Tuh kan....nyata !!
PT. KS kalo dijual ke asing, waduh rasanya masalah rahasia negara bisa 
terbongkar. Lho apa hubungannya KS dengan rahasia negara? Lho ingat PT. Pindad 
yang memproduksi senjata, bahannya kan diproduksi PT. KS, kalo hal ini saja 
disepelekan, akan berdampak terhadap pertahanan nasional, betul gak sih? 
Yah, kalo ngawur ucapan saya wajar aja, lho itu cuman analisa picisan........


----- Pesan Asli ----
Dari: publikasi banten <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: media banten <[EMAIL PROTECTED]>
Terkirim: Kamis, 29 Mei, 2008 23:21:25
Topik: [WongBanten] Pemerintah Masih Belum Tentukan Pembeli PT KS


Pemerintah Masih Belum Tentukan 
Pembeli PT KS
www.bantenlink. com
Jakarta—Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah sampai saat ini 
saat ini masih memelajari semua tawaran yang ada dan belum memutuskan soal 
privitasasi PT Krakatau Steel (KS).
 
Oleh : Sukardjo R
"Sementara ini kita pelajari semua usulan-usulan baik dari AncellorMittal, 
Poscow, BlueScope. Kita perbandingkan, apakah IPO atau Penjualan Strategis. 
Mana yang paling menguntungkan, " ujar Yusuf Kalla Kamis (29/5).
Menurutnya, bagi pemerintah yang terpenting mana yang paling menguntungkan dan 
bisa mempercepat kapasitas produksi baja di Indonesia . Sedangkan kebutuhan 
baja Indonesia mencapai tujuh juta ton. "Dalam waktu tiga atau empat tahun kita 
harus mampu produksi baja tujuh ton kalau tidak nanti kita impor (baja) terus," 
tegasnya..
Wapres menjelaskan pertemuan dengan Wakil PM Luxemburg Jean Asselborn 
membicarakan peningkatan investasi negara tersebut. ” Wapres Luxemburg 
mengharapkan agar AncellorMittal bisa masuk ke PT Krakatau Steel. 
AncellorMittal saat ini berkantor pusat di Luxemburg,” Jelas Wapres.
Sementara itu, Said Didu, Seketaris Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara 
(BUMN) mengatakan, pihaknya mempertimbangkan untuk memberikan kesempatan 
perusahaan BUMN lain untuk mengambilalih atau mengakusisi saham Krakatau Steel 
(KS).
"Opsi ini menjadi wacana kami karena akan meminimalkan opsi-opsi yang sudah ada 
baik melalui IPO (penawaran saham perdana) atau strategic sale (penjualan pada 
mitra strategis). Dengan keikutsertaan BUMN membeli saham KS baik melalui IPO 
atau Strategig Sale, maka gejolak pro dan kontra yang muncul seperti sekarang 
ini bisa dikurangi," ujar Said Didu dalam diskusi mengenai Privatisasi PT KS 
yang diselenggarakan Pusat Studi Hukum dan Pembangunan (PSHP) di Jakarta, Kamis 
(29/5).
Menurutnya, privatisasi tidak mesti harus dilepas ke pasar atau pada mitra 
strategis swasta, karena hal ini juga akan mengakomodasi berbagai keberatan 
dari berbagai pihak yang menyatakan kepemilikan asing di industri strategis 
akan merugikan kepentingan nasional.
“Kami tidak ingin mengulang kejadian pada privatisasi Indosat dan Semen Gresik, 
ketika opsi stratagic sale yang dilakukan pemerintah ternyata justru 
menimbulkan masalah di masyarakat,”ujarnya.
Ketua PSHP Ade Komaruddin mendukung ide pelepasan kepemilikan BUMN dengan cara 
menggandeng BUMN lain."Ini seperti memindahkan isi kantong kanan ke kantong 
kiri. Tetap kuasa ada di negara. Dan penolakan akan lebih kecil," kata Ade.
Dijelaskanya, dalam kajian PSHP, privatisasi yang dilakukan dengan cara IPO 
akan membuat sebuah BUMN lebih dimiliki oleh banyak orang karena terjadinya 
penyebaran kepemilikan. Sehingga, dapat dikatakan tidak ada penumpukan 
kekuasaan di salah satu atau pun segelintir orang saja.
Oleh karena itu, kebijakan IPO tidak akan menimbulkan sikap resisten dari 
masyarakat. Hal yang kontradiktif justru akan terjadi apabila privatisasi 
dengan kebijakan strategic sale yang dipilih. Masyarakat akan cenderung 
bersikap lebih resisten terhadap metode tersebut karena adanya beberapa 
pengalaman yang kurang baik terkait dengannya. 
"Belajar dari pengalaman kasus privatisasi yang pernah terjadi, pelepasan 
melalui strategic sale ternyata lebih banyak menimbulkan masalah dikemudian 
hari. Sementara yang melalui IPO cenderung lebih tenang," ujarnya. 
Dikatakanya, keberhasilan proses IPO Bank Mandiri, BRI maupun Perusahaan Gas 
Negara sebagai cara IPO yang berhasil. Sementara kasus Indosat dan Cemex 
sebagai contoh privatisasi melalui strategic sale yang bermasalah hingga 
sekarang dan sampai sekarang tetap saja ada tuntutan untuk membeli kembali dua 
BUMN yang sudah diprivatisasi itu. "Jadi IPO merupakan pilihan terbaik. 
Ditambah dengan BUMN yang masuk membeli sahamnya, tentu akan lebih baik lagi," 
jelasnya.(*)
________________________________
Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga. 


      Dapatkan info tentang selebritis - Yahoo! Indonesia Search.
http://id.search.yahoo.com/search?p=selebritis&cs=bz&fr=fp-top

Reply via email to