kang mau tanya,kalo paka furtasan itu orangnya giman seh,,,kalo liat sekilas seh serem karena kumisnya...ingin sekali daku berkenalan dengannya, apakah kediamannya masih di daerah lopang indah??trimaskih
wassalam Setiadji N.A ________________________________ From: publikasi banten <warta_ban...@yahoo.co.id> To: media banten <media-ban...@yahoogroups.com> Cc: media care <mediac...@yahoogroups.com>; wartawan indonesia <wartawanindone...@yahoogroups.com>; Wong Banten <wongbanten@yahoogroups.com> Sent: Thu, April 15, 2010 8:37:20 AM Subject: [WongBanten] Dana Bansos Rawan Penyimpangan SERANG - Ketua Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Serang 2009 Furtasan Ali Yusuf menegaskan bahwa dana bantuan sosial (bansos) yang dikelola pemerintah daerah dinilai rawan penyimpangan. “Makanya, kami minta Pemkot Serang untuk melampirkan penerima bansos,” ujar Furtasan kepada Radar Banten, Rabu (14/4). Diketahui, total anggaran bansos dari APBD Kota Serang 2009 sebesar Rp 4 miliar. Furtasan mengatakan, penerima bansos harus dikroscek karena khawatir dana bansos yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat justru digunakan untuk kepentingan perorangan dan golongan. Politisi Partai Bintang Reformasi ini juga khawatir dana bansos justru digunakan untuk kepentingan kampanye pilkada. “Dana bansos itu rawan. Dengan menyodorkan proposal saja, bisa dapat bansos. Memang ada perhatian khusus terkait bansos ini,” ulasnya. Furtasan mengaku telah menerima data penerima bansos dari Pemkot. Dari Rp 4 miliar anggaran bansos, yang benar dikatakan bansos hanya Rp 1,1 miliar. Sementara sisanya terdiri dari berbagai kegiatan, seperti bantuan partai politik. Penerima bansos, tambahnya, dituangkan melalui Surat Keputusan Walikota Serang tentang Pemberian Stimulan Bidang Kemasyarakatan, Lembaga Sosial, dan Keagamaan, serta Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dan Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) tingkat Kota Serang tahun 2009, baik di APBD murni maupun APBD Perubahan. Jumlah bansos yang dikeluarkan Pemkot sebesar Rp 1,1 miliar, terdiri atas Rp 550 juta pada APBD murni dan Rp 550 juta pada APBD Perubahan. Pada APBD murni, Rp 38 juta untuk bidang kemasyarakatan, Rp 25 juta untuk lembaga sosial, dan bidang keagamaan Rp 50 juta. Selain itu, dana bansos itu juga dikeluarkan untuk kegiatan PHBI, seperti Rp 15 juta untuk Maulid Nabi Muhammad SAW, Rp 40 juta untuk pengajian awal bulan di Kota Serang, serta 350 juta untuk MTQ Kota Serang. Untuk PHBN Rp 25 juta dan Rp 50 juta untuk Tim Penggerak PKK Kota Serang. Sementara dari Rp 550 juta pada APBD Perubahan, terdiri atas Rp 70 juta bidang kemasyarakatan, Rp 70 juta untuk lembaga sosial, serta Rp 135 juta untuk bidang keagamaan. “Untuk PHBI, seperti tarawih berkunjung Rp 30 juta, nuzulul Quran Rp 20 juta, Idul Fitri Rp 50 juta, dan Idul Adha Rp 50 juta. Selain itu, untuk LPTQ Kota Serang Rp 100 juta dan MUI Kota Serang sebesar Rp 25 juta,” ungkapnya. Furtasan mengatakan, data penerima bansos yang diterimanya dinilai telah transparan. Rata-rata penerima bansos menerima Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta. Pasalnya, dalam data itu terdapat nama organisasi yang disertai dengan alamat lengkap. Ia berharap, bansos itu tepat sasaran. Oleh karena itu, pansus akan mengecek ke lapangan dengan sistem sampel, karena jumlah penerima terlalu banyak. (nna) The FAY Centre Jl. Jend. Sudirman Kav. 574 No. 1-4B Kemang (Highland Park) Serang – Banten Telp. 0254-220158 www.thefaycentre. blogspot. com www.furtasan. multiply. com