Salam,

----- Original Message ----- 
From: ibnu hadi 
To: Tauziyah 
Sent: Wednesday, May 12, 2010 12:12 PM
Subject: [Tauziyah] Penemuan Kapal Nabi Nuh AS


  

Selasa, Mei 11, 2010
Penemuan Kapal Nabi Nuh AS 



Di sebuah gunung yg sentiasa diselimuti salju yg terletak di Timur Turki, 
tersembunyi sebuah misteri “berharga” yang berusia lebih dari 5000 
tahun.Peninggalan sejarah yg maha berharga itu bukan saja menarik minat para 
pengkaji Sejarah saja, namun pihak penyelidik US seperti CIA/KGB pun mencoba 
untuk melakukan penelitian disana. Sejauh ini CIA telah menggunakan satelite 
dan pesawat ‘Stealth’ utk mengambil gambar objek yg terdampar di puncak gunung 
tersebut. Gambar2 itu telah menjadi “rahasia besar” dan tersimpan rapi dengan 
kawalan yg ketat bersama dengan “rahasia2″ penting yg lain di Pentagon. Sudah 
beratus2 orang mencoba untuk mendaki Gunung Aghi-Dahl yg kerap dijuluki juga 
sebagai “Gunung Kesengsaraan” atau dengan nama peta-nya yaitu Mount Ararat, 
namun hanya beberapa2 orang saja yang berhasil menaklukannya.Sebagian lagi 
selebihnya hanyalah menambah deretan panjang pendaki-pendaki yang menjadi 
korban keganasannya. Hingga hari ini, hanya ada beberapa orang pendaki yg dapat 
sampai ke puncak Mt.Ararat sekaligus dapat menyaksikan dgn mata kepala sendiri 
sebuah artifak yg ‘mahaberharga’ tersimpan abadi dipuncaknya.



Lalu apakah sebenarnya artifak “mahaberharga” yang terkubur selama ribuan tahun 
di puncak Ararat itu?
Yup,menurut para ahli kepurbakalaan, mereka menafsirkan bahwa artifak dengan 
dimensi yang sangat besar tersebut tak lain adalah The Great Noah Ark 
(Perahu/Bahtera Nabi Nuh)!
Seperti yang kita ketahui bahwa The Great Pyramid of Giza, Mesir telah terkubur 
didalam tanah selama kurang lebih 2000 tahun lamanya sebelum ditemukan dan 
dilakukan penggalian terhadapnya. Begitu pula halnya dengan The Great Noah Ark 
,sebelum terjadinya sebuah gempa bumi hebat yang melanda daerah itu pada 2 Mei 
1988 silam ,artifak tersebut tertimbun di bawah salju hampir selama 5000 tahun 
lamanya tanpa ada yang mengetahui bahwa sebenarnya tersimpan sebuah rahasia 
besar didalamnya.
Sebenarnya, zaman Nabi Noah AS dulu tidaklah seprimitif yg kita semua 
bayangkan. Pada hakikatnya pengetahuan Sains dan teknologi mereka sudah maju 
pada masa itu.
Contohnya dari beberapa hasil temuan di kaki Mount Ararat, Para Pengkaji dan 
Scientist Russia telah menemui lebih kurang 500 kesan artifak batu baterai 
elektrik purba yg digunakan utk menyadurkan logam.Tentunya temuan tersebut bisa 
membuktikan bahwa masyarakat zaman Nabi Noah/Nuh telah mengenal listrik.


Mengikut perkiraan para ahli ,Nabi Noah AS kira-kira memulai membangun 
bahteranya pada tahun 2465 B.C dan hujan lebat baru turun dan mengguyur bumi 
selama bertahun- tahun sehingga mengakibatkan munculnya air bah maha dasyat 
yang rata-rata dapat mengahiri sebagian populasi manusia dimuka bumi 
diperkirakan terjadi pada 2345 B.C
Rupa bentuk dari The Great Noah Ark itu sendiri sebenarnya tidak sama dengan 
bentuk kapal laut masa kini pada umumnya. Menurut para peneliti dan pendaki yg 
pernah melihat langsung “Noah Ark” di puncak Mt.Ararat serta beberapa image 
yang diambil dari pemotretan udara,The Great Noah Ark memang merupakan sebuah 
bahtera yang berdimensi sangat besar dan kokoh.
Kontruksi utamanya tersusun oleh susunan kayu dari species pohon purba yg 
memang sudah tidak bisa ditemui lagi didunia ini alias sudah punah.Pengukuran 
obyek yang ditandai mempunyai altitude 7.546 kaki dengan panjang dari bahtera 
kurang lebih 500 kaki,83 kaki lebar,dan 50 kaki tinggi. Ada juga Para Pengkaji 
berpendapat,”Noah Ark” berukuran lebih luas dari sebuah lapangan sepak bola.
Luas pada bagian dalamnnya cukup utk menampung ratusan ribu manusia.Jarak dari 
satu tingkat ke satu tingkat lainnya ialah 12 hingga ke 13 kaki. Sebanyak 
kurang lebih ribuan sampai pulahan ribu balak kayu digunakan untuk membangunnya.
Totalnya,terdapat kurang lebih ratusan ribu manusia dan hewan dari berbagai 
species yang ikut menaiki bahtera ini,Mengikuti kajian dari Dr.Whitcomb, kira2 
terdiri 3.700 binatang mamalia, 8.600 jenis itik/burung,6300 jenis 
reptilia,2500 jenis amfibia yg menaiki The Great Noah Ark tersebut,sisanya 
adalah para kaum Nabi Nuh yang percaya akan ajaran yang dibawanya.Total berat 
kargo/muatan bahtera itu keseluruhan mungkin mencapai kurang lebih 24,300 ton.
Di sekitar obyek tersebut, juga ditemukan sebuah batu besar dengan lubang 
pahatan. para peneliti percaya bahwa batu tersebut adalah “drogue-stones”, di 
mana pada zaman dahulu biasanya dipakai pada bagian belakang perahu besar untuk 
menstabilkan perahu. Radar dan peralatan mereka menemukan sesuatu yang tidak 
lazim pada level “iron oxide” atau seperti molekul baja. Struktur baja tersebut 
setelah dilakukan penelitian bahwa jenis “vessel” ini telah berumur lebih dari 
100.000 tahun, dan terbukti bahwa struktur dibuat oleh tangan manusia. Mereka 
percaya bahwa itu adalah jejak pendaratan perahu Nuh.
Beberapa sarjana berpendapat bahwa kemungkinan besar ‘Noah Ark’ ini dibangun 
disebuah tempat bernama Shuruppak, yaitu sebuah kawasan yg terletak di selatan 
Iraq.
Jika ia dibangun di selatan Iraq dan akhirnya terdampar di Utara 
Turkey,kemungkinan besar bahtera tersebut telah terbawa arus air sejauh kurang 
lebih 520 Km. Mount Ararat Mt.Ararat itu sendiri bukanlah sembarang gunung,ia 
adalah sebuah gunung yg unik. Diantara salah satu keunikan yg terdapat pada 
gunung ini ialah, pada setiap hari akan muncul pelangi pada sebelah utara 
puncak gunung itu.



Mt.Ararat ini ialah salah satu gunung yg mempunyai puncak yg terluas di muka 
bumi ini. Statusnya juga merupakan puncak tertinggi di Turki yaitu setinggi 
16,984 kaki dari permukaan air laut.Sedangkan puncak kecilnya setinggi 12,806 
kaki .Jika kita berhasil menaklukkan puncak besarnya ,kita dapat melihat 3 
wilayah negara dari atasnya, yaitu “Russia,Iran, dan Turkey”.
Sebuah “batu nisan” yg didakwa kepunyaan nabi Nuh AS telah dijumpai di 
Mt.Lebanon di Syria. Batu nisan itu berukuran 120 kaki panjang.
Pada tahun 1917,Maharaja Russia Tsar Nicholas II mengirim sejumlah 150 org 
pakar dari berbagai bidang yg terdiri dari saintis,arkeolog dan tentara untuk 
melakukan penyelidikan terhadap The Great Noah Ark tersebut.
Setelah sebulan, tim ekspedisi itu baru sampai ke puncak Ararat. Segala 
kesukaran telah berhasil mereka lewati, dan akhirnya menemukan perahu Nuh 
tersebut. Dalam keadaan terkagum, mereka mengambil gambar sebanyak mungkin
Dalam keadaan terkagum, mereka mengambil gambar sebanyak mungkin. Mereka 
mencoba mengukur panjang perahu Noah dan didapati berukuran panjang 500 kaki, 
lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki, sebagian lainnya tenggelam di dalam salju. 
Hasil dari perjalanan itu dibawa pulang dan mau diserahkan kepada Tsar, 
malangnya sebelum sempat melaporkan temuan itu ke tangan kaisar, Revolusi 
Bolshevik Komunis (1917) meletus. Laporan itu akhirnya jatuh ke tangan Jenderal 
Leon Trotsky. Sehingga sampai sekarang masih belum diketahui, apakah laporan 
itu masih disimpan atau dimusnahkan.

___________________________________________________________________



VIVAnews - Dikisahkan, sekitar 4.800 tahun lalu, banjir bandang menerjang Bumi. 
Sebelum bencana mahadahsyat itu terjadi, Nabi Nuh -- nabi tiga agama, Islam, 
Kristen, dan Yahudi, diberi wahyu untuk membuat kapal besar -- demi 
menyelamatkan umat manusia dan mahluk Bumi lainnya.

Cerita tentang bahtera Nabi Nuh dikisah dalam berbagai buku, sejumlah film dan 
lain-lain. Sejumlah ahli sejarah dari berbagai negara sudah lama penasaran 
dengan kebenaran kisah ini.

Untuk membuktikan kebenaran cerita itulah, kelompok peneliti dari China dan 
Turki yang tergabung dalam 'Noah's Ark Ministries International' selama 
bertahun-tahun mencari sisa-sisa perahu legendaris tersebut.

Kemarin, 26 April 2010 mereka mengumumkan mereka menemukan perahu Nabi Nuh di 
Turki. Mereka mengklaim menemukan sisa-sisa perahu Nabi Nuh berada di 
ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur.

Mereka bahkan mengklaim berhasil masuk ke dalam perahu itu, mengambil foto dan 
beberapa specimen untuk membuktikan klaim mereka.

Menurut para peneliti, specimen yang mereka ambil memiliki usia karbon 4.800 
tahun, cocok dengan apa yang digambarkan dalam sejarah.

Jika klaim mereka benar, para peneliti Evangelis itu telah menemukan perahu 
paling terkenal dalam sejarah.

"Kami belum yakin 100 persen bahwa ini benar perahu Nuh, tapi keyakinan kami 
sudah 99 persen," kata salah satu anggota tim yang bertugas membuat film 
dokumenter, Yeung Wing, seperti dimuat laman berita Turki, National Turk, 27 
April 2010.

Spesimen temuan peneliti Turki dan China di Ararat

Grup yang beranggotakan 15 orang dari Hong Kong dan Turki hadir dalam 
konferensi pers yang diadakan Senin 26 April 2010 lalu.

Kepada media yang hadir saat itu, mereka juga memamerkan specimen fosil kapal 
yang diduga perahu Nuh, berupa tambang, paku, dan pecahan kayu.

Seperti yang dijelaskan para peneliti, tambang dan paku diduga digunakan untuk 
menyatukan kayu-kayu hingga menjadi kapal. Tambang juga digunakan untuk 
mengikat hewan-hewan yang diselamatkan dari terjangan bah -- begitu juga dengan 
potongan kayu yang dibuat bersekat untuk menjaga keamanan hewan-hewan.

Penemuan besar ini jadi amunisi untuk mendorong pemerintah Turki mendaftarkan 
situs ini ke UNESCO -- agar lembaga PBB itu ikut menjaga kelestarian perahu Nuh.

Awalnya, direncananya para arkeolog akan menggali perahu itu dan memisahkannya 
dari gunung. Namun, hal tersebut tak mungkin dilakukan, meski nilai sejarah 
penemuan ini sangat tinggi.

***

Gunung Ararat, lokasi penemuan perahu Nabi Nuh
Diyakini, ketika air surut, perahu Nuh berada di atas Gunung. Meski tiga agama 
besar mengabarkan mukjizat Nabi Nuh, tak ada penjelasan sama sekali, di mana 
persisnya perahu itu menyelesaikan misinya.

Sejak lama penduduk lokal Turki yang tinggal di pegunungan maupun kota-kota 
lain percaya bahwa perahu Nabi Nuh berada di Gunung Ararat.

Apalagi, pilot pesawat temput Turki dalam sebuah misi pemetaan NATO, mengaku 
melihat benda besar seperti perahu di Dogubayazit, Turki.

Pada 2006, citra satelit secara detil menunjukan benda mirip kapal yang diduga 
perahu Nuh itu adalah gunung yang dilapisi salju.

Beberapa ahli lain berpendapat bahwa sisa-sisa perahu Nuh menjadi bagian dari 
pemukiman manusia -- yang selamat dari bencana banjir bah.

Namun, peneliti yang mengklaim penemu perahu Nuh membantahnya. "Kami tak pernah 
menemukan ada manusia yang bermukim di ketinggian 3.500 meter dalam sejarah 
umat manusia."

Cuaca sangat dingin di ketinggian 4.000 meter itu oleh para penemu diyakini 
menjaga kondisi perahu Nuh selama ribuan tahun.

http://dunia.vivanews.com/news/read/147115-perahu_nabi_nuh_ditemukan_di_turki_

Lihat Video disini



Di tulis oleh mas Bayu pada pukul Selasa, Mei 11, 2010  
Category Informasi, Islam, Kabar TERBARU, NEWS 

Kirim email ke