Kalo yg ini ada cerita seorang buruh pabrik di kawasan cikande, perusahaan PMA 
dari Korea. Saking sibuknya, si ujang selalu menghabiskan hampir seluruh 
waktunya di pabrik, tidak terkecuali hari sabtu dan minggu yang seharusnya 
libur.

Setiap hari si ujang berangkat kerja pagi-pagi sekali di saat anaknya masih 
tidur dan baru pulang larut malam ketika anaknya sudah terlelap tidur. Kondisi 
sudah menjadi rutinitas yang tidak bisa dihindarkan oleh si ujang.

Akhirnya, karena orderan di pabrik berkurang, si ujang bisa mengurangi 
aktifitasnya di pabrik. Pulang kerumah pada sabtu malam, ia bicara pada 
istrinya bahwa besok ia libur dan ingin istirahat.

Tetap menjalankan rutinitasnya di pagi hari, sang istri bersih2 rumah. 
Sementara si ujang tetap terlelap tidur, jarang-jarang bisa bangun siang kan? 
Tiba-tiba si anak berlari mendekap ibunya, sambil mengoyang-goyangkan rok 
ibunya, sang anak bertanya.. "Ibu ... yang tidur di kamar kita itu namanya Om 
siapa yah ????" .....



Setiadji Achmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                             
Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka
 di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti
 biasanya, Sarah, putra pertamanya yang baru duduk di kelas tiga
 SD membukakan pintu untuknya.
  Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.
  "Kok, belum tidur ?" sapa Andrew sambil mencium anaknya.
  Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia 
akan berangkat ke kantor pagi hari.
  Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah menjawab, "Aku
 nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?"
  "Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?"
  "Ah, enggak. Pengen tahu aja" ucap Sarah singkat.
  "Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam
 dan dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari
 kerja.Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa 
dalam satu bulan berapa, hayo ?"
  Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara
 Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Andrew beranjak
 menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya. "Kalo
 satu hari Papa dibayar Rp. 400.000,-untuk 10 jam, berarti satu jam Papa
 digaji Rp. 40.000,- dong" katanya.
  "Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur" perintah Andrew. Tetapi 
Sarah tidak beranjak.
  Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian,Sarah kembali bertanya, "Papa, 
aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak ?"
  "Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini 
?Papa capek. Dan mau mandi dulu.
 Tidurlah".
  "Tapi Papa..."
  Kesabaran Andrew pun habis. "Papa bilang tidur !" hardiknya mengejutkan Sarah.
  Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.
  Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di
 kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati
 sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di
 tangannya.
  Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu,
 Andrew berkata, "Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat
 apa sih minta uang malam-malam begini ? Kalau mau beli mainan, besok
 kan bisa.
  Jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih" jawab Andrew
  "Papa,aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau
 sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini".
  "lya, iya, tapi buat apa ?" tanya Andrew lembut.
  "Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga
 puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat
 berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya
 ada Rp.15.000,- tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp.
 40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi duit
 tabunganku kurang Rp.5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa" kata
 Sarah polos..
  Andrew pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu
 erat-erat dengan perasaan haru sambil meneteskan air mata . Dia baru 
menyadari, ternyata limpahan
 harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk "membeli" kebahagiaan 
anaknya.
  "Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah dunianya"


        
     
                                       

       
---------------------------------
  Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru  
 Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
br>Cepat sebelum diambil orang lain!

Reply via email to