Manaqib Ringkas: Syekh Abdul Karim 
Al-Bantani
                    
                    
                    Oleh: Tri Wibowo BS
                    

                                        
                                                
                                                Abdu Al-Karim Banten,
Sufi ini adalah mursyid tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah, murid
dan penerus dari Syekh Ahmad Khatib Sambas, sang pendiri tarekat
tersebut. Beliau juga dikenal sebagai Kyai Agung, yang memberi semangat
jihad atau perang suci melawan penjajah Belanda yang memicu
pemberontakan petani terkenal pada 1888 di Banten yang melibatkan
beberapa murid utama Syekh Abd al-Karim, meski Syekh Abdul Karim
sendiri pernah mengatakan bahwa belum saatnya dilakukan pemberontakan
melawan penjajah.
Abd al-Karim (Abdul Karim) Banten lahir pada tahun 1840 di
Lempuyang, Tanara, Banten. Sejak masih muda beliau sudah pergi menuntut
ilmu ke Mekah dan mengabdi serta mendalami tasawuf serta mengikuti
tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah kepada Syekh Ahmad Khatib Sambas
sampai akhirnya mendapat ijazah untuk menjadi khalifah Syekh Ahmad
Khatib. Tugas pertama yang diembannya adalah melayani guru tarekat di
Singapura selama beberapa tahun. Pada 1872 beliau kembali ke kampung
halamannya, desa Lempuyang dan menetap di sana sekitar tiga tahun
lamanya. Pada 1876 beliau berangkat lagi ke Mekah untuk meneruskan
kepemimpinan Syekh Ahmad Khatib Sambas.
Selama di Banten, khotbah dan ajaran-ajaran Syekh Abdul Karim Banten
sangat mempengaruhi warga Banten pada zamannya. Beliau menggagas
tentang perlunya pemurnian terhadap keyakinan dan praktik religius.
Sebagaimana mursyid tarekat lainnya, Syekh Abdul Karim mendukung zikir
sebagai metode utama untuk merevitalisasi iman. Kebesaran dan
kewibawaannya serta keluasan ilmunya yang dalam itu menyebabkan beliau
kerap dikunjungi oleh banyak orang awam, yang sebagian datang untuk
ber-tabarruk dan mencari barakah dari kewaliannya. Sebagaimana lazimnya
sosok yang dikenal sebagai wali Allah, Syekh Abdul Karim ini juga
dianugerahi banyak karamah – misalnya beliau selamat dari gelombang
banjir besar dari Sungai Cidurian melalui kekuatan karamahnya, dan
ketika ia pernah dijatuhi hukuman, residen dan bupati di sana dicopot
dari jabatannya. Besarnya pengaruh Kiai Abdul Karim, juga tampak ketika
ia melangsungkan pernikahan putrinya. Seluruh desa Lampuyang, tempat
tinggalnya, dihias dengan megah. Kiai-kiai terkemuka — termasuk dari
Batavia dan Priangan — datang di pesta yang antara lain dimeriahkan
rombongan musik dari Batavia dan berlangsung sepekan itu.
Kurang lebih tiga tahun Kiai Abdul Karim tinggal di Banten.
Ditunjang kekayaan yang dimiliknya, ia mengunjungi berbagai daerah di
negeri ulama dan jawara itu, sambil menyebarkan ajaran tarekatnya.
Selain kalangan rakyat, ia juga berhasil meyakinkan banyak pejabat
pamong praja untuk mendukung dakwahnya. Tidak kurang dari Bupati Serang
sendiri yang menjadi pendukungnya. Sedangkan tokoh-tokoh terkemuka
lainnya, seperti Haji R.A Prawiranegara, pensiunan patih, merupakan
sahabat-sahabatnya, dan mereka amat terkesan dengan dakwahnya. Alhasil,
Kiai Abdul Karim sangat populer dan sangat dihormati oleh rakyat;
sedangkan para pejabat kolonial takut kepadanya. Kediamannya dikunjungi
Bupati Serang dan Residen Banten. Dan tentu saja kunjungan kedua
petinggi di Banten itu membuat gengsinya semakin naik. Tidak berlebihan
jika dikatakan, Kiai Abdul Karim benar-benar orang yang paling
dihormati di Banten.
Sebelum kedatangan Kiai Agung dengan tarekat Qadiriyyahnya, para
kiai bekerja tanpa ikatan satu sama lainnya. Tiap kiai menyelenggarakan
pesantrennnya sendiri dengan caranya sendiri dan bersaing satu sama
lainnya. Maka, setelah kedatangan Kiai Abdul Karim, tarekat Qadiriyyah
bukan saja semakin mengakar di kalangan rakyat, tapi mampu
mempersatukan para kiai di Banten. Penyebaran tarekat ini diperkuat
oleh kedatangan Haji Marjuki, murid Haji Abdul Karim yang paling setia,
dari Makkah.
Syekh Abd al-Karim adalah syekh terakhir yang secara efektif
menjalankan fungsi sebagai pucuk pimpinan seluruh tarekat, paling tidak
secara formal pengarahannya masih dipatuhi oleh para koleganya.
Walaupun Syekh Abd al-Karim tidak berada di Banten dan tidak terkait
apa-apa dengan pemberontakan petani paling terkenal di Jawa pada tahun
1888, namun beberapa muridnya, terutama Haji Marjuki (Marzuqi), salah
salah seorang khalifahnya, yang radikal dan anti-Belanda, dicurigai
oleh Belanda sebagai tokoh penghasut di balik pemberontakan tersebut.
Beberapa muridnya yang terkenal lainnya diantaranya adalah H.
Sangadeli, Kaloran, H. Asnawi Bendung Lampuyang, A. Abu Bakar Pontang,
dan H. Tubagus Ismail Gulatjir, yang juga kharismatik dan oleh sebagian
besar masyarakat dianggap sebagai wali Allah. Dalam bidang tarekat,
meski tidak mengembangkan tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah secara
luas, namun Syekh Abdul Karim Banten memiliki beberapa khalifah penting
yang mampu menyebarkanluaskan tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah
sehingga menjadi tarekat besar di nusantara. Khalifah dan murid Syekh
Abdul Karim yang berperan utama dalam penyebaran tarekat Qadiriyyah wa
Naqsyabandiyyah antara lain: Kyai ASNAWI CARINGIN; Syekh Tolhah
Kalisapu Cirebon; Syekh ABDULLAH MUBARROK IBN NUR MUHAMMAD (Abah Sepuh)
Godebag , Tasikmalaya, pendiri pesantren Suryalaya, yang kini menjadi
salah satu pusat terbesar tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah,
terutama di bawah kepemimpinan penerusnya, yakni anaknya sendiri, Syekh
Ahmad Shahibul Wafa’ Taj Al-Arifin (Abah Anom); Kyai Falak Pagentongan,
Bogor; Kyai KHOLIL BANGKALAN; Haji Muhammad Amin Ampenan (kakek dari
pemimpin tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah di Lombok, Tuan Guru
Mustafa Faisal); dan Muhammad Sidik Mataram.
_________________________________

* Bagian Kedua dari beberapa tulisan.

** Penulis adalah Ikhwan TQN.

                                                
                                        

                                        
                                

         
        
        








        


        
        


      Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com

Kirim email ke