian tiap orang. Tak seorang pun yang ingin hidup 
susah: rezeki menjadi sempit, kesehatan menjadi langka, dan ketenangan cuma 
dalam angan-angan. Hidup seperti siksaan yang tak kunjung usai. Semua langkah 
seperti selalu menuju kegagalan. Buntu. 
Namun, tak sedikit yang cuma berputar-putar pada jalan yang salah. Padahal, 
rumus jalan bahagia sangat sederhana. Di antaranya, kikis segala sifat kikir, 
Anda akan menemukan jalan hidup yang serba mudah. 
Allah swt. berfirman, “Ada pun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) 
dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami 
kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan ada pun yang bakhil dan 
merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami 
akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.” (Al-Lail: 5-10) 
Kalau jalan hidup menjadi begitu mudah, semua halangan akan terasa ringan. 
Inilah pertanda kesuksesan hidup seseorang. Semua yang dicita-citakan menjadi 
kenyataan. Maha Benar Allah dalam firman-Nya, “…dan siapa yang dipelihara dari 
kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang sukses.” (Al-Hasyr: 9) 
Berkurbanlah, Anda akan sangat dekat dengan Yang Maha Sayang 
Sebenarnya, Allah sangat dekat dengan hamba-hambaNya melebihi dekatnya sang 
hamba dengan urat lehernya. “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia 
dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya 
dari pada urat lehernya.” (Qaaf: 16) 
Namun, ketika ada hijab atau dinding, yang dekat menjadi terasa sangat jauh. 
Karena hijab, sesuatu menjadi tak terlihat, tak terdengar, bahkan tak terasa 
sama sekali. Dan salah satu hijab yang kerap menghalangi kedekatan seorang 
hamba dengan Penciptanya adalah kecintaan pada harta. 
Islam tidak mengajarkan umatnya untuk tidak berharta. Atau, menjadi miskin dulu 
agar bisa dekat dengan Allah swt. Tentu bukan itu. Tapi, bagaimana meletakkan 
harta atau fasilitas hidup lain cuma di tangan saja. Bukan tertanam dalam hati. 
Dengan kata lain, harta cuma sebagai sarana. Bukan tujuan. 
Karena itu, perlu pembiasaan-pembiasaan agar jiwa tetap terdidik. Dan salah 
satu pembiasaan itu adalah dengan melakukan kurban. Karena dari segi bahasa 
saja, kurban berasal dari kata qoroba-yaqrobu-qurbanan artinya pendekatan. 
Berkurban adalah upaya seorang hamba Allah untuk mengikis hijab-hijab yang 
menghalangi kedekatannya dengan Yang Maha Sayang. 
Berkurbanlah, Anda akan menjadi yang paling dicintai 
Setiap cinta butuh pengorbanan. Kalau ada orang yang ingin dicintai orang lain 
tanpa memberikan pengorbanan, sebenarnya ia sedang memperlihatkan cinta palsu. 
Cinta ini tidak pernah abadi. Cuma bergantung pada sebuah kepentingan 
sementara. 
Allah swt. Maha Tahu atas isi hati hamba-hambaNya. Mana yang benar-benar 
mencintai, dan mana yang cuma main-main. Dan salah satu bentuk keseriusan 
seorang hamba Allah dalam mencari cinta Yang Maha Pencinta adalah dengan 
melakukan pengorbanan. Bisa berkorban dengan tenaga, pikiran, dan harta di 
jalan Allah. Dan sebenarnya, pengorbanan itu bukan untuk kepentingan Allah. 
Allah Maha Kaya. Justru, pengorbanan akan menjadi energi baru bagi si pelaku 
itu sendiri.



      
___________________________________________________________________________
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Kirim email ke