--- Akhmad Bukhari Saleh <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Saya sangat mendukung pandangan Rifki dan Bimo tentang penggeseran > paradigma > Menwa ke arah menjadikannya Korps Pacad. Sebenarnya pemikiran tentang pergeseran paradigma yang mengarah kepada ROTC-nya Indonesia maupunn resimen cadangan yang berbasis teknologi, mungkin sudah ada sejak dulu, mungkin sejak angkatan pak Cipto, pak Joni dkk. Belakangan perlunya pergeseran paradigma, menjadi kebutuhan mendesak, setelah kita menyaksikan eksistensi menwa di tengah mahasiswa maupun kancah nasional seperti terjun bebas. Kita menyaksikan saat ini satu-persatu, kesatuan2 menwa di perguruan2 tinggi yang merupakan basis terakhir pertahanan jatuh ketangan musuh alias diliquidasi. Sementara kekuatan kita secara politik dipentas nasional dan hukum yang selama ini terwakili oleh alumni dan SKB 3 mentri semakin melemah. Pada akhirnya semua itu akan tiba di Yon I, ketika tuntutan mahasiswa merajalela, ketika peran dan manfaatnya bagi kampus dan mahasiwa semakin sedikit, dan ketika alumni2 kita di kampus sudah kehilangan tajinya atau tergantikan, maka organisasi yang telah dibangun dengan susah payah, melewati rentang sejarah dan tradisi ini, bisa ikut terlikuidasi, dan kisah-kisah heroik kita dulu hanya tinggal ingatan orang perorang. Kita melihat tanda2 itu, saat ini seperti jumlah anggota yang sedikit, anggaran operasional yang minim, serta isu tuntutan pemindahan mako menwa dll. Sebelum semua yang saya katakan diatas terjadi, maka perubahan pardigma itu harus segera dilakukan. Kalau paradigma baru itu di jalankan, saya melihat menwa ITB berada posisi yang sangat ideal untuk bergerak sebagai mediator, fasilitator, dalam menciptakan prototipe resimen teknologi yang nantinya kan mengarah ke ROTC berbasis teknologi.
> Rekan itu bilang bahwa untuk menyelamatkan Yon-I yang sekarang > makin kecil > jumlah pendaftarnya setiap ada penerimaan anggota baru, perlu ada > paradigma > baru. > Saya jawab bahwa satu-satunya yang bisa menyelamatkan Menwa > (secara > nasional, tidak hanya Yon-I ITB saja), adalah paradigm shifting > menjadi > ROTC-nya Indonesia > Argument-nya banyak, seperti a.l. lebih murah daripada mendidik > perwira > melalui Akmil, terutama untuk kwalifikasi banpur dan banmin, > Malaysia bisa > kenapa kita tidak, dsb. > Variant-nya juga banyak, seperti a.l. Men Teknologi itu. > Kita masing-masing juga sudah tahu, tinggal bagaimana > memperjuangkannya. > Tentang memperjuangkan hal ini pun sebetulnya juga sudah banyak > pemikiran > dan inisiatif, bahkan juga sudah banyak pendukungnya di kalangan > pejabat > hankam kita, tinggal di-fokus-kan dan lalu di-optimal-kan saja > upayanya. Pendapat dan argumen pak Joni sebenarnya sudah sangat mengarah dan disertai rencana aksi yang sangat memadai untuk merealisasikannya, mungkin perlu suatu dentuman untuk memulai. Bagaimana kalau alumni yon I, yon I dan Dephankam menyenggelarakan seminar kecil misalnya tentang "ROTC dan transformasi Menwa menuju ROTC". Jadi ROTC yang akan lahir nanti masih berada pada jalur sejarah yang benar, yaitu tentara pelajar-walawa59-menwa-ROTC. Sembari disiapkan perangkat hukum dll, sebuah proyek percontohan yaitu suatu paket menuju terbentuknya ROTC bisa diusulkan dalam seminar itu, misalnya terbentuknya Resimen teknologi ITB yang berada pasa satu jaringan yang melibatkan Dephankam. Mahasiwa yang dirikrut dalam resimen teknologi ITB itu, akan diberikan beasiswa, dan kontrak penelitian tugas akhir yang ada kaitannya dengan teknologi hankam, mengikuti/presentasi seminar teknologi hankam dll. Rifki Muhida __________________________________________________ Do you Yahoo!? New DSL Internet Access from SBC & Yahoo! http://sbc.yahoo.com --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu> 1 Mail/day : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>