On Mon, 14 Jul 2003 10:52:01 +0700 Koni Nusetyo Ekantono (KNE) wrote:

> Ini saya lagi hot lain dengan temen sejawat di IPTN / PTDI, ngobrol
> sama Prof. O. Diran , malah bingung tuh.

Ini lagi ngomongin soal PT DI yg merumahkan semua karyawannya ya ?

Banyak memang kasus perusahaan yg kerepotan dg pada saat penghasilan
perusahaan menurun drastis sementara operation cost tinggi. Kalau kita
tinjau lbh dalam, diperusahaan high tech macam PT DI komponen gaji
merupakan komponen terbesar dari Operation Cost (umumnya lebih dari 60%
dari total cost). Kondisi ini serba salah, jika karyawan bergaji tinggi
(yg umumnya juga kualifikasi tinggi) dikeluarkan, maka kualitas kerja
perusahaan bisa menurun drastis.

Salah satu buku yg pernah saya baca mengenai Matshusita, mrk pernah
krisis keuangan akibat produk yg mereka jual tidak laku. Saat itu
Matsushita memproduksi Berco (itu lho lampu sepeda) yg bisa bekerja dg
batterei atau dinamo. Konosuke Matsushita begitu antusias dg produk itu
akan laku dipasar, shg dia memproduksi berco begitu banyak (dia order
raw material dg volume besar).

Saat produk dilempar ke pasar, ternyata kurang/tidak diminati, shg
terjadilah penumpukan di gudang, singkat cerita cash flow perusahaan
terganggu.
Dalam kondisi yg sangat parah itu, Matsushita mengalihkan semua karyawan
pabrik (yg praktis tdk bekerja, krn tdk ada lagi raw material) menjadi
Salesman. Mereka mendatangi semua dealer, reseller, toko penjual produk
Matsushita dan bertindak selaku SPG (Sales Promotion Girl/Guy) di
outlet-2x tsb.

Dari hasil interaksi dg end user, orang-2x Matsushita menjadi tahu apa
sebenarnya yg dimaui pasar. Mereka kembali ke pabrik dan memperbaiki
produknya, menarik kembali produknya yg ada di outlet utk diperbaiki dan
mengembalikannya ke pasar....dan produknya laku keras.

-----------

Ini cerita yg lain, kejadiannya sudah lama (kalau tdk salah ingat tahun
1993 yl). Saat itu mobil saya sdg turun mesin di bengkel shg setiap hari
pergi/pulang kantor naik taksi. Suatu hari saya sempat ngobrol lama dg
supir taksi, ternyata dia dulunya adalah supervisor dari pemasar produk
pembersih lantai (elektrolux).

Di perusahaan itu semua karyawan hanya mendapatkan uang transport saja,
uang makan hanya diberikan jika mereka pergi ke lapangan dan gaji hanya
dibagikan jika mereka bisa *menjual* produk.
Jika mereka bisa menjual produk, maka komisinya relatif besar, tp jika
tidak menjual apa-2x maka merekapun tidak mendapat apa-2x.
Dg demikian, jika Sales tidak menjual sesuatu (tidak ada penghasilan
untuk perusahaan) maka Perusahan juga tidak keluar banyak dana. Jika
sales menjual banyak, maka perusahaan dg senang hati mengeluarkan komisi
besar untuk salesnya (toh dia juga dpt income besar dari penjualan
produk ke pelanggan).

-- 
syafril
-------
Syafril Hermansyah<syafril-at-dutaint.co.id>

.


--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>


Kirim email ke