tapi kapan kang Iswan? Kapan Pandeglang punya pemimpin
yang kang Iswan impikan. Kalau kita yg merasa
terhubungkan dg daerah itu, hanya diam saja.

Mulai tahun 2004, bukan cuma kyai dan pesantren saja
yg dibungkam oleh nDeh (sebutan Dimyati), tapi para
kuli tinta yg beroperasi disana. 

Tahun 2004 dan tahun 2005, Harian Satelit News
memperoleh kerjasama pemberitaan Pandeglang Berkah,
menurut Suhaedi (pelaksana program kerjasama tsb),
sekitar Rp900 juta-an per tahun. Tahun sekarang kolom
itu juga muncul lagi. Efeknya, di harian tersebut
tidak pernah muncul berita negatif ttg nDeh.

Tahun 2005, beberapa media lokal mendapatkan kerjasama
pemberitaan, yang efeknya menurunkan berita negatif
tentang nDeh. Media lokal tersebut:
Fajar Banten (tahun ini rubrik itu muncul juga,
kabarnya kerjasama tsb Rp125 juta per 3 bln).
Radar Banten (kabarnya sama dengan Fajar banten)
Tabloid Komunitas (2005)
Tabloid Warta Banten (2005)
Badak Pos (2005)
Pro Aksi (Nasional / 2005), ada beberapa lagi yg saya
lupa. 

Bagi wartawan yang sering memberitakan sisi negatif
pandeglang, tekanannya bukan datang dari pemerintahan.
Lucunya datang dari rekan seprofesi. Sudah beberapa
rekan wartawan terpaksa meninggalkan Pandeglang karena
tidak tahan melawan represi rekan seprofesi sendiri. 

Selain itu juga beredar rumor (karena saya belum
pernah mendengar langsung dari pelaku), wartawan
disana mendapatkan jatah proyek yang cukup besar.
Misalkan seorang wartawan lokal yang berpusat di
Serang mendapatkan hak pembuatan (pemeliharaan) jalan
utama kota Pandeglang. Atau wartawan lokal yang
medianya berpusat di Tangerang mendapatkan hak proyek
kop surat RT/RW yang sempat heboh itu, Namun berita
tidak ada di harian lokal. 

Begitulah kang Iswan, kumaha iyeu? Belum lagi tingkah
polah anggota DPRD Pandeglang. Baru saja minggu
kemarin saya mendapatkan draft perjanjian penerimaan
uang sebesar Rp60 juta antara Dadan Sudarma (Komisi B,
penerima) dan Ria Pangestika (Komp Mandala Sakti
Serang, Pemberi) dengan jaminan mendapatkan beberapa
proyek diantaranya; Proyek Hotmix jalan Cipeucang. 

Kahoyongna sih, Kang Iswan sareung rekan-rekan nu aya
diluar Banten bergerak membantu nu aya di kampung.
Bukan membantu masalah finansial loh. Teknis dan cara
pergerakan, saya rasa Kang Iswan lebih tahu.

..!.. Urang Baduy

--- nur iswan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> mas machsus,
> saya kagum dengan beberap segi dr PKS, tapi di
> beberapa segi yg lain, juga saya bersikap kritis.
> Tapi, hal itu sy jug alakukan untuk partai yg lain.
> Buat saya, masih belum ada yg 'ideal' dan cocok
> untuk
> saya cemplungi..
> 
> tp, kali ini, saya akan soroti pks, kaoli lain akan
> asaya ulas juga partai lain.
> Soal pks, belakangan memang saya lihat agak
> pragmatis.
> tak usah jauh-jauh, lihat kasus pilbup pandeglang
> saja, kampung kita.
> Hingga kini, saya terheran2 kpd pks, kok bisa2nya
> mau
> mendukung dimyati yg mnrt sya gagal dalam membawa
> pandeglang ke arah yg lbh baik. Modal bung dimyati
> --
> adalah menggunakan simbol dunia para kyai -- lantas
> kemudian dlm mengelola banten, tergantung mood-nya
> sendiri. sungkannya lagi, dengan ironisnya ia
> tongkrongkan mobil bis kecil pemda pandeglang di
> pojok
> cisantri milik kyai yg kita sgt hormati, Abuya
> bustomi.
> Di mata saya, ia hanya coba menunjukan kpd publik
> pandeglang, "Nih saya hormat kyai. Jadi pilihlah
> saya". Pdhl kurun waktu periode pertamanya,
> pandeglang
> tetap daerah yg amat tertinggal....
> 
> Dan kekuasaannya skrg "ditopang oleh legitimasi
> moral
> PKS melalui wabup-nya" bukan....?
> mengherankan sekali....
> akan lbh baik pks mencalonkan sendiri, lantas kalah.
> drpd menopang seorang bupati yg dlm padanngan saya
> gagal dan seidkit bergelimang.......
> kasihan publik pandeglang......
> Jika saatnya nanti Allah mengijinkan, smoga
> pandeglang
> bisa menemukan pemimpinnya yg sejati....
> ya...yg sejati....
> 
>  
> --- machsus thamrin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > 
> > 
> > Assalamualaikum Wr Wb
> > 
> > 
> > Saya ingin tabayun kepada saudara-saudara saya
> dari
> > PKS jika ada yang 
> > menjadi anggota milis ini. Benarkah tulisan
> dibawah
> > ini yang 
> > menyebutkan Sekjen PKS Ustad Anis Matta menerima
> > uang dari salah satu 
> > calon Pilpres namun kemudian mengingkari
> > kesepakatan.. Saya tidak 
> > yakin rekan-rekan PKS bisa sekeji itu. Juga
> tentang
> > isu kesepakatan 
> > dengan Rt Atut untuk mendukungnya dalam Pilkada
> > mendatang dan imbalan 
> > dana tertentu, serta  saat mendukung Dimyati
> sebagai
> > bupati 
> > Pandeglang lalu. Mohon pencerahan. Jika berita itu
> > salah, mari kita 
> > sama-sama bersihkan nama baik PKS. Namun jika
> berita
> > itu benar, saya 
> > menyesal telah memilih partai anda sebagai pilihan
> > hati saya dalam 
> > Pemilu lalu.
> > 
> > 
> > Wassalam
> > 
> > 
> > machsus thamrin
> > 
> > 
> > 
> > "Fa-aina Tadzhabun" PKS?
> > Oleh Y. HERMAN IBRAHIM
> >  
> > Demokrasi dianggap sebagai sistem yang terbaik
> > dibandingkan dengan
> > berbagai sistem pemerintahan lain. Bahkan ada
> fatwa
> > ulama besar yang 
> > merestui kelompok Islam masuk ke dalam sistem
> > tersebut. Meski dengan 
> > embel-embel "darurat" masuknya Islam dalam sistem
> > demokrasi seakan- 
> > akan membenarkan sistem itu di atas sistem Islam
> > yang dicontohkan 
> > oleh Rasulullah saw.
> >  
> > Konsep musyawarah lantas dijadikan rujukan bahwa
> > ajaran demokrasi
> > tidak bertentangan dengan Islam. Padahal ada tokoh
> > ulama yang menolak 
> > demokrasi, seperti Syaikh Abu Muhammad 'Ashim Al
> > Maqdisiy, Muhammad 
> > Abu Nashr yang mensinyalir paling tidak ada 13 hal
> > kesyirikan 
> > demokrasi.
> >  
> > Salah satu ciri kemusyrikan demokrasi adalah
> > seakan-akan rakyat atau
> > suara mayoritas mereka yang diwakili di parlemen
> > memiliki hak untuk
> > menentukan hukum dan perundang-undangan di luar
> > aturan hidup dan
> > hukum Allah yang ditetapkan dalam Al Quran dan As
> > Sunnah.
> >  
> > Sangat penting untuk dikatakan bahwa keterlibatan
> > Islam dalam partai
> > politik harus tetap memperjuangkan tegaknya
> syariat.
> > Itulah sebabnya
> > banyak orang menaruh harapan besar tatkala
> kelompok
> > tarbiyah
> > (Ikhwanul Muslimin Indonesia) membentuk partai
> > politik yang bernama
> > Partai Keadilan. Harapan itu tidak mengada-ada
> > karena obrolan pertama 
> > penulis dengan Nur Mahmudi, Presiden PK yang
> > pertama, tampak sekali 
> > keinginan untuk menegakkan syariat Islam.
> Tema-tema
> > kampanye PK-pun 
> > mengangkat isu tathbiqussyariah dan keadilan dalam
> > segala aspek 
> > kehidupan. Disertai dengan komitmen yang kuat dari
> > para pendukungnya 
> > kita saksikan PK tampil di Pemilu 1999 dengan
> raihan
> > suara yang cukup 
> > banyak walaupun tidak mencapai electoral
> threshold.
> >  
> > Pada Pemilu 2004, PK yang berganti nama menjadi
> > Partai Keadilan
> > Sejahtera (PKS) meraih 45 kursi di parlemen. Ini
> > merupakan lonjakan
> > yang sangat dahsyat karena pada Pemilu 1999 PK
> hanya
> > mendapat tujuh
> > kursi. Kemenangan PKS membangkitkan harapan bahwa
> > gema tentang
> > tegaknya syariat Islam melalui produk
> > perundang-undangan akan semakin
> > menggaung. Tatkala terjadi perebutan posisi ketua
> > MPR, DPR, komisi-
> > komisi dan lain-lain, PKS memperoleh posisi
> > terhormat dengan
> > terpilihnya Hidayat Nur Wahid sebagai ketua MPR.
> > Beberapa menit
> > setelah pelantikan, tiba-tiba harapan dan
> cita-cita
> > yang sudah lama
> > terobsesi tentang tegaknya syariat Islam menjadi
> > buyar tatkala
> > Hidayat Nur Wahid secara eksplisit mengatakan
> tidak
> > ada niat untuk
> > menjadikan syariat Islam sebagai dasar negara.
> >  
> > Tentu saja, penulis melakukan klarifikasi.
> Beberapa
> > teman yang
> > memiliki posisi penting di PKS pusat maupun daerah
> > mengatakan bahwa
> > apa yang dikatakan Hidayat Nur Wahid tidak
> > bertentangan dengan misi
> > partai. PKS tetap bercita-cita menegakkan syariat
> > Islam dengan
> > catatan partai ini harus meraih suara.
> >  
> > Bagi PKS kemenangan pada pemilu dengan raihan
> suara
> > terbanyak adalah
> > persyaratan utama karena dalam sistem demokrasi
> > sebuah kemenangan
> > akan ditentukan oleh jumlah suara. Oleh karena itu
> > pernyataan Hidayat
> > wajar dan taktis karena bukankah PKS belum
> > memperoleh kursi mayoritas
> > di parlemen. Suatu hal yang prematur jika Hidayat
> > mengeluarkan
> > pernyataan tentang penegakan syariat Islam di saat
> > partai ini tidak
> 
=== message truncated ===



Tetap Semangat Mencintai Banten! 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wongbanten/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke