On Fri, 10 Jan 2003 16:28:25 +0700 [EMAIL PROTECTED] [HKC]
wrote:

> Kalau dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga surya, kira2 murah
> mana?  Life time-nya mana yang lebih lama?  Mungkin yang hidro ini ya?

Seingat saya PLTA paling murah baik biaya maintenance maupun operasinya,
perawatan juga lbh mudah krn relatif tidak high tech (susah utk orang
desa utk merawat jika terlalu high tech).

> Mungkin bisa dipakai sebagai bahan perbandingan, kalau untuk PLTS
> kira2 sbb:
> 
> Modul surya dengan kapasitas tertentu dapat menghasilkan jumlah
> listrik yang berbeda-beda apabila ditempatkan pada daerah yang
> berlainan. Ketinggian tempat dari permukaan laut (altitude), jarak
> dari khatulistiwa(latitude), suhu udara, awan, kadar polusi udara
> adalah factor-faktor yang banyak mempengaruhi jumlah listrik yang
> dihasilkan oleh modul surya

Seingat saya saat ikutan seminar photo voltaic jaman sekolah dulu, sinar
warna kuning yg paling baik menghasilkan listrik. Makin mendekati warna
merah atau infra red (umum di pegunungan) makin jelek hasil listriknya,
demikian pula makin mendekati warna ungu atau Ultra Violet (umum di
daerah pantai) hasilnya juga jelek. Dulu sih (th 1980) efisiensi energi
yg didapat cuma berkisar 7 %, entah sekarang dg makin berkembangnya
teknologi metalurgi.
 
> Harga PLTS sangat tergantung pada system (model aplikasi) apa yang
> dipilih. Namun demikian,harga per Wp system (Wp, watt peak, adalah
> istilah watt untuk PLTS) sekitar USD 9.  System PLTS yg banyak dipakai
> untuk listrik pedesaan menggunakan 50Wp modul sehingga harganya
> sekitar USD 450, belum termasuk pemasangan.  Pemasangannya bisa
> sederhana, tinggal baca manual, tetapi ini juga bergantung dari
> sirkuit yang dibuat.
> 
> Sedang mengenai life time, System PLTS terdiri dari beberapa bagian,
> 1. solar modules (life time 20 thn),
> 2. controller (life time 5-10 thn),
> 3. battery (tergantung jenis battery, otomotif battery 3 thn, pv
> battery 20 th).
> Daya tahan battery tergantung pada pemeliharaan dan design, apabila
> air aki dibiarkan kering maka akan cepat tewas
> Apabila design terlalu mementingkan investment cost yg murah battery
> bank terpaksa dikurangi dg resiko daily
> depth of discharge jadi tinggi dan cycle battery jadi pendek.
> Maintenance lain hampir relatif ngga ada kost-nya, paling cuma
> ngebersihin solar cell-nya.
> 
> Ini sekedar sumbang informasi.  Saya tertarik dan Insya Allah, saya
> mau terlibat untuk membantu.

Mau ikut ke Bali dg Pak Priyo ?
                                                                   

---old quote ---                                                        
          
> On Thu, 9 Jan 2003 02:43:22 +0700 Rastihat (R) wrote:
> 
> > Sehubungan dengan Mikrohidro, saat ini saya sedang mengembangkan
> > suatu bangunan pompa air dengan tenaga penggerak berasal dari air
> > sungai itu sendiri. Air sungai tersebut menggerakkan turbin yang
> > selanjutnya memompa sebagian dari air sungai ke lahan yang ada di
> > atas sungai(BUKAN HIDRAM). Prinsipnya sama dengan pompa Sediatmo
> > yang ada di Jatiluhur.
> >
> > Karena tidak memerlukan sumber energi lain serta tidak perlu adanya
> > generator & motor listrik, pengoperasiannya mudah dan murah. Pompa
> > ini cocok untuk mengembangkan daerah terpencil.
> 
> Wah bagus sekali. Berapa KW outputnya Pak ?
> Pernah ngitung brp jatuhnya biaya per KWH ke pemakai akhir (tentu saja
> komponen gedung, kabel/gardu distribusi sdh diperhitungkan) ?
> 
> --
> syafril
> -------
> Syafril Hermansyah<syafril-at-dutaint.co.id>
> 

-- 
syafril
-------
Syafril Hermansyah<syafril-at-dutaint.co.id>

--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>


Kirim email ke