trima kasih postingannya, tulisan yg menyentuh hati



________________________________
Dari: "amiftah_1...@yahoo.com" <amiftah_1...@yahoo.com>
Kepada: WongBanten@yahoogroups.com
Terkirim: Ming, 4 April, 2010 15:46:19
Judul: [WongBanten] TAK TERGANTIKAN (Kado untuk Suami)

  
Dari milis tetangga - mohon maaf kalau double.
------------ --------- --------- --------- --------- --------- -

Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering 
aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istri saya sekarang di alam surgawi, 
baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang 
suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil. 
Begitulah yang kurasakan, karena selama ini saya merasa bahwa saya telah gagal, 
tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anak saya, dan gagal untuk 
menjadi ayah dan ibu untuk anak saya.

Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat 
ke kantor, anak saya masih tertidur. Ohhh... aku harus menyediakan makan 
untuknya.Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. 
Setelah memberitahu anak saya yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas 
berangkat ke tempat kerja. Peran ganda yang kujalani, membuat energiku 
benar-benar terkuras. 

Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja 
sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, saya langsung 
masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam. Namun, ketika aku merebahkan 
badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan 
kepenatan, tiba-tiba saya merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti 
cairan hangat! Aku membuka selimut dan..... di sanalah sumber 'masalah'nya ... 
sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan 
selimut! Oh...Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan 
langsung menghujani anak saya yang sedang gembira bermain dengan mainannya, 
dengan pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas 
kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat:"Dad, tadi aku merasa lapar dan 
tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie 
instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak
 menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka 
aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. 
Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya .. Karena aku takut mie'nya akan 
menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat 
sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang 
bermain dengan mainan saya ... Saya minta maaf Dad ... "Seketika, air mata 
mulai mengalir di pipiku ... tetapi, saya tidak ingin anak saya melihat ayahnya 
menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower 
di kamar mandi untuk menutupi suara tangis saya. Setelah beberapa lama, aku 
hampiri anak saya, memeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas 
luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku 
membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur.Ketika semuanya sudah selesai 
dan lewat tengah malam, aku
 melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa 
sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto mommy yang dikasihinya. 
Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, saya mencoba, dalam periode ini, untuk 
memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih 
sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. 

Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman 
Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk 
di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia. Namun... belum 
lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar menyesal.... Guru Taman 
Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya absen dari 
sekolah. Aku pulang ke rumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa 
menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah 
kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko 
alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah, membawanya 
pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja lalu mengatakan, 
"Aku minta maaf, Dad". Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen 
dari acara "pertunjukan bakat" yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang 
adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan
 ketidakhadir anny a karena ia tidak punya ibu.....Beberapa hari setelah 
penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahu saya, 
bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. 

Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih 
menulis, yang saya yakin, jika istri saya masih ada dan melihatnya ia akan 
merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga! Waktu berlalu dengan 
begitu cepat, satu tahun telah lewat. Saat ini musim dingin, dan hari Natal 
telah tiba. Semangat Natal ada dimana-mana juga di hati setiap orang yg lalu 
lalang... Lagu-lagu Natal terdengar diseluruh pelosok jalan .... tapi astaga, 
anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di 
hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman 
surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, 
suasana hati mereka pun jadi kurang bagus.Mereka menelpon saya dengan 
marah-marah, untuk memberitahu bahwa anak saya telah mengirim beberapa surat 
tanpa alamat. Walaupun saya sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anak saya 
lagi, tetapi saya tidak bisa menahan diri untuk tidak
 memukulnya lagi, karena saya merasa bahwa anak ini sudah benar-benar 
keterlaluan. Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf : "Maaf, 
Dad". Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alas anny a melakukan 
itu. Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa 
alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah saya mendorong 
anak saya ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa 
yang ada dikepalanya? Jawab anny a, di tengah isak-tangisnya, adalah : 
"Surat-surat itu untuk mommy.....". Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. .... tapi 
aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya: "Tapi kenapa kamu 
memposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yg sama?" Jawaban anakku itu : 
"Aku telah menulis surat buat mommy untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku 
mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat 
memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini,
 ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimk 
anny a sekaligus". Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan 
kata-kata, aku bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang 
harus aku katakan ....Aku bilang pada anakku, "Nak, mommy sudah berada di 
surga, jadi untuk selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk mommy, 
cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy. 
Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia 
bisa tidur dengan nyenyak. 

Saya berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa 
surat-surat tersebut ke luar, tapi.... saya jadi penasaran untuk tidak membuka 
surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.Dan salah satu dari isi 
surat-suratnya membuat hati saya hancur...... 'Mommy sayang',Saya sangat 
merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara 'Pertunjukan Bakat' di sekolah, dan 
mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut. Tapi kamu tidak ada, 
jadi saya tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang 
hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi.Saat 
itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai 
bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencari saya, setelah 
menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku 
tidak menceritakan alasan yang sebenarnya. Mommy, setiap hari saya melihat ayah 
merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia
 begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya. Saya pikir kita 
berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua, saya rasa. 
Tapi mom, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah mommy muncul dalam mimpiku 
sehingga saya dapat melihat wajahmu dan ingat anda? Temanku bilang jika kau 
tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang 
tersebut dalam mimpimu. Tapi mommy, mengapa engkau tak pernah muncul?Setelah 
membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena saya tidak pernah bisa 
menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh 
istri saya ....

Untuk para suami, yang telah dianugerahi seorang istri yang baik, yang penuh 
kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima-kasihlah setiap hari padanya. Dia 
telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu, 
mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan menyayangi 
dirimu dan anak-anakmu. Hargailah keberada anny a, kasihilah dan cintailah dia 
sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan dan kelebih anny a, karena apabila 
engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yg bisa 
menggantikan posisinya. 

+ Semoga kita, para suami banyak bersyukur dgn amanah yg Allah titipkan melalui 
istri dan anak-anak kita dan para istri banyak bersyukur atas segala 
kelebihannya selaku produsen pejuang Islam masa depan... Ibumu...Ibumu. 
..Ibumu, baru Ayahmu. Wallahualambissawab .
Sent from mobile email



      Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

Kirim email ke