Dandim Lebak Suka Menyamar Jadi Tukang Becak

 Komandan Distrik Militer (Dandim) 0603 Kabupaten Lebak, Letkol Inf Bambang
Heriadi, suka menyamar jadi tukang becak, karena rasa ingin tahu yang begitu
besar akan nasib dan penderitaan orang-orang kecil, seperti penarik becak,
pedagang kaki lima dan pedagang asongan di Kota Rangkasbitung.

"Saya banyak menerima keluhan orang-orang kecil sering diganggu aparat
pemerintah maupun oknum TNI, sehingga saya menyamar sebagai penarik becak
itu," kata Bambang Heriadi, Jumat.

Selama menyamar, ia mengaku, menemukan laporan seorang pedagang nasi di
Pasar Rangkasbitung, karena beberapa oknum TNI dari kesatuan tertentu tidak
membayar setelah makan di warung itu.

Dari laporan tersebut, ia langsung menelepon Komandan Rayon (Danyon)
kesatuan mereka, agar mau bertanggung jawab untuk membayar uang makan
itu."Alhamdulilah, setelah saya telepon Danyon itu mau bertanggungjawab dan
membayarnya," katanya.

Setelah itu, ia juga melihat secara langsung penertiban Pedagang Laki Lima
(PKL), sehingga akhirnya Bambang meminta aparat Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol PP), agar memberikan tindakan persuasif dan jangan sampai kekerasan
yang dilakukan petugas.

Akibat saran yang diberikannya, ia sempat digertak oleh petugas Satpol PP.

"Saya langsung menelepon komandan Polisi Pamong Praja itu, agar bertindak
lebih manusiawi lagi kepada rakyat kecil, seperti PKL itu," katanya.

Pengalaman penyamaran, kata dia, ternyata sangat positif mengingat selama
ini masyarakat yang tertindas oleh aparat tidak segera melaporkan karena
takut.

"Saya akan memberikan sanksi berat jika menemukan anak buah yang menyakiti
rakyat kecil itu. Sebab, TNI adalah milik rakyat dan harus dekat dengan
rakyat," ujarnya.

Menurut dia, pekerjaan orang kecil, seperti penarik becak, PKL dan pedagang
asongan patut dihargai, karena mereka bekerja untuk membantu orang lain,
serta memenuhi kebutuhan keluarganya.

>


-- 
[ansor]
Burn Rubber Not Your Soul

Kirim email ke