AWW. Mas Sukris, Mas Dalel, dan gang Yon I/ITB, menurut saya "beragama" dan "tidak beragama" itu dapat dipandang dari berbagai sudut, salah satunya identitas. Kalau orang "beragama" didefinisikan sebagai mereka yang ber"tuhan", maka orang yang "tidak beragama" pun sebetulnya "beragama", agama mereka adalah agama yang tidak ber"tuhan" (sengaja kata tuhan dalam tanda petik, penjelasannya ada di belakang). Pendekatan saya mirip dengan pernyataan mereka yang "tidak berpolitik" sebenarnya "berpolitik", politik mereka adalah "tidak berpolitik". Jadi sebenarnya tidak ada orang yang "tidak beragama" sebagaimana tidak ada orang yang tidak "berpolitik".
Mengenai "tuhan", apa yang sebenarnya dimaksud dengan "tuhan" itu? Banyak buku yang ditulis untuk menjelaskan "tuhan", salah satu buku yang terkenal adalah Sejarah Tuhan karya ......Armstrong (saya lupa lagi). Namun menurut pendapat saya "tuhan" itu adalah "sesuatu yang menguasai kehidupan kita", intinya pada cara pandang, wawasan, dan ide yang terbentuk menjadi sebuah pandangan hidup (way of life atau weltanschaung). Dia (tuhan) bisa sebuah konsep "tuhan" dalam agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buda, Yahudi, Confusius dll), atau bisa sebuah konsep murni saja (kapitalisme, komunisme, dll), atau mungkin konsep campuran, misalnya kekerasan plus agama dll, bahkan bisa saja dalam bentuk kebendaan seperti kepangkatan, harta, wanita, atau hanya sebuah batu kecil yang ada dalam cincin, bahkan ....... narkoba!! Semuanya bisa jadi "tuhan", kalau karena"nya" kehidupan kita dikendalikan. Jadi menurut saya pilihan kita untuk "beragama" atau "bertuhan" adalah konsekwensi dari hidup, tidak ada orang hidup yang tidak "beragama" dan sesungguhnya tidak ada orang yang beragama yang tidak ber"tuhan". Kalau begitu bagaimana relevansinya dengan pernyataan bahwa semua agama itu benar? Semua pemeluk agama saya yakin mengatakan bahwa agamanyalah (sebagai jalan hidup) yang benar, sementara agama lain tidak. Agar tidak terjadi "keributan" antar agama, dalam konteks ini negara mengatur tata kehidupan sesuai "kontrak sosial" dalam sebuah sistem sosial yang bernama "negara", kebenaran adalah apa yang disepakati oleh stakeholders negara. Biarpun hukum potong tangan benar menurut Islam, tapi "salah" menurut "kontrak sosial" negara kita. Jadi kebenaran "agama" dibatasi oleh negara. Fenomena ini yang saya pikir menjadi "driving force" Ustadz ABB dan para pengikutnya menginginkan tegaknya hukum Islam bagi umat Islam. Kembali ke masalah identitas. Tidak semua yang "beragama" itu menjalankan agamanya dengan konsisten. Ada yang menjadikan Islam sebagai identitas tapi sesungguhnya "agama" dan "tuhan"nya adalah kekuasaan atau harta dengan jalan kekerasan. Atau malah sebaliknya, ada yang mengaku "tidak beragama" tapi sesungguhnya "agama" dan "tuhan"nya adalah "kebaikan, ketulusan, kasih sayang, kesetaraan". Kalau begitu mana yang benar? Sementara saya stop dulu, khawatir terlalu panjang. Halo gank!, terus terang setelah saya baca lagi saya juga agak bingung dengan tulisan saya ini, tapi mudah-mudahan bisa ditangkap maksudnya. WWW. DZArifin. ----- Original Message ----- From: "Indradjaja Dalel" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, October 30, 2002 11:36 AM Subject: [yonsatu] Re: Free Thinkers, temannya Sukris Sukris yth, Saya "tergelitik" untuk ikut nyeletuk tulisan Sukris. Dari apa yang saya lihat, makin dekat seseorang dengan alam dan selalu menghadapi dan dapat mengatasi tantangannya biasanya orang tersebut makin dekat dengan Tuhan. Nah teman2nya Sukris kan orang2 yang sesalu bergulat dan bergelut dengan alam dengan segala "kedahsyatannya", dan mereka sangat menghormati hal itu. Itulah yang membuat mereka halus dan baik tetapi sangat keras dan mentalnya teruji, disiplin mengikuti kaidah alam tersebut (menurut saya, sebenarnya inilah sebagian ajaran agama). Nah orang2 yang katanya "beragama" tersebut tidak kenal dunia (alam "dahsyat")Sukris dan temen2nya. Hanya mengikuti teori2 tanpa menghayati baik, tanpa banyak praktek "hidup dengan spektrum luas". Saya percaya justru teman Sukris yang "Free Thinkers" tersebut secara tidak sadar lebih dekat ke Tuhan dari orang2 yang katanya ber-agama. Salam Indradjaja Dalel -----Original Message----- From: edy christiono [mailto:edy.christiono@;yon1.mahawarman.net] Sent: Tuesday, October 29, 2002 10:40 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [yonsatu] Re: Israel disinyalir sebagai pembuat C4 dalam kasus BLBI kalau boleh sedikit komentar...siapapun bisa kita curigai sebagai pengebom, bisa israel, amerika, australia, al qaeda dsb. tergantung dari mana /fihak mana kitanya untuk membela diri ....yang jelas siapapun mereka hasilnya adalah 184 orang tak berdosa mati konyol..........( mungkin lebih).......di dunia banyak alkitab telah diturunkan tapi kok hasilnya seperti ini ? ah mungkin yang ngebom hanyalah manusia yang tidak kenal Tuhan............kami banyak temen yang "free thinker" nggak kenal Tuhan tapi kelakuan mereka kok jauh lebih baik dari yang katanya ber-agama ? ....... lho yang bener yang mana ? salam, sukris --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:yonsatu-moderators@;mahawarman.net> Unsubscribe : <mailto:yonsatu-unsubscribe@;mahawarman.net> Vacation : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=cation%20yonsatu> 1 Mail/day : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=t%20yonsatu%20digest> --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:yonsatu-moderators@;mahawarman.net> Unsubscribe : <mailto:yonsatu-unsubscribe@;mahawarman.net> Vacation : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu> 1 Mail/day : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest>