Mungkin bukan wartawan tuh.. yang ngambil..
tapi stringer, tukang video shooting nikahan..
yang suruh ambil gambar.... he..he..
Itu fenomena yang terjadi di televisi nasional
yang ada di daerah.
saya melihat stringer ini  yang ngambil berita
serampangan,  kayanya tukang tempe
juga boleh, asal dia bisa ambil gambar...
gimana tuh para pengelola televisi??
ini persoalan yang harus dipecahkan..
 
 
 
 
bahroji
produser news bantentv
 
 
 
 
 


--- On Fri, 2/6/09, mustain jiddan <jidda...@yahoo.com> wrote:

From: mustain jiddan <jidda...@yahoo.com>
Subject: Re: [WongBanten] Mengapa PKS Terus Difitnah?
To: WongBanten@yahoogroups.com
Date: Friday, February 6, 2009, 1:46 PM










masak orang PKS yang note bene ngerti agama mesti ke panti pijit, yang mijit 
muhrim atau bukan??? walau ga melakukan hal yang ga senonoh tapi harusnya orang 
Pks itu ngerti... yang harus mijit itu istrinya... kalo mw cari tukang pijit 
yang cntik terus nikahin biar halal khan beress...

--- On Fri, 2/6/09, dian agusdiana <dian_ag...@yahoo. com> wrote:

From: dian agusdiana <dian_ag...@yahoo. com>
Subject: Re: [WongBanten] Mengapa PKS Terus Difitnah?
To: wongban...@yahoogro ups.com
Date: Friday, February 6, 2009, 11:39 PM









dulu saya ma istri pernah bebrapa kali pijat di Bersih Sehat di jakarta. tempat 
itu ga mesum. 
sangat menjaga imagenya. dan sangat hormat dan santun pada tamunya. 


--- On Fri, 2/6/09, Lawang bagja <lawang.bagja@ yahoo.com> wrote:

From: Lawang bagja <lawang.bagja@ yahoo.com>
Subject: [WongBanten] Mengapa PKS Terus Difitnah?
To: wongban...@yahoogro ups.com
Date: Friday, February 6, 2009, 6:23 AM







Mengapa PKS Terus Difitnah?
Kabid. Bina Mitra Poltabes Jambi (Ibu Aswini) secara tegas membantah pernyataan 
sebagaimana yang dilansir oleh SCTV. Bantahan serupa juga disampaikan oleh 
Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Keduanya menyatakan: 
tidak ada tindakan mesum – apalagi hubungan intim – antara tertuduh Zulhamli 
dengan petugas perempuan di Panti pijat tradisional "Sehat Bersih".


PK-Sejahtera Online: Menjelang Pemilu 2009, dinamika politik semakin memanas. 
Upaya penyebaran isu, wacana negatif, dan fitnah terus bergulir. PKS yang 
selama ini dikenal sebagai partai da'wah yang konsisten dengan jargon "Bersih, 
Peduli, Profesional" terus digoyang citranya, tidak hanya terjadi di tingkat 
lokal tetapi sampai berdampak secara nasional.
Setelah kader PKS M. Rifa'i Lubis difitnah melakukan pencabulan kepada anak di 
bawah umur, kini Zulhamli Al Hamidi (anggota DPRD Kota Jambi) kembali menjadi 
objek fitnah.

Pemberitaan di beberapa media terkesan tidak berimbang, tidak mengacu pada 
fakta-fakta di lapangan.. Dalam berita Liputan 6 Siang SCTV pada hari Rabu, 4 
Februari 2009 pukul 12.00– yang ditonton oleh jutaan masyarakat Indonesia – 
penyiar televisi itu menyebut bahwa: menurut Polisi, saat ditangkap oleh Satpol 
PP Zulhamli sedang berhubungan intim dengan pemijat di panti pijat tersebut.
Dampak dari berita ini tentu sangat luas. Reaksi negatif muncul dari masyarakat 
luas terhadap PKS. Seluruh kader PKS se-Indonesia jelas amat terkejut mendengar 
berita di SCTV tersebut. Bahkan banyak kader PKS yang sedang merantau di luar 
negeri di berbagai benua, ikut mempertanyakan masalah ini.. Padahal apa yang 
diberitakan oleh SCTV sungguh suatu fitnah yang nyata!

Dalam pertemuan yang digelar di Poltabes Jambi (Kamis/4 Februari 2009 pukul 
14:00 WIB), Kabid. Bina Mitra Poltabes Jambi (Ibu Aswini) secara tegas 
membantah pernyataan sebagaimana yang dilansir oleh SCTV.  Bantahan serupa juga 
disampaikan oleh Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).  
Keduanya menyatakan: tidak ada tindakan mesum – apalagi hubungan intim – antara 
tertuduh Zulhamli dengan petugas perempuan di Panti pijat tradisional "Sehat 
Bersih".
Apalagi jika persoalan ini dilihat dari sudut pandang kaidah hukum positif 
sebagaimana yang berlaku di Indonesia, sama sekali tidak ada aspek hukum yang 
dilanggar oleh Zulhamli. Selain tempat pijat tersebut memiliki izin operasional 
resmi dari Pemerintah Kota Jambi, petugas yang ditemui saat razia berlangsung 
adalah petugas perempuan resmi dan berseragam lengkap.
PKS mempertanyakan mengapa substansi pemberitaan menjadi liar dan tidak mengacu 
pada fakta-fakta di lapangan? Mengapa PKS terus difitnah? Kami melihat ada 
upaya dan i'tikad tidak baik untuk menyudutkan, menyerang dan merusak citra PKS 
secara bottom-up dan sistematis.

PKS sangat mengedepankan sistem dan mekanisme partai dalam menangani persoalan 
yang menimpa para kadernya. Di dalam struktur PKS, ada lembaga Dewan Syari'ah 
sebagai yang paling berhak menilai perilaku kader baik secara pribadi maupun di 
ranah publik (mengingat ada lebih dari 1000 kader PKS yang bekerja sebagai 
pejabat publik di Legislatif, Yudikatif, maupun Eksekutif)..

Meskipun secara hukum tidak ada pelanggaran, namun secara etika kepartaian, 
seluruh kader PKS jelas tidak diperkenankan mengunjungi panti pijat karena 
konotasi tempat tersebut cenderung negatif di mata masyarakat.

Merasa dirugikan, PKS juga akan menuntut secara hukum pemberitaan di SCTV yang 
tidak didasari oleh fakta yang kuat, akurat, dan berimbang. PKS merasa 
diperlakukan tidak adil oleh media karena kesimpangsiuran ini menggerogoti 
kerja-kerja positif PKS selama ini di tengah masyarakat.

 
DPD Partai Keadilan Sejahtera
Kota Jambi
 
Safrudin Dwi Apriyanto, S.Pd
Ketua Umum





From: edel piero <edel_pi...@yahoo. com>
To: wongban...@yahoogro ups.com
Sent: Friday, February 6, 2009 1:25:45 PM
Subject: Re: [WongBanten] Mengapa PKS Terus Difitnah? (kasus pijit-pijitan)







bisa jadi wartawannya ga 86

--- On Fri, 2/6/09, Setiadji Achmad <setiadji.achmad@ yahoo.com> wrote:

From: Setiadji Achmad <setiadji.achmad@ yahoo.com>
Subject: Re: [WongBanten] Mengapa PKS Terus Difitnah? (kasus pijit-pijitan)
To: wongban...@yahoogro ups.com
Date: Friday, February 6, 2009, 4:07 AM







ini bisa jadi memang...
 
seharusnya cukup kader XXX tertangkap/terlihat sedang dipijat di panti pijat 
sehatbersih. udach cukup sebenarnya pemberitaan sampai disitu,,,toh semua juga 
pan tau....




Wassalam

dari tepian X Apus
SetiadjiE






From: iip umar rifai <iip.mi...@gmail. com>
To: wongban...@yahoogro ups.com
Sent: Friday, February 6, 2009 4:04:29 PM
Subject: [WongBanten] Mengapa PKS Terus Difitnah? (kasus pijit-pijitan)






http://www.pk- sejahtera. org/v2/index. php?op=isi&id=6819

Kabid. Bina Mitra Poltabes Jambi (Ibu Aswini) secara tegas membantah pernyataan 
sebagaimana yang dilansir oleh SCTV. Bantahan serupa juga disampaikan oleh 
Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Keduanya menyatakan: 
tidak ada tindakan mesum – apalagi hubungan intim – antara tertuduh Zulhamli 
dengan petugas perempuan di Panti pijat tradisional "Sehat Bersih".



PK-Sejahtera Online: Menjelang Pemilu 2009, dinamika politik semakin memanas. 
Upaya penyebaran isu, wacana negatif, dan fitnah terus bergulir.. PKS yang 
selama ini dikenal sebagai partai da'wah yang konsisten dengan jargon "Bersih, 
Peduli, Profesional" terus digoyang citranya, tidak hanya terjadi di tingkat 
lokal tetapi sampai berdampak secara nasional.
Setelah kader PKS M. Rifa'i Lubis difitnah melakukan pencabulan kepada anak di 
bawah umur, kini Zulhamli Al Hamidi (anggota DPRD Kota Jambi) kembali menjadi 
objek fitnah.

Pemberitaan di beberapa media terkesan tidak berimbang, tidak mengacu pada 
fakta-fakta di lapangan.. Dalam berita Liputan 6 Siang SCTV pada hari Rabu, 4 
Februari 2009 pukul 12.00– yang ditonton oleh jutaan masyarakat Indonesia – 
penyiar televisi itu menyebut bahwa: menurut Polisi, saat ditangkap oleh Satpol 
PP Zulhamli sedang berhubungan intim dengan pemijat di panti pijat tersebut.
Dampak dari berita ini tentu sangat luas. Reaksi negatif muncul dari masyarakat 
luas terhadap PKS. Seluruh kader PKS se-Indonesia jelas amat terkejut mendengar 
berita di SCTV tersebut. Bahkan banyak kader PKS yang sedang merantau di luar 
negeri di berbagai benua, ikut mempertanyakan masalah ini.. Padahal apa yang 
diberitakan oleh SCTV sungguh suatu fitnah yang nyata!

Dalam pertemuan yang digelar di Poltabes Jambi (Kamis/4 Februari 2009 pukul 
14:00 WIB), Kabid. Bina Mitra Poltabes Jambi (Ibu Aswini) secara tegas 
membantah pernyataan sebagaimana yang dilansir oleh SCTV.  Bantahan serupa juga 
disampaikan oleh Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).  
Keduanya menyatakan: tidak ada tindakan mesum – apalagi hubungan intim – antara 
tertuduh Zulhamli dengan petugas perempuan di Panti pijat tradisional "Sehat 
Bersih".
Apalagi jika persoalan ini dilihat dari sudut pandang kaidah hukum positif 
sebagaimana yang berlaku di Indonesia, sama sekali tidak ada aspek hukum yang 
dilanggar oleh Zulhamli. Selain tempat pijat tersebut memiliki izin operasional 
resmi dari Pemerintah Kota Jambi, petugas yang ditemui saat razia berlangsung 
adalah petugas perempuan resmi dan berseragam lengkap.
PKS mempertanyakan mengapa substansi pemberitaan menjadi liar dan tidak mengacu 
pada fakta-fakta di lapangan? Mengapa PKS terus difitnah? Kami melihat ada 
upaya dan i'tikad tidak baik untuk menyudutkan, menyerang dan merusak citra PKS 
secara bottom-up dan sistematis.

PKS sangat mengedepankan sistem dan mekanisme partai dalam menangani persoalan 
yang menimpa para kadernya. Di dalam struktur PKS, ada lembaga Dewan Syari'ah 
sebagai yang paling berhak menilai perilaku kader baik secara pribadi maupun di 
ranah publik (mengingat ada lebih dari 1000 kader PKS yang bekerja sebagai 
pejabat publik di Legislatif, Yudikatif, maupun Eksekutif)..

Meskipun secara hukum tidak ada pelanggaran, namun secara etika kepartaian, 
seluruh kader PKS jelas tidak diperkenankan mengunjungi panti pijat karena 
konotasi tempat tersebut cenderung negatif di mata masyarakat.

Merasa dirugikan, PKS juga akan menuntut secara hukum pemberitaan di SCTV yang 
tidak didasari oleh fakta yang kuat, akurat, dan berimbang. PKS merasa 
diperlakukan tidak adil oleh media karena kesimpangsiuran ini menggerogoti 
kerja-kerja positif PKS selama ini di tengah masyarakat.

 
DPD Partai Keadilan Sejahtera
Kota Jambi
 
Safrudin Dwi Apriyanto, S.Pd
Ketua Umum
-- 
Dikirim Nganggo BlackBeurit®






















      

Kirim email ke