weisss..tanjung lesung mau dijadikan second home bagi warga kelas dunia heehehe, sok diantos bae realisasina
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/16/06062112/Tanjung.Lesung.Akan.Jadi.Venezia.Indonesia. KOMPAS/R ADHI KUSUMAPUTRA CAMAR TERBANG MELAYANG. Puluhan burung camar terbang melayang di atas perairan Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, saat Sang Surya baru terbit. Burung-burung ini mendekati perahu nelayan, yang berisi ikan, hasil tangkapan dari jejaring di bagang (jermal). / Kamis, 16 Oktober 2008 | 06:06 WIB JAKARTA, KAMIS - Kawasan Tanjung Lesung di Banten akan dikembangkan lebih serius menjadi kawasan resor terpadu berkonsep kota air. Properti di kawasan itu juga ditujukan bagi pasar warga dunia. Pengembangan itu menandai upaya meretas potensi wisata kreatif di Indonesia yang belum digarap serius. Hal tersebut terungkap dalam penandatanganan kerja sama investasi pengembangan Tanjung Lesung antara PT Banten West Jaya Tourism Development dengan Tham Development Pty Ltd (Brisbane, Australia), Success Resources Pte Ltd (Singapore) dan PT Tung Desem Waringin Resources, Rabu (15/10). Penandatanganan itu juga dihadiri pihak Jababeka Group yang juga berminat bergabung dalam proyek tersebut. Direktur Tham Development Oliver Tham mengatakan, berdasarkan rencana induk, kawasan yang akan digarap itu seluas sekitar 1.250 hektar. Di kawasan itu akan dibangun beragam properti seperti resor hotel, vila, kondominium, tempat ibadah seperti masjid, klub memancing, dan lapangan golf. Kawasan itu tak sekadar dirancang berhadapan dengan laut lepas, tetapi juga akan diwarnai dengan kanal-kanal seperti Venezia di Italia. ”Ini nantinya seperti memindahkan kota air Venezia ke Indonesia,” kata Tham. Lima miliar dollar AS Arsitek utama yang terlibat dalam proyek ini adalah Desmond Brook, yang banyak merancang bangunan kelas dunia seperti Hotel Versace di Australia dan Four Seasons Garden City di Guangzhou, China. Megaproyek tersebut diprediksi akan membutuhkan investasi minimal sebesar lima miliar dollar AS. ”Kami membuka kesempatan bagi investor dari dalam dan luar negeri untuk bergabung. Sejauh ini, sejumlah investor dari Timur Tengah sudah berminat,” tambah Tham. Tham menambahkan, ambisinya, properti di kawasan ini akan dipasarkan bagi warga dunia sebagai alternatif investasi properti. Ambisi ini berangkat dari pengalaman Dubai yang kini favorit menjadi hunian kedua bagi warga dunia. Kota resor Tanjung Lesung ditargetkan juga menjadi hunian alternatif bagi warga mancanegara yang ingin menikmati masa pensiunnya. ”Indonesia memiliki potensi wisata yang luar biasa, tinggal bagaimana kita kreatif mengemasnya,” tambah Tham. Peluang Indonesia Tung Dasem menjelaskan, meski kondisi perekonomian dunia tengah melesu, justru waktunya bagi Indonesia untuk merebut pasar. Menurut Tung, saat ini banyak orang di sejumlah negara mencari lokasi bermukim kedua, yang tak hanya berkualitas namun juga terjangkau. Terlebih, biaya hidup di Indonesia saat ini masih dianggap murah. ”Malaysia kini mulai mengklaim dirinya dengan slogan Malaysia, my second home dalam memasarkan propertinya bagi warga dunia. Kenapa kita tidak mengklaim Indonesia is my favorite home,” kata Tung Dasem. Sementara itu, Presiden Direktur Jababeka Group SD Darmono mengatakan, pemerintah diharapkan juga dapat turut mendukung rencana tersebut dengan berkontribusi dalam membenahi infrastruktur di Banten. Tung meyakini, selain merupakan cara kreatif dalam menggarap potensi wisata, pengembangan kawasan ini juga merupakan usaha kreatif dalam menyedot dana ke sektor riil. Menurut Darmono, secara alami, Tanjung Lesung merupakan kawasan wisata yang sangat menjanjikan. Sekitar 60 km dari kawasan itu ada Gunung Krakatau, yang tersohor di dunia. Sayangnya, potensi wisata itu sejauh ini belum dikemas maksimal dalam narasi besar yang mendatangkan manfaat lebih luas.