WCDS, Siap Dan, akan saya sampaikan kepada beliau. Minggu depan mungkin saya ikut program water survival di tempat beliau. Oops salah ya ... wah mohon maaf, untung belum sempat urusan administrasi dengan beliau.
Saya pernah mencoba menghitung secara kasar untuk perkuliahan seorang mahasiswa di ITB dengan beberapa asumsi yang mungkin tidak begitu jauh dari aktualnya: - Biaya perkuliahan untuk 9 semester @ Rp.3.000.000,-/semester = Rp. 27.000.000,- - Uang saku bulanan untuk 9 semester @ Rp. 300.000,-/bulan = Rp. 16.200.000,- ditambah dengan biaya-biaya latihan (physical training seminggu dua kali), perkuliahan (satu mata kuliah per semester), camp (minimum 3 kali selama mengikuti program yang mungkin bisa bekerjasama dengan bagian pelatihan TNI seperti Rindam, Pusdikif, dll.), pendidikan perwira (seperti OCS di ROTC di Akabri atau DepHan), dan biaya perekrutan pada tahap akhir program (sebelum dilantik pada waktu wisuda). Unsur biaya seperti asrama dan lain-lain seperti yang dibutuhkan untuk membiayai taruna Akabri tentunya tidak diperlukan. Mungkin hanya pakaian seragam (PDL, PDU, PDH) beserta perlengkapannya yang perlu disediakan sehingga peserta program tidak perlu repot-repot ke Puslognya Mahawarman di Jatayu seperti jaman saya dulu (ha ... ha ... ha) Kalau boleh mendahului dalam perkiraan (sebelum mendapatkan angka yang pasti), saya rasa perekrutan seorang calon perwira melalui jalur akademis non-militer ini dapat bersaing (mungkin lebih murah) dari biaya seorang calon perwira melalui jalur akademis militer. Kerugian materiil terjadi kalau peserta program mengundurkan diri atau tidak memenuhi persyaratan lagi. Bagaimanapun juga, perwira-perwira yang berasal dari jalur akademis militer tetap menjadi prioritas sementara dari jalur akademis non-militer bersifat suplemen untuk memperkuat jajaran sistem pertahanan. Salam hormat, Vivat Yon-I, -----Original Message----- From: Akhmad Bukhari Saleh [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 21, 2003 1:12 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [yonsatu] Suharsa (Re: Re: ROTC) ----- Original Message ----- From: Tino, Ardhyanto To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 20 Agustus 2003 14:33 Subject: [yonsatu] Re: ROTC .. Saya sudah coba-coba sounding dengan Bp. Marsma Suharsa dari Lemnhanas mengenai hal ini. Beliau sangat tertarik dan mengatakan perlu dilakukan cost comparison dengan jalur akademis militer. =================================== Kalau nggak salah DR. Ir. Suharsa ini sudah bintang dua (Marsda) sekarang. Tapi nggak tahu juga ya, sudah cukup lama nggak ketemu. Kalau Tino ketemu lagi, titip salam saya saja. Bilangin saya minta tolong dia tanyain ke Akabri, berapa jatuhnya biaya taruna per kepala sampai jadi Letda. Atau kalau angka itu nggak ada, tanya saja berapa budget Akabri setahun, nanti kita tinggal bagi dengan output AMN, AAL dan AAU. Kalau itung-itungan biaya ROTC per kepala rasanya bisa kita itung sendiri. Cost comparison ini satu-satunya argumen penting yang saya belum punyai, kalau kita mau cepat-cepat menyuruh Matori memulai program ROTC (katakanlah pada tahun anggaran 2004). Wasalam. --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>