8<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<   
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater       
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697    
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>8  
   
    

MEDIA INDONESIA, Kamis 18-Desember-2003
 Pameran Teknologi China di Indonesia
 China selama ini lebih dikenal karena jumlah penduduknya yang banyak.
Padahal, sebenarnya Negara Tirai Bambu tersebut juga memiliki kemampuan
tinggi di bidang teknologi dan rekayasa. Kemajuan inilah yang akan
ditunjukkan pada pameran perdagangan dan industri China Engineering &
Technology Fair di Hall A Pekan Raya Jakarta, 20-23 Desember 2003
mendatang.


Menurut Deputi Direktur pada Kementerian Perdagangan China Sun Qian Yuan,
pameran di Indonesia ini ditujukan untuk mendorong perkembangan perdagangan
antarnegara Asia, terlebih lagi dengan Indonesia. Tujuan lainnya adalah
mempererat pengalaman para industriawan di masing-masing negara.


Indonesia rupanya negara berkembang yang mendapat perhatian besar dari
China. Seperti dijelaskan Sun Qian, pameran teknologi China ini adalah yang
pertama kalinya dilaksanakan di kawasan Asia Tenggara. Pameran sebelumnya
berlangsung di India tahun 2000, Uni Emirat Arab (2001), dan Brasil (2002).
Untuk 2004, rencananya pameran akan dilangsungkan di Jerman.


Pameran kali ini akan menempati ruang seluas 4.000 meter persegi dan
rencananya akan dibuka Menperindag Rini Suwandi yang didampingi asisten
Kementerian Perdagangan Republik Rakyat China (RRC). Pada 22 dan 23
Desember juga akan diadakan forum bisnis di Hotel Hilton untuk
mempertemukan para pengusaha antarnegara.


"Ada sepuluh bidang industri yang tampil pada pameran ini, mulai dari
bidang listrik, petrokimia, telekomunikasi, infrastruktur, dan lainnya.
Sedangkan forum khusus tadi juga akan memberitahukan kemajuan RRC di bisnis
pembangkit listrik tenaga air, pembangunan jembatan, hingga metalurgi,"
ungkap Sun Qian Yuan.


Pameran teknologi ini juga disambut baik Ketua Asosiasi Kontraktor
Indonesia, A Sutjipto. Dikatakannya, setelah RRC melakukan open policy di
awal 1990-an, teknologi negara tersebut sangat berkembang pesat.


Kemajuan ini ikut membantu Indonesia karena bisa mendapatkan teknologi yang
maju dengan harga lebih terjangkau. "Kondisi ini berbeda dengan era 1980-an
saat Indonesia sangat tergantung teknologi Barat. RRC maju terutama di
industri minyak dan gas bumi, lalu sudah bisa membuat bisnis minyak lebih
efisien dan teknologinya tidak semahal Barat," kata Sutjipto.


Diperkirakan sekitar 226 pengusaha asal China yang turut hadir di pameran
teknologi ini. Mereka mewakili perusahaan-perusahaan yang sudah
berpengalaman lebih dari 25 tahun di RRC. Kemajuan teknologi mereka juga
tidak perlu disangsikan lagi. "Jumlah pengunjung umum mungkin memang
terbatas karena pamerannya bersifat teknologi. Jadi, kami prediksikan
pengunjung bisa mencapai 10 ribu selama pameran," ujar Sutjipto.


Menurut Tan Weiwen, penasihat Kementerian Bidang Ekonomi dan Perdagangan
Kedubes RRC di Indonesia, industriawan di negaranya misalnya sudah mampu
membangun proyek bendungan terbesar di dunia yaitu bendungan Three Gorge.
Kapasitas maksimalnya adalah 26 x 700 megawatt, sementara yang telah
dibangun saat ini baru mencapai 6 x 700 megawatt.


Ditambahkannya, perusahaan telekomunikasi RRC juga sudah mampu meraih
pelanggan hingga 500 juta, yang terbagi atas pelanggan fixed line dan
seluler. "Kemajuan teknologi China lainnya adalah dalam pembangunan jalan
tol yang sudah mencapai 30 ribu km dan rel kereta api sepanjang 70 ribu km.
RRC juga merupakan penghasil baja terbesar di dunia, yaitu lebih dari 20
juta ton," tutur Tan Weiwen.


Nilai perdagangan antara RRC dan Indonesia juga terus berkembang sejak
dibukanya kembali hubungan kedua negara pada 1990. Jika di tahun 1990
nilainya baru mencapai US$1,1 miliar maka nilai perdagangan RRC-Indonesia
tahun 2003 diprediksikan naik 25% atau mencapai US$10 miliar. Indonesia
diuntungkan dari nilai tersebut, sedangkan RRC terus mengalami defisit
rata-rata sebesar US$1 miliar. (War/B-2)




--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------   
Arsip           : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups     : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip      : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  

Kirim email ke