On Mon, 30 Jun 2003 12:50:41 +0700 (WIT) Nana Rachmana (NR) wrote: > Seperti halnya bayi, secara hukum alam untuk bisa berdiri > sendiri itu melalui tahapan merangkak dan jongkok dulu.
Hukum Alam adalah Hukum Tuhan, hanya dg mengikuti hukum inilah risikonya terkecil. Boleh saja kita tidak mengikutinya, asal sadar atas konsekwensinya. Orang Indonesia umumnya tidak sabar dg tahapan-2x kecil, banyak yg inginnya jalan pintas (baru lulus ITB sdh langsung ingin jadi Direktur <g>). Baru lahir sbg bayi, sudah ingin berlari ...akibatnya ya patah tulang, luka terkoyak sana-sini. > Hanya masalahnya Indonesia ini kan bukan bayi lagi, sudah 58 tahun > kelihatannya sudah tua-renta dan banyak penyakitnya lagi. Apa masih > bisa berdiri?. Itu akibat budaya jalan pintas yg tidak pada tempatnya, menjadi tua renta bukan karena memang sudah uzur, tp karena sering jatuh. Kita tidak menyadari bahwa jalan pintas hanya disarankan untuk yg sudah ahli, sudah berpengalaman melalui jalan normal berkali-kali; shg jikalau saat menempuh jalan pintas akan cepat sadar jika kesasar, melakukan koreksi terhadap arah tempuh. > Perlu regenerasi dan revolusi moral, ya mulailah dari > diri kita sendiri, anak-anak kita dan lingkungan terdekat. Moral spt apa yg Anda harapkan ? Apa ukurannya ? -- syafril ------- Syafril Hermansyah<syafril-at-dutaint.co.id> . --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>