waaah, banten, serang, pandeglang, rangkasbitung, dll, tambah lungkrah. saya 
malah nggak wani nyatronin daerah baanten. cuma wani ngomong doang. maap.
halim hd.

--- On Fri, 9/12/08, Setiadji Achmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Setiadji Achmad <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [WongBanten] Istana dan Monas Terancam Amblas (ciomas dan 
seitarnya?)
To: WongBanten@yahoogroups.com
Date: Friday, September 12, 2008, 1:50 AM










    
            maka dari itu bergaulah kang sama mereka atau konco-konconya sejauh 
idealisme tidak terlacur,,khan fine-fine aja..disana kita akan tahu sejauh mana 
kekuatan dan kelemahannya memang mereka dianggap karang terjal dalam 
pembangunan Banten...

Tapi sekarang kondisina kompleks,tidak hanya kekuatan kelompok,di instansi2 
pemerintahpun (SKPD dan layanan public lainnya),malaj smpai ke institusi 
akademis,keadaannya sudah sangat memprihatinkan, ,,korupsi2 kecil,nepotisme. 
pungutan2 liar sudah menjadi hal yg wajar......mempriha tinkan

----- Original Message ----
From: halim hd <[EMAIL PROTECTED] com>
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Sent: Friday, September 12, 2008 3:44:55 PM
Subject: Re: [WongBanten] Istana dan Monas Terancam Amblas (ciomas dan 
seitarnya?)










    
            gak wani saya maah ngomong di depan haji hasan. buldognya 
galak-galak banget.
halim hd.

--- On Fri, 9/12/08, Setiadji Achmad <setiadji.achmad@ yahoo.com> wrote:
From: Setiadji Achmad <setiadji.achmad@ yahoo.com>
Subject: Re: [WongBanten] Istana dan Monas Terancam Amblas (ciomas dan 
seitarnya?)
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Friday, September 12, 2008, 1:41 AM







    
            kesian haji hasan diomongin aja,datangin aja seh terus omongin 
baik2..sapa tahu ngerti..atawa. .???

----- Original Message ----
From: halim hd <[EMAIL PROTECTED] com>
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Sent: Thursday, September 11, 2008 9:46:10 PM
Subject: Re: [WongBanten] Istana dan Monas Terancam Amblas (ciomas dan 
seitarnya?)










    
            ciomas mah aman, kecuali haji hasan bikin sejenis tugu monas dan 
istana di ciomas!
dan ciomas nggak butuh tugu, apalagi dibangun oleh haji hasan!
halim hd.

--- On Wed, 9/10/08, Ibnu Adam Aviciena <ibnuaviciena@ yahoo.com> wrote:
From: Ibnu Adam Aviciena <ibnuaviciena@ yahoo.com>
Subject: [WongBanten] Istana dan Monas Terancam Amblas (ciomas dan seitarnya?)
To: "wongbanten" <[EMAIL PROTECTED] ups.com>
Date: Wednesday, September 10, 2008, 5:15
 PM







    
            Istana dan Monas Terancam Amblas    
        
        
        
                        
                                                   
                           
                                 
                                                                                
                
                                        KOMPAS/LASTI KURNIA             
                                        Rombongan burung dara menikmati cuaca 
Jakarta yang cerah berawan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
                                  
                                  
                                                
                        
            
            
            /                        
                                                
                        
                        
                                                
                                
                                                                                
        
                                                        
                                                
                                                                        
                                
                        
                                                                
        Kamis, 11 September 2008 | 06:35 WIB
        
                JAKARTA, KAMIS
- Penyedotan air tanah yang berlebihan dan reklamasi di pantai Jakarta
mengancam posisi Monumen Nasional (Monas), Gedung Pemprov DKI Jakarta
(Balai Kota DKI), Istana Negara, dan kawasan Kota Tua (Museum
Fatahillah).
  
Menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi UI, Prof Dr
Dorodjatun Kuntjoro Jakti, kondisi seperti ini akan menimbulkan ancaman
serius bagi tempat-tempat penting tersebut. Ancaman yang paling
membahayakan adalah keempat gedung bisa amblas lantaran tanah tidak
mampu menahan berat gedung-gedung penting itu.
  
"Hal tersebut
saya ketahui dari berbagai laporan penelitian," ujar Dorodjatun setelah
memberikan ceramah pada seminar sehari tentang "Reklamasi Pantura
Jakarta" di Hotel Aryadutha, Jakarta, Rabu (10/9) siang.
  
Ancaman
amblasnya bangunan vital tersebut karena penyedotan air tanah yang
berlebihan dan dilakukan pengelola gedung-gedung tinggi. Penyedotan air
tanah dalam bentuk sumur bor itu mencapai kedalaman lebih dari 100
meter, artinya sama dengan penambangan golongan C.
  
Penyedotan
air tanah itu selain mengakibatkan turunnya permukaan tanah juga
menyebabkan intrusi air laut. Kondisi ini diperparah dengan rencana
reklamasi yang hanya mementingkan bagian pantai utara, tanpa memikirkan
kondisi tanah di bagian pusat Jakarta.
  
"Saya khawatir yang
tenggelam bukan di kawasan reklamasi melainkan di tengah-tengah antara
Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Hal itu sudah terbukti dengan
reklamasi di pantura Semarang yang mengakibatkan cekungan di kota tua
Semarang," kata mantan Menko Perekonomian itu.
  
Untuk
mengantisipasi bahaya tersebut, Dorodjatun berharap agar segera
dilakukan penataan drainase dan pengalihan penyedotan air tanah ke
jaringan Perusahaan Air Minum (PAM).
  
Kepala Badan Pengelola
Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta, Budirama Natakusumah, mengatakan,
pihaknya telah berusaha mengantisipasi bahaya dari penyedotan air
tanah. "Kami telah meminta kepada pemilik gedung untuk memanfaatkan air
laut menjadi air bersih," katanya.
  
Pengelola gedung diimbau
untuk mengelola sampah dengan proses pemisahan antara organik dan
non-organik. Hasil pemisahan tersebut akhirnya dibuang ke tempat
pembuangan akhir (TPA).


      
      


         
        
        


      
      


        
        


      
      


         
        
        


      
      


        
        


      
      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke