----- Original Message ----- From: Abdullah Sodik To: Yon 1 Mahawarman Sent: 21 Nopember 2003 14:19 Subject: [yonsatu] Zakat vs Pajak
> Padahal kalau kita tahu bahwa berbagai jenis/bentuk > pajak termasuk "Pajak Pendapatan Pribadi" itu > merupakan ciptaan/ide Karl Marx Berbagai bentuk pajak adalah ciptaan Karl Marx??? Yang bener aja 'Dik... Karl Marx hidup pada tahun 1818-1883, sementara sejak ribuan tahun yang lalu pajak dalam berbagai bentuknya sudah lebih dahulu ada. Ide-ide Karl Marx yang dikenal umum, semuanya tertuang dalam bukunya "Das Kapital" yang dikarangnya sendiri, dan dalam bukunya yang dikarangnya dalam kolaborasi dengan Friederich Engels berjudul "Manifest der kommunistichen Partei". Sedangkan khususnya mengenai ide-idenya di bidang ekonomi, terutama mengenai labour dan profit, Marx menuangkannya dalam bukunya yang agak kurang terkenal, berjudul "Theorien Ueber den Mehrwert" (Theory of Surplus Value). Ketiganya saya baca sudah lama sekali, lebih dari 40-an tahun yang lalu, dan sudah sejak 30-an tahun buku-buku itu menjadi bacaan terlarang, jadi saya tidak ingat lagi isi bab demi bab-nya. Barangkali Sodik bisa me-refresh memory saya, di buku yang mana dan bab yang mana Marx mencetuskan ide-nya mengenai penerapan berbagai pajak, utamanya pajak pendapatan? Tetapi karena di jaman pergerakan mahasiswa dulu (di mana saya banyak terlibat), ideologi Marxisme ini merupakan wacana antagonist yang penting, waktu itu saya 'ngelotok' soal Marxisme, sehingga secara garis besarnya saya ingat terus sampai sekarang bagaimana benang merah pemikirannya. Pencipta ideologi pertentangan kelas itu (yang kemudian dikembangkan lebih jauh lagi oleh Lenin dalam bukunya "State and Revolution", menjadi ideologi komunisme dalam penerapannya melalui sistem ke-soviet-an), selalu mendasarkan teori sosialisme-nya pada pertentangan antara kaum proletar melawan kaum borjuis, di mana Marx menganjurkan persatuan kaum proletar dan kaum buruh sedunia untuk melawan penindasan dan pemerasan yang dilakukan kaum borjuis dan kaum kapitalis sedunia, yang antara lain penindasan itu diwujudkan dalam bentuk ..... pajak! Menurut Marx, kalau produktivitas kaum buruh tinggi, baik karena bekerja lebih efisien atau bekerja lebih banyak dari 6 jam sehari, maka profit yang dinikmati kaum kapitalis meningkat dengan tajam. Peningkatan profit ini menyebabkan akumulasi kapital, yang dipergunakan kaum kapitalis untuk membiayai penambahan infrastruktur produksi, sehingga produktivitas manufacturing line menjadi bertambah, karena efisiensi kerja kaum buruh meningkat, yang pada gilirannya akan lebih meningkatkan profit lagi bagi kaum kapitalis. Dan walau profit bertambah, kaum kapitalis tidak merasa perlu meningkatkan gaji buruh, karena peningkatan profit itu disebabkan oleh penambahan kapital, bukan oleh peningkatan mengucurnya keringat buruh. Kalau profit yang meningkat ini dipajaki oleh negara, hasil pemungutan pajak itu, yang sebagian besar dibelanjakan untuk infrastruktur, justru akan meningkatkan lagi kelancaran bisnis kaum kapitalis, yang pada gilirannya akan lebih meningkatkan profit lagi bagi kaum kapitalis. Demikian seterusnya. Karena itu, menurut Marx, yang perlu dilakukan seharusnya adalah bukan memungut pajak dari profit, tetapi mengambil bagian dari profit untuk menambah gaji kaum buruh. Tetapi, menurut Marx sendiri, hal ini tidak akan dikabulkan kaum kapitalis dengan sukarela, kecuali apabila kaum buruh menyusun barisan dalam serikat buruh, yang menjadi pressure group untuk memaksakan hal itu (kenaikan pendapatan buruh) atas kaum kapitalis. Belakangan Lenin mengembangkan lagi teori ini dengan mengatakan bahwa sampai kapan pun kaum buruh, melalui serikat buruh, tidak akan mampu memenangkan pertentangan kelas melawan kaum kapitalis, kalau sistem kenegaraannya masih sistem demokrasi konstitusional. Karena itu perlu ada negara yang dipimpin secara diktatur oleh kaum proletar, yang memaksakan berkuasanya kaum buruh atas kaum kapitalis. Ini disebutnya sistem negara republik soviet. Lenin juga menambahkan lagi bahwa di Rusia kaum buruh posisinya tidak demikian sentralnya seperti di Eropa Barat. Masih ada kaum petani, yang jumlahnya lebih banyak, dan yang juga ditindas dan dihisap oleh kaum kapitalis. Karena itu menurut Lenin, sokoguru sistem ke-soviet-an adalah kaum buruh DAN kaum tani, sehingga lambang komunisme adalah palu dan arit. Bung Karno kemudian menanggapi these pertentangan kelas ini dengan anti-these bahwa kaum proletar belum tentu bermajikankan kaum kapitalis. Banyak kaum buruh dan tani yang proletar (miskin), bukan karena pertentangan kelas, karena mereka pada hakekatnya menjadi majikan bagi dirinya sendiri, melainkan karena minimnya sarana ekonomis mereka. Kaum proletar yang merangkap kapitalis ini disebutnya sebagai kaum Marhaen. Kembali ke Karl Marx, jelaslah bahwa sebetulnya benang merah pemikiran Marx adalah justru anti pajak. Karena itu saya sekarang terheran-heran juga, begitu diberi-tahu Sodik bahwa Marx-lah pencipta pajak... Tambahan lagi, saya juga terheran-heran atas dihubungkannya Marx dengan Zionisme. Saya tidak tahu apakah betul kakeknya seorang pendeta (Rabbi) Yahudi. Tetapi kalau pun betul, itu tidak ada artinya apa-apa dalam melakukan analisis atas cara berpikir Marx. Sejak awal Marx adalah seorang radikal yang tercerabut dari akar sosial-budayanya. Karena ke-ekstrem-annya melawan kaum borjuis (kaum Yahudi jelas tergolong dalam kaum borjuis, menurut nomenklatur komunis) Marx lalu dikucilkan keluarganya dan kemudian juga oleh masyarakat sekitarnya. Kemudian dia diusir dari tanah kelahirannya, Jerman, dan pergi ke Perancis. Di sana diusir lagi, lalu ke Belgia. Di situ pun diusir lagi, dan lalu pindah ke London sampai akhir hayatnya. Tidak pernah secara sosiologis maupun ideologis Marx menunjukkan kecondongannya pada Zionisme. Bahkan teori-teorinya bertentang secara diametral dengan Zionisme. Barangkali Sodik bisa memberikan pencerahan, di buku yang mana dan bab yang mana Marx menyatakan endorsement-nya pada Zionisme. Atau pada episode kehidupannya yang mana Marx terlihat melakukan hal-hal yang menunjukkan dukungannya pada Zionisme. Kalau ini bisa ketemu, wah hebat sekali, Sodik bisa masuk MURI, museum rekornya Djamu Djago, dan semua biografi Karl Marx, bahkan buku sejarah dunia, terpaksa ditulis-ulang! Wasalam. --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>