Salah besar (menurut saya), kalau dikatakan Donald Rumsfeld memutuskan TIDAK AKAN MENYERBU KE INDONESIA !!!
Sebelum Irak di serbu, justru Indonesia disengaja atau tanpa sengaja telah diserbu Amerika dan konconya dari dan dengan berbagai cara. Amerika dan konconya sadar bahwa Negara kita Indonesia dalam tataran Internasional baru sebatas urusan "perut" dan sekitarnya, karena itu strategi Amerika dan konconya menyerbu Indonesia melalui sumber yang mengenyangkan perut. Jadi tanpa harus bersusah payah dan mempertaruhkan nyawa seperti menghadapi Irak. Berikut ini cara Amerika dan konconya yang menyerbu Indonesia: Pabean: Berapa banyak barang-barang selundupan dari Amerika dan konconya yang masuk Indonesia, tanpa harus bayar cukai yang seharusnya. Bahkan senjatapun bisa masuk Indonesia dan dimiliki secara ilegal. Bagaimana tentara GAM atau Timor Timur dulu memiliki senjata....? Siapa yang diuntungkan..jelas produsen senjata Amerika dan konconya, oknum pabean hanya kebagian "sekedarnya". Makanan cepet saji & soft drink. Amerika dan konconya paham betul bahwa Indonesia "doyan" makanan "warteg" buatan Amerika dan konconya, sampai-sampai orang Indonesia merasa sebagai warga kelas satu jika sudah makan di McD, KFC, dsb. Akhirnya export paha ayam (kalau di Amerika sono adalah makanan anjing, maaf) dengan mudahnya masuk ke Indonesia (disetujui menteri perdagangan lagi..hebat to?). Siapa yang untung...? Ironisnya rakyat Indonesia yang "merasa" tidak PD untuk makan di "warteg McD, KFC dsb) sudah cukup "terhibur" dengan membeli ayam goreng yang memakai minyak bekas fried chicken/hotel. Padahal kandungan kolesterolnya dari minyak bekas tsb cukup besar, tetapi apa mereka cukup peduli...? tidak. Bahkan saking miskinnya (baik materi maupun moral) rakyat Indonesia, sampai ayam matipun (seperti yang terjadi di Tangerang baru-baru ini) dijual dengan diberi bumbu berwarna kuning terlebih dahulu (sebagai kamuflase) sebelum dijual di pasar dalam bentuk ayam potong untuk "manusia". Sementara untuk minum dengan air putih (lebih sehat) kebiasaan orang tua kita dulu justru dikalahkan dengan Coca Cola, Fanta dsb. Hiburan Indonesia yang kaya dengan budaya tradisional yang beraneka ragam dari Ludruk Humor, Ketoprak Humor, Wayang sampai Goyang Inul dsb. Ternyata masih haus hiburan dan cenderung meniru budaya Amerika dan konconya. Bagi Amerika dan konconya, tidak merasa dirugikan dengan VCD bajakan yang telah beredar luas di kalangan masyarakat Indonesia dan menjadi konsumsi berbagai usia. Justru VCD tsb (meskipun bajakan) memberikan image terhadap Amerika dan konconya sebagai negara super power tak terkalahkan dengan "Rambo" Amerika dan "James Bond" Inggrisnya. Pesan tersembunyinya jangan coba-coba mengusik Amerika dan konconya jika tidak ingin berakibat seperti yang dipertontonkan lewat film tsb. Alat komunikasi Tanpa kita sadari, bahwa kita beremil ria (menggunakan Yahoo=Yahudi, secara gratis), computer IBM beserta prosesornya "Intel", serta ber HP ria merk Nokia...sampai satellite... dsb sedikit banyak kita harus "menyumbang" kantong Amerika dan konconya. Itu semua karena rakyat Indonesia lebih "bangga" memakai produk Amerika dan konconya ketimbang menciptakan produk sendiri tetapi tidak laku dipasaran, malah di bajak lagi. Jadi secara tidak langsungpun kita telah "diserbu" atau "dijajah" Amerika dan konconya kan?. Pakain,alat olahraga & alat rumah tangga dsb. Tidak kalah pentingnya, rakyat Indonesia yang luar negeri minded menjadikan Amerika dan konconya panen raya di Indonesia. Coba lihat pakaian sampai sepatu kita bermerk Amerika dan konconya (meskipun banyak yang dibuat di Indonesia)...dari mulai merk Mark&Spencer, Nike, Levis, Triumph, Wacoal, dsb Maka kalau kita menghendaki "boykot" untuk produk Amerika dan konconya (berkaitan penyerbuan Amerika ke Irak)...rasanya tidak memungkinkan jika kita bersikap "konsisten", mengingat rakyat Indonesia "sudah terlanjur" dijajah tanpa sadar. Bahkan dari berbagai produk Amerika dan konconya yang diproduksi di Indonesia, justru rakyat Indonesia banyak bergantung hidup kepadanya....Apa ini bukan bentuk lain dari penyerbuan/penjajahan..? Masih banyak lagi yang lainnya......saya yakin andapun bisa mengungkapkan hal-hal tsb. Salam, Asodik -----Original Message----- From: Akhmad Bukhari Saleh [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 01, 2003 6:20 PM To: Yon-II/UNPAD; Yon-I/ITB; Hankam Subject: [yonsatu] Apakah AS akan Menyerbu Indonesia ? Suatu team Pentagon, dipimpin Paul Wolfowitz, menghitung-hitung jika AS terpaksa harus menyerang Indonesia, berapa kerugian yang harus dipikul pihak AS dan berapa keuntungan pihak Indonesia dari kehadiran tentara AS di bumi Indonesia. Begitu memasuki wilayah pabean Indonesia, mereka akan dihadang pihak aparat Bea dan Cukai karena membawa masuk senjata api dan senjata tajam serta peralatan perang tanpa dokumen yang benar. Ini berarti mereka harus menyediakan "uang damai". Coba hitung berapa besarnya jika bawaannya sedemikian banyak. Kemudian ketika mereka mendirikan base camp militer, bisa ditebak di sekitar base camp pasti akan dikelilingi oleh penjual bakso, tukang es kelapa, lapak VCD bajakan, sampai obral cel-dam Rp.10.000,- / 3 pcs. Belum lagi para pengusaha komedi puter bakal ikut juga mangkal di sekitar base camp. Kemudian tank-tank dan kendaraan-kendaraan tempur lapis baja yang diparkir dekat base camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas perpakiran daerah. Jika dua jam pertama per kendaraan dikenakan Rp.10.000,- (maklum tarif orang bule), berapa yang harus di bayar AS kalau tanks dan armoured cars harus parkir selama sebulan. Sepanjang jalan ke lokasi base camp pasukan AS harus menghadapi para Mr. Cepek yang berlagak memperbaiki jalan sambil memungut biaya bagi kendaraan yang melewati jalan tersebut. Dan jika tanks dan armoured cars yang besar dan panjang itu harus membelok atau melewati pertigaan atau berselisih-lalu di jalan sempit, mereka harus menyiapkan recehan lagi untuk para Mr. Cepek. Suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan AS jika harus berkonvoi, karena antrean kendaraan yang berjalan lambat pasti akan dihampiri para pengamen, pengemis dan anak-anak jalanan, ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi. Belum lagi jika di jalan bertemu polisi yang sedang bokek, udah pasti kena semprit kerena konvoi tanpa izin. Bayangkan berapa uang damai yang harus dikeluarkan. Di base camp militer, tentara AS sudah pasti nggak bisa tidur, karena nyamuknya masya Allah, gede-gede kayak vampire. Malam hari di hutan yang sepi mereka akan dikunjungi wanita-wanita yang tertawa dan menangis. Harusnya mereka senang karena bisa R & R dengan para wanita itu, seperti kebiasaannya di Bangkok, tapi bayangan kesenangan tersebut akan sirna begitu melihat para wanita ini punya bolong besar di punggungnya. Pagi harinya mereka tidak bisa mandi karena sungai dekat base camp dilalui "rudal kuning" yang ditembakkan penduduk setempat dari "hovering boxes" di atas sungai. Pasukan AS juga tidak bisa jauh-jauh dari peralatan perangnya, karena di sekitar base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap mempreteli peralatan perang canggih yang mereka bawa. Meleng sedikit saja tank canggih mereka bakal siap dikiloin. Belum lagi para curanmor yang siap beraksi dengan kunci T-nya membawa kabur jip-jip Humvee mereka, yang kalau didempul dan cat ulang bisa dijual mahal ke anak-anak orang kaya yang pengen gaya-gayaan. Dan yang lebih menyedihkan lagi, badan pasukan AS akan kudisan karena tidak bisa berganti pakaian. Kalau berani nekat menjemur pakaiannya dan meleng sedikit saja, besok pakaian army-look-padang-pasir mereka sudah mejeng di pasar Jatayu, Bandung atau Jatinegara, Jakarta, di lapak-lapak pakaian bekas. Peralatan telekomunikasi mereka juga harus dijaga ketat, karena para bandit kapak merah yang biasa mengincar handphone, kali ini akan lebih napsu lagi melihat telepon satelit canggih yang dibawa serdadu AS itu. Dan mereka juga harus membayar sewa tanah yang digunakan untuk base camp kepada haji Husin, haji Mamat, dan engkong Jai', para juragan kaveling. Di samping itu mereka juga harus minta izin kepada RT, RW dan kelurahan setempat. Berapa meja yang harus dilalui dan berapa banyak dana yang harus disiapkan untuk meng-amplop-i pejabat-pejabat ini. Para komandan pasukan AS juga akan kena tugas tambahan mengawasi para prajuritnya yang banyak menyelinap keluar base camp buat nonton dangdut di RW-06, katanya ada Inul di sana. Membayangkan ini semua, akhinya Donald Rumsfeld memutuskan TIDAK AKAN MENYERBU KE INDONESIA !!! --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>